BTS

433 73 7
                                    

"Zy, kau tahu BTS?" tanya gadis dengan rambut tergerai ke belakang, Jessica.

"Aniya! Aku tidak tahu, apa itu BTS? Behind The Scene?" celetuk Suzy polos.

Jessica, sang fangirl BTS itu hanya menjatuhkan rahangnya setiap kali membicarakan setiap boyband yang ia gandrungi. Pasalnya, Suzy memang tak pernah tahu tentang hal-hal itu. Bukan karena tak memiliki TV, sosmed atau tak pernah membaca surat kabar. Namun, Suzy merasa semua itu tak ada gunanya. Ia hanya kurang memintai hal-hal seperti itu, jadi ia selalu dianggap kurang update oleh teman-teman sekelasnya. Ya, dia yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA itu satu-satunya siswi yang tak tahu segala jenis nama boyband, termasuk BTS.

"Please! come on, Zy!" Jessica terkeukeuh sebal, "zaman sekarang gak tahu BTS itu norak!"

"Memangnya kenapa kalau aku norak? Masalah? Aku kan tidak menyusahkanmu," jawab Suzy datar.

Jessica mengerucutkan bibirnya, "itu masalah. Aku jadi tidak bisa mengobrolkan mereka denganmu," celetuknya. Lalu dibalas tawa dan nasihat oleh Suzy, "membicarakan orang lain itu tidak baik."

"Kau itu kebanyakan bergaul dengan makhluk halus, Zy!" ejek Jessica saking kesalnya. Sukses membuat Suzy memukul meja dan berdiri spontan menatap jengah Jessica.

"Kenapa?"

"Aku tidak suka kau bilang begitu. Jangan mengejekku,urus saja BTS-mu sana! Dan jangan mengurusiku, aku tidak peduli dengan BTS mu." Suzy merajuk sebal, lalu menarik sudut bibirnya dan mengerucut manja.

"Kau jahat sekali, padahal aku mau bercerita padamu. Aku sedang sedih," Jessica melirih kecil.

"Kalau sedih menangis saja, apa susahnya. Sudah aku mau pergi, aku bosan mendengar BTS-mu terus. Siapa mereka terus mengusikku begitu," Suzy mengomel aneh, membuat beberapa teman sekelasnya menatap dirinya heran.

.

"BTS, BTS, BTS. Siapa mereka, Jessica sampai membuat moodku rusak gara-gara mereka. Awas saja kalau aku bertemu dengannya, aku akan memukul mereka satu persatu." Suzy berkacak pinggang, menunggu taksi datang ketika jam pelajaran selesai dan pulang. Lalu ia melambaikan tangannya naik menghentikan sebuah Taksi.

Perjalanan hampir 20 menit, ditambah kemacetan yang terjadi karena hiruk pikuk dan lalu lalang beberapa orang yang memblok jalanan. Membuat Suzy yang mati kutu di dalam sana turun dari mobil untuk melihat keadaan.

Yang Suzy lihat, ada banyak orang dengan beberapa bunga ditangan mereka. Beberapa lilin dan banner bertuliskan BTS dan RIP Seokjin dan banyak ucapan berduka. Suzy tak tahu apa yang terjadi, yang ia simpulkan sekarang adalah ada yang meninggal.

Masa bodoh dengan orang-orang itu. Suzy lantas masuk kembali ke dalam taksi dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.

.

Hari ini benar-benar melelahkan. Dan untuk pertama kalinya, Suzy menonton TV. Bukan pertama kalinya sebenarnya, Suzy hanya jarang menonton acara televisi. Dan jika di nonton TV, itu juga hanya menonton acara kartun kesukaannya saja.

Dan yang menjengkelkan yaitu, acara televisi dipenuhi dengan tulisan BTS. Seolah otak Suzy diisi dnegan orang-orang bernama BTS itu.

"Aishh ... mereka selalu menghantuiku, ada apa dengan BTS? Mereka membuatku kesal, apa perlu aku membanting televisiku, huh?!" Omelnya pada layar televisinya. Aneh memang, tapi itulah Suzy yang polos tanpa tahu apapun. Ia terlalu sibuk mengurung diri. Mengingat dirinya yang kadang bicara sendiri dan dianggap gila oleh orang lain.

Ia membuang remote TV-nya sembarangan, lalu menghentakkan kakinya memasuki kamarnya.

Ia berbaring nyaman disana, bergusar dengan membolak-balikkan tubuhnya mencari posisi.

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang