(9) Kenapa harus sesakit ini

7.1K 451 99
                                    

♡️♡️♡️
Sadar dan sabar adalah dua hal yg berbeda

Sabar adalah menanti ia yg kau tunggu, atau Sadar bahwa ia tak pantas kau tunggu

♡️♡️♡️

Semilir angin menghembus surai merah muda seorang wanita yg berurai air mata, yg tak lain dan tak bukan adalah Sakura

Sakura duduk dengan kursi rodanya dibalkon rumah sakit yg menghadap langsung kearah pemandangan indah kota konoha

Ya, kursi roda. Ia dipaksa oleh Temari untuk memakai kursi roda untuk sementara karna beberapa tulang pergelangan kakinya retak akibat dari kekerasan yg ia terima dari sang suami

Mengingat akan apa yg dilakukan Sasuke padanya membuat ia terpaksa harus mengeluarkan air matanya, lagi. Walau ia tak ingin mengeluarkan barang setetespun air matanya untuk pria yg telah membuatnya terbujur dirumah sakit ini

Ia menghela nafasnya lalu mengusap air matanya. Ia bersyukur Sarada dan Subaru sedang ada dirumah mertuanya jadi mereka tak perlu mendapat imbasnya

Sarada dan Subaru memang jarang mendapat kekerasan, bahkan jika dilihat dari mereka berdua lahir hingga kini, kekerasan yg Sarada dan Subaru dapatkan bisa dihitung dengan jari. Sasuke akan melakukan kekerasan terhadap Sarada dan Subaru hanya jika ia benar benar marah

"Sakura..."

Temari datang membuyarkan lamunan Sakura tentang suami dan anak anaknya

Sakura menoleh kebelakang melihat Temari yg memanggilnya

"Tema..., ada apa?" Tanya Sakura bingung melihat Temari yg menangis tanpa suara

Bukannya menjawab Temari malah menerjang tubuh Sakura dengan pelukan hangatnya

"Saku... kumohon pergilah dari sana! Kumohon! Aku- aku tak sanggup melihatmu hidup seperti ini, bahkan ketika aku ingin memeriksa keadaan tubuhmu rasanya sangat berat karna banyaknya luka yg pria brengsek itu torehkan padamu. Apa kau tidak khawatir dengan nasib Sarada dan Subaru?"
Mohonnya memelas

"Tema...Sarada dan Subaru akan tinggal bersama Karin..." ucapnya tersenyum "tapi aku.....
Entahlah aku ragu, entah kenapa aku merasa ada sepercik cahaya untuk menyelamatkan rumah tanggaku. Aku tidak tahu perasaan apa ini, tapi entah kenapa firasatku mengatakan masih ada kesempatan untukku "
Ucapnya yakin

"Saku-"

"Tema, percayalah padaku! Aku pasti akan berusaha untuk merubah semuanya" putus Sakura cepat

Temari yg melihat keyakinan dan harapan dimata emerald tersebut hanya mendengus pasrah

"Baiklah, setidaknya Sarada dan Subaru akan baik baik saja" balas Temari pasrah

"Tema, Saku!"

Temari dan Sakura menoleh melihat siapa yg datang memanggil mereka

"Ino, Hinata?" Gumam Temari bingung melihat betapa paniknya sahabat pirangnya saat ini

"Ada apa denganmu Ino? Kau terlihat begitu panik" tanya Sakura yg sama bingungnya dengan Temari

My Husband is a Bastard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang