Sebuah mobil meluncur menuju rumah besar depan rumahku, mobil itu berhenti tepat di halaman rumah itu, seorang pria paruh baya membukakan pintu mobil dengan senyumannya sangat lebar ketika saling bertatapan dengan remaja laki laki yg ada di mobil itu, remaja laki laki yg dipanggil Kuanlin itu dengan ragu turun dari mobil. Kaki panjangnya menginjak tanah setelah dua jam perjalanan, matanya melihat sekitar, tertarik.Pria paruh baya itu menepuk pundak Kuanlin. "Kuanlin, ini rumah baru kamu."
Untuk kali pertama Kuanlin tersenyum sangat lebar. Kuanlin akhirnya punya rumah baru
__
Aku mengintip dari balik tirai jendela kamar, aku mengamati sebuah mobil yg berhenti di rumah besar depan rumahku. Sampai akhirnya, sebuah tepukan kecil membuatku menoleh, terkejut. Seorang laki laki yg sedikit lebih tinggi dariku menatapku dengan bingung.
"Rara!" seru laki laki tinggi itu. "lo ngapain ke kamar gue, gue nyari nyari lo ternyata disini"
"Kak Jihoon...itu," tunjukku ke arah jendela.
Tanpa berbicara, laki laki tinggi itu Jihoon sudah tau bahwa yg dituju Rara adalah disana. Jihoon melongok ke arah jendela, tetapi tak ada apa apa selain mobil yg terparkir di halaman depan rumah.
"Enggak ada siapa siapa, tuh." Ucap Jihoon sambil menoleh kembali pada Rara.
Jihoon pun menarik tangan Rara keluar kamarnya, "Udah ah ayo kita balik ke bawah, nanti makanannya keburu dingin."
rara mengikuti Jihoon, kakaknya tetapi dua kali dia kembali menoleh pada jendela itu. Berharap masih melihat sesuatu yg membuatnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Lai Kuanlin
Romance"Gue terlalu nerima lo apa adannya. Ya, apa adanya. Gue nerima lo jadi cowok tercuek yg pernah gw tau. Gw nerima lo sebagai gamer, alergi bunga, dan jarang ingat sama gue"