2.1

33.6K 420 29
                                    

Baekhyun bisa anterin laptop gue ke Apartemennya Kai?"

Baekhyun memutar matanya kesal. "Bisa kali, lo ambil sendiri. Gue lagi mager. Lagian lo yang dikasih mobil, masa gue kudu nganterin laptop ke tempat lo."

"Lagi tanggung, gue. Gue kirim alamatnya sekarang."

Belum sempat Baekhyun menolak sambungan telepon itu sudah terputus. "Tsk!" Baekhyun hanya mampu berdecak kesal karena tingkah seenaknya Chanyeol. Tidak tahukah jika Baekhyun sedang ingin bermalas-malasan? Ia sedang libur, dan ia masih merasa lelah karena perlakuan Chanyeol yang tidak membiarkannya tidur dengan nyenyak semalam. Apalagi jika bukan karena ulah tangan-tangan jahil dan juga penis panjang yang tidak mau diam sebelum masuk kedalam vaginanya. Baekhyun bahkan harus membangunkannya pagi-pagi sekali karna tidak ingin ketahuan kedua orang tuanya.

Baekhyun bersiap dengan seadannya. Ia hanya memakai rok diatas lutut dan sweater kebesaran berwarna merah muda. Rambutnya ia ikat dengan asal. Baekhyun memasan taksi agar ia dapat lebih cepat sampai ke apartemen Kai. Ia ingin segera kembali ke rumah lalu bermalas-malasan di atas tempat tidurnya.

Sekitar dua puluh lima menit waktu yang ditempuh untuk sampai di apartemen Kai. Baekhyun segera menekan bel di depan pintu bercat abu-abu itu. tidak lama, seseorang membuka pintu. Baekhyun membeku saat melihat penampilan Kai yang hanya mengenakan boxer. Menampakan tubuhnya yang atletis dihiasi dengan abs-abs coklat.

"Oh, lo Baek. Chanyeol lagi dikamar mandi. Lo masuk aja dulu."

"Eh.. Ohh, gue titip ini aja buat Chanyeol." Baekhyun menyodorkan kantung laptop milik Chanyeol.

"Chanyeol bilang, mau ada yang disampein ke lo. Masuk dulu aja sini." Kai meraih kantung laptop Chanyeol. Menarik Baekhyun untuk masuk ke dalam apartemennya. "Lo mau minum apa? Sorry nih, agak berantakan."

"Apa aja deh, yang dingin." Baekhyun tersenyum maklum karena keadaan apartemen Kai yang jauh dari kata rapih. Yah, anak cowok.

Kai mengangguk sebelum meninggalkan Baekhyun untuk menuju dapur. Tak lama sepeninggal Kai, Chanyeol datang dengan penampilan yang tidak jauh berbeda dari Kai. Hanya saja, adik tirinya itu masih mengenakan kaus tipis berwarna putih. Baekhyun menatap curiga pada Chanyeol. "Abis ngapain lo ama Kai?"

Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. "Anjir... amit-amit, gue masih doyan memek kali."

Baekhyun menahan tawanya saat Chanyeol bergidig ngeri sebelum Ia duduk tepat di sebelah Baekhyun. "Mau ngomong apaan lo?"

"Baek, Gue Cuma punya jus strawberi doang nih." Baekhyun menoleh kepada Kai yang membawa segelas jus strawberi untuknya.

"Gak apa-apa, Kai. Makasih." Baekhyun segera meraih jus tersebut. Ia meneguk sedikit demi sedikit cairan merah itu. baekhyun tersentak saat merasakan usapan-usapan pada pahanya yang sedikit terbuka. Ia melotot ke arah Chanyeol. Pemilik tangan jahil itu. chanyeol tersenyum miring masih dengan kegiatannya mengusap-usap paha Baekhyun. Baekhyun jadi gelisah. Ia takut terangsang.

Baekhyun menahan tangan Chanyeol. Gila saja, jika Chanyeol ingin melakukannya di apartement milik Kai. Memang sih, hari ini ibunya sedang berada di rumah. Sudah pasti mereka tidak akan bebas untuk melakukan ritual kenikmatan. Tapi, tidak di apartemen Kai juga kan?

Chanyeol berbisik. "Sekali aja, Baek. Kai pasti ngerti kok."

Baekhyun yakin Chanyeol pasti sudah gila. "Gila lo!" baekhyun segera menyentak lengan Chanyeol. Ia buru-buru berdiri.

"Lo gak penasaran sama penis Kai, hng?" Chanyeol menahan lengan Baekhyun. Ia memeluk Baekhyun dari belakang. Meniup tengkuk Baekhyun disertai dengan jilatan-jilatan kecil.

Kai terkekeh ditempatnya. Ia masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh kakak-adik tiri itu.

Nafas Baekhyun mulai memberat. Sejujurnya mudah saja bagi Chanyeol untuk membangkitkan gairah Baekhyun. Cukup dengan remasan dan jilatan. Baekhyun akan langsung luluh di bawah kukungannya.

"Unghh.." Baekhyun mendesah tertahan saat Chanyeol berhasil memasuki sweater kebesaran Baekhyun. Telunjuknya memutari puting Baekhyun di balik branya hingga menegang. Sesekali ia memberikan ciuman kupu-kupu di sekitar leher Baekhyun.

Chanyeol membalikan tubuh Baekhyun lalu membawa gadis itu kedalam ciumannya. Ia mengangkat Baekhyun untuk dipangkuannya di atas sofa. Lidah Chanyeol bergerak dengan cepat di dalam mulut Baekhyun. Decakan demi decakan memberikan suasana panas di dalam ruangan itu. chanyeol telah berhasil melempar sweater merah muda Baekhyun bersama branya. Gadis itu sudah dalam keadaan topless. Merasakan udara yang menerpa tubuhnya semakin membangkitkan gairah Baekhyun. Gadis itu vaginanya pada selangkangan Chanyeol.

Chanyeol membawa puting kanan Baekhyun untuk ia kulum. Lidahnya menjilat seluruh permukaan puting itu hingga basah. "Shh.. ahh..Chanyeolh, lebih kerash..." Baekhyun sepertinya lupa dengan keberadaan Kai. Hingga ia tidak menahan desahannya. Chanyeol menyedot puting Baekhyun dengan kuat. Menimbulkan suara decitan.

Kai yang awalnya hanya menonton kini mulai mendekat. Ia mengusap punggung Baekhyun sebelum meremas payudara kirinya. Baekhyun mendesah keras saat tangan kasar Kai memelintir putingnya. Lidahnya yang basah menjilat bahu serta punggungnya. Baekhyun tidak kuasa menahan geli yang berlebihan ini. Ia klimaks bahkan tanpa vaginanya di sentuh.

Chanyeol juga Kai membiarkan Baekhyun menikmati klimaksnya. Ia memindahkan Baekhyun untuk duduk di sofa panjang. Kai membuka rok serta celana dalam Baekhyun. Dalam sekejap Baekhyun sudah bertelanjang bulat. Kai menarik kedua kaki Baekhyun ke arah yang berlawanan. Membuka vagina Baekhyun yang masih melelehkan cairan bening. Kai menggunakan telunjuknya untuk menyusuri garis vagina Baekhyun. Ia sengaja melewati klitoris Baekhyun hingga menimbulkan erangan protes dari Baekhyun.

Chanyeol kembali bermain dengan payudara Baekhyun. "Gue rasa ini semakin besar, Baek." Chanyeol menjilat-jilat puting itu dengan main-main. Lagi-lagi membuat Baekhyun mengerang protes.

"Ohh Shith.. bisakah kalian melakukannya dengan benar?" Baekhyun meremat punggung sofa. Melampiaskan rasa geli yang mengelilinginya. Namun, tak sampai pada tujuannya. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya agar Kai menyentuh klitorisnya.

"Arhh!" Kai menekan klitoris Baekhyun. Vagina sempit itu tampak semakin banjir karena cairan Baekhyun yang tidak berhenti mengalir.

"Oh fuck! Memek lo bener-bener menggoda Baek." Bersamaan dengan kalimat terkahirnya, Kai mencaplok bibir vagina Baekhyun. Kai mencium serta menjilatnya seolah sedang melakukan frenchkiss. Chayeol masih setia memainkan puting Baekhyun bergantian kiri-kanan. Membiarkan Kai menikmati vagina Baekhyun hingga puas.

Kai memasukan dua jarinya ke dalam lubang vagina Baekhyun. Mengocoknya dengan kuat hingga Baekhyun kembali merasakan klimaksnya, namun kali ini baik Kai maupun Chanyeol tidak berhenti dengan kegiatan mereka. Kai bahkan semakin bersemangat mengocok lubang vagina Baekhyun yang sudah sangat becek. "Angh.. ahh.. ahh.. nyah.."

Chanyeol menarik sebelah tangan Baekhyun dan menyimpannya tepat di atas penis Chanyeol. Baekhyun meremas kuat penis Chanyeol. Penis besar itu tampak semakin gagah karena perlakuan tangan Baekhyun.

"Nungging, Baek!" Kai membantu Baekhyun untuk menungging. Ia segera melepaskan boxernya dan memposisikan diri di belakang Baekhyun.

Sementara di depan sana, Baekhyun telah menggenggam penis milik Chanyeol. Lidahnya terjulur menjilati setiap inci penis milik Chanyeol. "Ugh.." Baekhyun mengerang tertahan saat penis Kai memasuki lubang vaginanya. kai memasukannya dengan sangat lambat hingga Baekhyun dapat merasakan urat-uratnya menggesek setiap inchi vagina bagian dalamnya.

TBC

Lanjut gak ya????

Ena EnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang