"Tak perlu seseorang yang sempurna,
Cukup temukan orang yang membuatmu bahagia dan membuatmu berarti melebihi apapun" ~BJHabibieHappy reading
Hari ini sangat berari bagiku melihatmu walau tak secara langsung
Senyum itu sangat kurindukan, kamu yang sempurna bagiku bukan karena fisik maupun tingkah laku mu, tapi ketulusanmu membuatku bahagia dan kamu menganggap ku sangat berarti.
Nama di nisan itu dulu sangat menyayat hatiku, tapi akhirnya ku mengerti dan aku sadari bahwa keikhlasan itu ada!
Beberapa tahun silam
Namaku reina azzahra, aku gadis yang sederhana tapi aku sangat pendiam dan kurang dalam bergaul dengan teman seangkatan maupun kakak kelas. Ini pertama kalinya aku menginjak bangku sekolah dikarenakan aku homeschool.
Di saat itulah aku melihat dia, sungguh saat melihat senyum yang selalu keluar dibibirnya itu membuatku merasakan rasa bahagia dan nyaman.
Sulit bagiku mengalikan pandangan ini darinya, saat itulah pandangan kami bertemu selama beberapa detik saat aku ingin menundukan pandanganku, aku terpaku melihatnya yang tersenyum tulus padaku, sungguh aku merasa pipiku memanas aku tak bisa memikirkan wajahku seperti apa sekarang, "aku malu"gumamku pelan agar teman disebelahku tidak mendengarkan ucapanku itu.
Semenjak itu setiap bertemu dengan dia, ia selalu tersenyum saat itu juga aku membalas senyum itu dengan malu - malu.
Sesederhana caranya membuat ku bahagia, hanya senyum itu aku tenang hanya tawanya membuat ku bahagia. Kupikir "apa hanya sesederhana itu?"
Hari ini masa terakhir OSPEK disekolah dimana aku sekolah. Ia didepan tepatnya di sebuah podium aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang diucapkannya, senyum yang selalu ditebarkannya itu membuat ku gagal focus.
Deg
ia menatap ku, tatapan itu memiliki arti yang sulit bagiku tapi ia langsung mengalihkan tatapan itu dariku
Sunggguh rasanya sangat berdebar, "perasaan apa ini? Rasanya sangat menebarkan?"
Keesokan harinya aku datang sangat pagi entah apa penyebabnya Bunda juga bingung dengan melihatku yang pergi awal hari ini, dia aku melihat dia yang juga datang, dia didepanku. Walau aku dibelakangnya tapi melihat dari punggung nya pun aku sudah mengenalnya
Ingin rasanya menegur dia, tapi aku malu. Kami belum pernah berbicara berdua tapi jika bertemu kami sesalu saling senyum. "Sungguh aku malu tapi mau" gumamku dalam hati
Aku melangkah perlahan dengan menundukan kepalaku tapi yang tak kusadari pemuda didepanku ini berhenti melangkah menbuatku menubruk punggungnya, sepertinya dia juga terkejut dan reflek memegang kepalaku yang memnubruk punggungnya
"apa masih sakit?"tanyanya padaku
Aku bingung dengan diriku yang rasanya tiba tiba gugup, entah kemana rasa sakit yang kurasakan dikepalaku tadi. Aku gagal fokus dengan usapan tangannya yang lebar itu dikepalaku. Dia menatapku dengan tatapan khawatir dan saat itu juga aku sadar dengan reflek menjauhkan kepalaku dari tangannya."a ak aah tiii dak"hanya kata itu yang bisa aku ucapkan karena aku sangat gugup. Ia menatapku dengan alis yang mengkerut, aku fikir sepertinya ia tidak mengerti yang aku ucapkan tadi
"emm maksudku aku baik baik saja"jawab ku yang lebih baik daripada tadi.
Ia tersenyum mendengar jawaban ku
"lain kali hati hati ya!maafkan aku juga yang berhenti tiba tiba tadi, oh ya aku juga gak nyangka ada juga yang datang awal sepertiku, aku sangat terkejut juga tadi"sepertinya ia mencoba mencairkan suasana yang canggung ini dan aku tersenyum tipis aku juga akan memperbaiki suasana ini "emm iya makasi! Entah aku juga gak tau kenapa bisa awal datangnya?ungkapku jujur dan benar loh adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna
Short StoryOneshoot Story Dibuat saat kurang kerjaan;v(canda eak) Ayo baca?! Nanti penasaran loh:v 🍁 "Luangkan waktu untuk membaca AL-Qur'an"