Goodbye, my love..

706 69 18
                                    

000

I came in like a wrecking ball

I never hit so hard in love

All I wanted was to break your walls

All you ever did was break me

Yeah, you wreck me

.

.
.
.

Tidak ada yang lebih menyemangati selain sebuah morning kiss, ketika engkau terbangun di pagi hari, atau hanya sekedar pertanyaan 'apakah tidurmu nyenyak?' atau ucapan 'duniaku selalu menyenangkan, sebab ketika tidurpun aku selalu memimpikanmu.'

Menjadikan hari lebih berwarna, mengusak indahnya seja ke dalam dada, menunjukkan betapa menyenangkannya ketika warna indah itu menyapa.

Adakah yang menyangkal?

Bukankah kebahagiaan bisa tercipta dari hal sekecil apapun termasuk rasa syukur pasangan terhadapmu?

Namun hal itu tak akan pernah terjadi pada Lisa.

'Wah, kau beruntung dinikahi lelaki setampan Jeon Jungkook. Ia baik dan kaya. Hidupmu akan bahagia selalu.'

Adalah ucapan yang selalu diterimanya. Namun kenyataan tidak berkata demikian.

Kehadirannya bagi Jungkook hanyalah kesialan dalam hidup pria itu. Pernikahan paksa yang di atur oleh Sandara, ibu Jungkook, merupakan kenyataan pahit yang harus ia terima.

Tidak, bukan hanya Jungkook namun juga Lisa.

Tidak ada nikmatnya kasih sayang, saling merangkul untuk menyusun hari demi hari yang akan dilalui dengan seindah mungkin.

Terbebani rasa sakit, yang selalu menerror dengan kejam tak berhati, seindah apapun drama dimainkan tapi kenyataan yang tersembunyi di balik itu hanyalah kepalsuan demi menyenangkan publik semata.

Walau lelah, namun demi permintaan ibu mertua yang sangat mencintainya, ia rela menahan hati bahkan terus memaksa telinganya untuk mendengar penolakan dari sang suami. Perasaannya terlalu tulus untuk dipermainkan, dihancurkan, bahkan serpihannya tak menunjukkan sedikitpun hitamnya dendam.

Walau tertatih ia terus menggerakkan jiwanya secara paksa, bersabar dan terus berharap, ia tahu penantiannya akan terbayar.

Author POV

Lisa, wanita itu terlihat sibuk seperti biasa. Bangun diwaktu sebelum terbit matahari, mengerjakan pekerjaan rumah yang selalu membuat bibi Kwon, sang asisten rumah tangga menghela napas.

Ia merasa percuma ia di gaji kalau nyatanya sang majikan masih membantunya. Namun Lisa tetaplah Lisa, wanita itu akan selalu merendah hati dan berkata, "tak apa bi, aku sudah biasa mengerjakan ini. Mari kita kerjakan bersama-sama."

Senyum kecil terbit pada bibir nya ketika masakannya sudah siap. Menyusun menu diatas meja dan setelah itu kembali ke dapur untuk membuat pesanan-pesanan yang ia terima. Kemahirannya dalam memasak dan membuat aneka jenis kue menjadikan wanita itu selalu dipenuhi pesanan bertubi-tubi.

THE PAINFUL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang