ENDING

11.1K 359 13
                                    

Sejak kejadian itu dan Rania mendengar teriakan darimana Ardo tau tentangnya selama ini, Rania mulai membatasi aktifitas di media sosial. Mulai dari menutup akun lamanya selamanya, dan membuat akun baru yang hanya di ketahui orang-orang terdekatnya. Ia tidak akan lagi menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak di kenalnya. Bahkan sekalipun ada teman bersama, tapi Rania tidak mengenalnya, Rania tidak akan menerimanya. Ia pun tidak sembarangan memasukan informasi tentang dirinya. Foto-foto dirinya pun jarang, begitu juga updateannya. Rania sudah tidak lagi mengupdate apa, dimana, kapan, dan dengan siapa dirinya jika berpergian.

Sudah beberapa tahun berlalu, Rania masih menerima informasi tentang Ardo walau ia tidak ingin mendengarnya. Terakhir ia mendengar dari Dewa. Itu pun mereka tidak sengaja bertemu ketika Rania sedang berada di Chimory Bandung bersama Siska dan Bintang.

"Yang gue denger dari anak-anak sih gitu, Ran. Dia udah bebas sekarang. Tau siapa yang kasih uang jaminan. Orang keluarganya aja udah ngga perduli. Mungkin bos bandarnya kali. Apa si Ines, cewek barunya. Lo tau Ineskan? Mantannya si Yusuf. Nah itu juga Ardo hasil ngerebut. Tapi, yang gue denger juga sih emang Ines udah lama suka sama Ardo. Sejak kalian pacaran. Dia pacarin Paul buat deketin Ardo doang. Parah ya," jelas Dewa panjang.

Hmmm.. diam-diam Dewa bawel juga. batin Rania menilai Dewa.

Selama ini yang Rania tau, Dewa ngga sebawel ini kalo nongkrong. "Ines ya? Ohya gue tau. Yang cantikkan? Bodinya langsing, putih," ucap Rania.

"Ah cantik, langsing, putih buat apaan kalo gampangan? Orang dia suka di gilir sama anak-anak kalo mereka lagi mabok. Ardo juga sempet make itu ampe mereka nginep pas kalian masih pacaran,"

"Waw. Amazing!" celetuk Rania terkejut. "Panteslah dia dapet karmanya gitu. Jadi kayak orang gila gitu dia," lanjut Rania.

"Ya. Sampe sekarang tuh suka ngamuk-ngamuk ngga jelas. Tau-tau nangis di pojokan kayak orang ketakutan gitu. Teriak 'Ampun, Ran.. ampun' sampe berusaha pengen bunuh diri. Saking takutnya kali! Terus masih nyari-nyari lo sampe sekarang. Tapi mana bisa dia, jalan aja oleng,"

Refleks Rania tertawa. "Serius? Kok gue seneng sih dengernya? Hahahaha," tanya Rania dan ia kembali tertawa. Dia ngga akan mengira, karmanya akan separah ini. Bukan. Dia bukan ngerasa senang karena Ardo masih mencarinya. Tapi, mendengar Ardo kini sangat begitu kacau, sungguh membuatnya bahagia.

"Wah gila. Kacau pokoknya dia sekarang. Eh ngga deh, tambah kacau. Kan dia emang udah kacau daridulu," ucap Dewa di akhiri tawa yang disambut tawa Rania juga. Mereka berdua terlihat sangat bahagia.

Terima kasih, Tuhan.. udah mengabulkan doaku.. Aku tau kau akan memberikan karma tepat waktunya... untuk kebahagiaan lain yang juga Kau berikan untukku, terima kasih.. Ini diluar perkiraanku.. batin Rania.

Ia tidak menyangka bahwa kisahnya akan ada yang seperti ini. Seruwet ini dan sesakit ini. Bahkan orang yang dulu di cintainya dengan sinting dan di perjuangkannya mati-matian, bisa menjadi sangat asing baginya. Setidaknya, Ardo pernah membuatnya bahagia.. walau dengan penuh kepalsuan.

Terima kasih untuk karmamu padanya, Tuhan...

YANG TERBUANG [Part II]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang