First Spring

637 36 5
                                    

Siwon Pov

Heol, pelajaran seni musik yang membosankan kembali. Hari ini Hankyung sonsaengnim membual tentang impiannya agar kami bisa tampil menyanyikan lagu saat festival musim panas.

Mungkin kepalanya terbentur sesuatu pagi tadi, menyuruh murid SMA sekolah khusus laki-laki tentu akan sangat merepotkan. Entah apa yang dia sudah katakan tadi akhirnya kami bernyanyi dengan nada aneh sementara dia bersemangat menunjuk not demi not dalam tangga nada not balok.

Usai alunan aneh dari suara kami dia berbalik dengan senyum merekah menatap kami penuh harapan, yang ada malah membuatku merinding.

"Tidak terlalu buruk, dengan sedikit latihan keras kalian pasti bisa membuatku menangis!!!" Ucapnya.

Dengan semangat dia membagikan teks lagu kepada kami, Ya ampun, hari ini kerasukan apa sih dia?

Setelahnya ia segera keluar dari kelas karena jam pelajarannya sudah berakhir.

Beberapa siswa ramai menuruni tangga, mata pelajaran Hankyung Sosaeng memang yang terakhir, aku baru sadar jika saja Donghae tidak mengingatkan sudah saatnya kami pulang.

Efek terlalu banyak melamun.

Akhir-akhir ini aku jadi sering memperhatikan si pucat sok pintar dikelasku. Aku sedikit jengkel, dia tidak ikut bernyanyi bersama siswa lain. Walau seribu kesalnya aku pada Han sosaeng tapi aku mengikuti pelajarannya dengan ikhlas bahkan sampai bernyanyi.

Tapi dia tidak, apa maksudnya bernyanyi itu tidak penting ya?

Ahh, tunggu dulu, aku belum memperkenalkan diriku, namaku Choi Siwon, murid paling tampan dikelas dua Senior High School khusus namja. Aku memiliki sebuah band sekolah dengan aku sebagai drummer-nya, tapi aku paling benci pelajaran musik yang membosankan.

Lalu, apa yang dia lakukan? Sekalipun dia tidak mengikuti apa yang diajarkan Han seosaeng tadi. Ahh, kalian tahu, namanya Cho Kyuhyun. Murid paling pintar dikelas dan juga sekolah kami.

Dengan penampilan culun dan berkacamata bisa dipastikan makanan sehari-harinya itu buku pelajaran. Kulit putih pucatnya itu menandakan dia makhluk malam dan ruang perpustakaan. Siwon sok tahu.

Tapi itu benar.

"Siwon!!!" Panggil Donghae menghancurkan lamunanku.

"Wae??"

"Aku sudah memanggilmu dari tadi!! Kau belum menyetel drum-mu untuk latihan Siwon, perbaiki juga snarenya." Ujar Donghae berjalan didepanku, dia salah satu anggota bandku selain Eunhyuk dan Heechul.

"Hmm,"

"Jadi kita pergi makan apa latihan dulu?" Dia berbalik menatapku berbinar. Aku sedikit merinding kenapa hari ini banyak orang dengan tatapan berbinar?

"Eh, kau duluan saja ada sesuatu yang tertinggal. Nanti aku menyusul kalian, katakan pada Heechul. "

Stick drum, stick drum, stick drum. Jika tak dibawa aku bisa dihancurkan Heechul, otakmu lagi-lagi tidak gunakan dengan baik Choi. Eh, tunggu memangnya aku pernah menggunakan otakku?

Ya, aku sering melupakan hal lain jija sudah bertemu yang lain. Dan semua ini terjadi karna dia.

**

Dengan cepat aku kembali menaiki lantai dua kelas kami, lorong nampak sepi sekilas membuatku ingat adegan-adegan di film horor dengan si rambut panjang yang mengejarmu.

Dan kelasku berada di ujung lorong ini, untuk mengusir rasa takut aku berjalan sambil bersiul santai dengan tangan memantul-mantul dinding beton setiap kelas. Sejenak terdiam aku menyadari ada senandung kecil terdengar menyanyikan lagu acara festival musim panas.

Second SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang