#prolog

24 2 0
                                    


👑

*

👑

*

👑

Seorang gadis cantik tengah duduk diruangan kebesarannya. Ruangan dimana tempat bagi pemilik cafe yang bernama Royal cafe ini tidak terlalu luas malahan terlihat minimalis. Memakai dress selutut berwarna biru laut yang mengembang dibagian bawahnya, ia tampak tengah termenung

Sudah 2 tahun gadis cantik ini pergi meninggalkan tempat dimana ia dibesarkan. Tempat yang ia yakini sebagai tepat berkumpulnya para manusia munafik. Ia pergi dari tempat itu dan membaur dengan warga sipil lainnya. Tapi dengan kaburnya ia harus kehilangan pemuda yang ia cintai. Pemuda yang biasa ia panggil Azure - karena mata biru lautnya- itu sering memberinya hadiah. Dan anehnya ia selalu senang bila ada hadiah yang datang dari pemuda itu.

Namun hanya satu hadiah yang dapat ia bawa ketika ia kabur, yaitu cincin berlian mewah yang sangat cantik. Bertahtakan berlian asli serta desain bunga dipinggiran cincin. Sangat pas dan cocok sekali dengan jari manis Amora.

Yaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaaaa.... Amora.

Amora areum.

Nama depannya sekarang sudah pindah ke belakang. Sama seperti dirinya yang terus - terusan bersembunyi dari keluarganya. Sekarang ia adalah Amora bukan lagi Areum. Ia Amora, gadis berumur 16 tahun yang menerima cincin cantik tersebut. Cincin inilah yang membuatnya tegar melawan rindu yang teramat sangat ini. Andai ia bisa bertemu dan kembali bersatu....

👑👑👑

Amora membuang wajahnya acuh kearah jendela, disamping tempat duduknya. Bagai tersedot atau apa yang jelas otak jeniusnya sedang tidak mau dipakai saat ini.

Lama mendengarkan ocehan bodoh guru didepannya, Amora memilih bangkit dan permisi ketoilet. Tapi nyatanya ia malah ketaman belakang sekolah hingga pelajaran usai.

Begitulah yang sering dilakukan Amora semenjak kabur dari tempat penuh kebohongan tersebut. Belajar, bolos, kekantin, bermain basket dan lain - lain yang seharusnya dilakukan bersama teman. Tapi tidak untuk Amora tak ada yang mau berteman dengannya. Entah kenapa.

Sekarang saja ia tengah makan sendirian dimeja kantin. Ia seperti orang yang dibuang disini. Bagai tidak terlihat. Apa semua siswa tidak bisa melihatnya? Ia sama. Ia manusia. Bukan hantu, setan, jin atau makhluk tak kasat mata lainnya. Ia juga ingin berteman.

👑👑👑

Setelah bel pulang berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dan menuju tempat masing- masing.

Amora sendiri langsung menuju ke cafe nya. Ia memang sering ke cafe setelah pulang sekolah dan membantu melayani pelenggan yang teramat sangat ramai.

Amora langsung menuju ke meja nomor sembilan setelah melihat seorang pelanggan lelaki melambaikan tangannya.

" Anda ingin memesan sesuatu, tuan? " tanya Amora kepada lelaki bersetelan kemeja kotak- kotak berwarna hijau, celana jeans robek diarea lututnya, serta memakai topi hitam yang membuat amora tidak dapat melihat secara jelas wajah lelaki ini.

"Macha iced tea saja" jawabnya dengan suaranya yang cool khas suara cowok.

" Baiklah. Tunggu sebentar"

Amora langsung saja pergi berbalik dan menuju kearah dapur setelah membukuk sesaat.

Amora kembali dengan membawa macha iced tea di nampannya. Ia memberikan pesanan sang pelanggan dan segera pergi, hanya saja sebelum tangan seseorang mencekal lengannya dan membuat ia duduk dengan terpaksa.

" Dimana kamar di cafe ini? " ucap yang mencekal lengan Amora- lelaki bertopi hitam tadi- masih dengan suara cool-nya.

"A- ada di-sana" jawab amora gugup sembari menunjuk.

" Antarkan aku kesana. Cepat! "

"T-tapi -Hei! " amora terkejut karena lelaki ini langsung saja menariknya.

Mereka berdua - amora dan lelaki ini- berdiri didalam kamar yang memang khusus amora buat untuk dirinya ketika ingin beristirahat. Ia masih bingung apa yang membuat lelaki ini ingin kekamarnya. Apa jangan- jangan.....

"Tidak akan. Aku hanya bersembunyi dan menunggu waktu yang pas" ujar lelaki ini seakan tau apa yang ada di benak amora

Amora sendiri terkejut dan malu mendapati pemikiran kotornya itu. Tapi tunggu. Waktu yang pas? Apa maksudnya?

" waktu apa? " tanyanya karena tak dapat menyembunyikan rasa penasarannya.

" waktu untuk bersembunyi." jawabnya yang langsung membuat amora terbelalak kaget. Bukan. Bukan karena ucapannya melainkan karena perbuatannya. Bagaimana tidak? Lelaki ini langsung ke arahnya dan menerkamnya membuat amora dan lelaki ini berada di atas kasur. Lelaki ini terus menyembunyikan wajahnya di ceruk leher amora, tanpa melakukan apapun yang ada hanya menghembuskn napasnya dan mengendus.

Sementara amora yang berada di bawah tubuh sang lelaki terus mendorong dada tegap itu agar menjauh, tapi ia kalah tenaga. Lelali ini bahkan sama sekali tidak terdorong sedikit pun. Yang ada malah ia semakin merapatkan diri saja.

"Biarkan seperti ini sebentar" suara mengintimidasi yang cool itu kembali terdengar dan lagi lagi amora menurut saja.

BRAKKK

Suara pintu yang dibuka keras membuat amora terkejut dan membelalakan matanya. Tapi lelaki diatasnya ini malah tidak terusik sama sekali. Bahkan ia dengan beraninya mencium dan mencecap leher jenjang amora. Dan dengan bodohnya mulutnya malah mengeluarkan desahan menggoda.

🕊🕊🕊














Happy reading ❤❤💋
Semoga pada like ya ama cerita pertamaku
Jangan forget untuk komen dan  tekan tombol bintangnya

Salam dari saya si pretty lavendery😘😁#alay lu thor

Thank's
See you❤

My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang