Semua itu terjadi terlalu cepat.
Awalnya waktu gue masih kecil -sekitar umur 7-8 tahun- gue pernah baca majalah dewasa punya bokap.
Semenjak saat itu gue jadi suka sama cerita seperti itu, engga ada yg tau masalah ini kecuali nyokap gue -karena waktu kecil gue pernah nanya ke dia, remember?- dan Vadin James Grey, sahabat gue. Padahal gue enggak sengaja baca majalah itu. (baca : gue sengaja baca).
"Gimana bukunya bagus enggak?" Tanya Vadin.
Saat ini lagi jam istirahat sekolah, gue sama Vadin lagi duduk di rumput taman belakang sekolah. Gue abis minjem Novel ekhem -you know what lah novel apa-.
"Biasa aja, kurang seru, apalagi pas adegan sex nya, kurang hot" jawab gue malas.
"Anjir! Kurang hot? Itu cerita paling hot yang gue punya! Selera lo sok ketinggian dut"
Vadin suka manggil gue dengan sebutan 'DutDut' entah karena apa. Padahal gue, Vallenasia Vione George tuh sexy naujubilah.
"Biasa aja dong jawabnya, kuping gue sakit. Tapi kenyataan nya emang kurang hot.
Apalagi waktu mereka have sex di sofa, gaya bercinta nya sudah biasa. Gue tuh mau nya yang luar biasa." Jawab gue sambil cekikikan sendiri denger jawaban gue yang tak lazim.
"Elah gaya lo, jadi lo mau yang luar biasa?"
"Yap"
"Nanti pulang sekolah lo kerumah gue, sekalian nginap soalnya Mom sama Daddy gue lagi pergi ke Australia ngurusin cabang perusahaan mereka disana, kata mereka, mereka disana 2 hari."
"Nanti kalau gue diomelin orang tua gue gimana?" Tanya gue polos.
"Yaelah kaya lo enggak biasa nginep dirumah gue aja dut." Ucap Vadin sambil ngeroll eyes.
"Iya sih, ntar gue bilang ke mom sama dad deh" kata gue.
Oh ya, gue sama Vadin udah sahabatan dari kecil. Jadi udah biasa kalau gue nginap dirumah dia, dan dia nginap dirumah gue. Lagian rumah kita kan sebelahan.
Lo udah tau belom kalau gue sekolah di New York International School? Kalau belum, sekarang gue kasih tau. Saat ini gue kelas 11 IPA dan umur gue masih 16, beberapa bulan lagi umur gue 17.
"TRINGGGG!!!"
"Udah bel pulang tuh, cabut ambil tas di kelas yuk" ajak gue.
Gue sama Vadin sekelas, jadi sering kemana-mana bareng.
"Yuk"
Sesampainya di kelas, keadaan kelas udah sepi, kayanya yang lain udah pada pulang. Tinggal satu orang yg belum pulang, dan orang itu bikin telinga gue sakit gara-gara dengar teriakannya. Dia Penny, sahabat gue juga. Gue, Vadin, dan Penny sekelas.
"VIONEEEE!! Lo kemana aja sih gue tungguin dikantin enggak ada, katanya mau ke kantin bareng, terus katanya tadi ada urusan sebentar tapi lo malah kabur bareng Vadin. Sebeeel!!" Kata Penny dengan suara teriakan mautnya (?).
"Duh, sorry gue lupa kalau mau ke kantin bareng lo" kata gue sambil cekikikan minta maaf
"Tau lo, baru gitu aja lebay nya naujubilah" tambah Vadin.
"Lo enggak tau apa penderitaan gue nungguin kalian dikantin sendiri? Sakitnya tuh disini *nunjuk hati* hiks" ucap Penny mendramatisir.
"Najis alay lo" kata Vadin.
"Iya iya sorry dong, gue kan lupa. Ntar kapan-kapan gue traktir starbucks deh" bujuk gue.
"Oke gue maafin, jangan lupa starbucks. Gue cabut duluan yaa, udah di jemput nih. Byee" kata Penny sambil berlari meninggalkan kelas dan membawa tas nya.
"Dasar, giliran udah dapet traktiran aja langsung cabut. Ck" kata gue.
"Yaudah pulang yuk" kata Vadin.
-------------
"Jadi menurut lo ini yang luar biasa daripada novel lo itu?" Tanya gue ke Vadin.
Saat ini gue berada di rumah Vadin, tepat nya gue duduk di kasur kamar Vadin dan Vadin duduk disebelah gue, sebelum kesini gue udah izin ke mom dad kalau mau nginep di rumah Vadin.
Kalau lo kira rumah Vadin itu sederhana, pikiran lo salah karena rumah nya Vadin bisa dibilang seluas pulau jawa -ya engga seluas itu juga sih, intinya luas banget-
"Iyalah, kalau bukan CD ini apalagi yg lebih luar biasa?" Kata Vadin sambil nunjukin CD blue film yang ada di tangan nya.
"Ya apa kek' gitu" jawab gue sambil nge-roll eyes.
"Bawel lo, daripada bosen mending sekarang kita nonton ini" kata Vadin ketus.
"Dimana nonton nya? Home theater? Mager gue" kata gue malas.
"Gue juga mager, lagian kan dikamar gue ada dvd mending kita nonton disini aja." jawab Vadin sambil berjalan menuju DVD untuk menyalakan CD, sedangkan gue lagi asik tiduran di kasur, setelah selesai dia ikutan tiduran disebelah gue.
"VALLENASIA!!" Teriak Vadin tiba-tiba setelah beberapa saat film dimulai.
Astaga! Kalau Vadin udah manggil nama depan gue dan bukan manggil gue dengan sebutan 'DutDut' atau Vione berarti dia........
TBC
____________________
Ada apa sama Vadin? :p
Sorry udah lamaaaa enggak update, sorry juga dikit, sorry juga kurang memuaskan(?) soalnya gue masih amatir jadi ide jarang hinggap di otak(?) Yang penting gue skrg update :D
Jangan lupa Vote + comment ya. Saran dan kritik lo berari buat gue. Thanks

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable
RomanceBerawal dari sebuah 'rasa ingin tahu' yang besar yang menyebabkan kehidupan seorang Vione berubah.