Bab 3. Penyemangat

41 4 2
                                    

"Terima kasih Vino. Kmu udah semangatin. Mulai sekarang kita teman yha." Ucap Aleska semangat

"Okk."

"Vino."

"Iyha"

"Kmu disini ngapain.?"

"Aku lgi nemenin kakek. Kakek Ku lgi sakit dan kata Papa kakek manggil² nama ak terus."

"Semoga kakek kmu cepet sembuh."

"Makasih ale. Semoga aja."

"Iya sama²."

Tak berselang lama Vino dipanggil oleh pria paruh baya dilihat umurnya sekitar kepala tiga. Lalu vino pamit untuk menemui orang yg memanggilnya tdi,yang ak ketahui adalah ayahnya Vino.

"Ale ak pamit dulu yha. Ak dipanggil sama Papa."

"Ehhh, iya iya. Makasih yha yg tdi."

"Okhe sama²." Ucap Vino sambil berjalan pergi meninggalkan Aleska.
Dan kembali seperti semula Aleska melamun merenungi Hidupnya.

"Dorrr.."

"AAAAAAAAAA." Aleska berteriak hingga semua orang yg melewati mereka memandang dengan kaget.

"Ihh Princess kok teriak² sihh. Gk malu apa dilihatin orang kayak gitu."
Ternyata orang yg mengageti Aleska adlh sang bunda.

"Apaan sihh Bunda. Kan bunda yg ngagetin Ale. Ihhh Ale sebel sama Bunda."
Sang bunda hanya terkekeh melihat tingkah anaknya itu.

"Iya dehh. Maafin bunda ,udah buat Princess kaget."

"Untung Ale gk ada penyakit jantungan. Kalo punya kan bisa repot lgi."

"Hehehehe." Bundanya hanya tertawa. "Udah yuk kita masuk nanti Princess mau diperiksa sama dokter Sitta."

"Siap Bunda."

Di dlm ruang yg sangat mengerikan juga membosankan bagi Aleska kecil. Setiap minggu Ale harus rutin membersihkan darahnya. Di ruangan tersebut ada seorang wanita yg cantik sedang berkutat dgn alat² dokter yg ada didlm ruangan itu. Dia memakai jas khusus dokter pd umumnya.

"Hai dokter Sitta". Sapa Aleska setelah memasuki ruang itu.

" Haii juga Aleska. Kamu makin cantik. Kmu udah siap belum."
Seperti biasa Dr. Sitta selalu menanyakan hal yg sama setiap bertemu.

"Udah dok. Kan Ale pengen cepet sembuh". Lalu dgn semangat menuju tempat tidur yg sudah disediakan.

"Yuk. Ihh semangat banget sihh." Sambil mencubit pipi cubyy Aleska.

"Awww. Sakit"
Dokter Sitta hanya terkekeh mendengar hal itu. Karena terlalu gemas dgn pipi Aleska yg Unyukk.

Tak ada pembicaraan lgi setelah itu. Semua sibuk dengan tugasnya masing² dan merenunggi yang ada dikepala mereka.

1 jam udah berlalu. Sekarang Aleska sudah ada dirumahnya. Ayah dan bundanya sedang berbincang tentang pengobatan Aleska. Yang satu Abangnya udah molor dikamar setelah pulang dri Rumah Sakit.

Abangnya itu memang cuek,dingin kayak es di kutub ,dilain itu Abangnya ganteng kok. Tpi saat dirumah Abangnya selalu manja berbanding terbalik saat diluar area rumah.

Abang Aleska namanya Alexander Putra Margareta. Jangan tanya kenapa nama Aleska sama Alex belakangnya sama.
Itu karena marga keluarga Aleska adlh Margareta.
Itu perkenalan singkat tentang Abangnya Aleska. Klo yg Vino ama Aleska belankangan Aja.😂
_______________________________________
17 thn kemudian...

Hahaha jadi kayak sinetron aja.

"Ale bangun sklh. Kmu udah telat lho kesekolah". Teriak wanita paruh baya yg masih tetap cantik walau sudah hampir umur kepala lima.

" Iya, Bun 10 menit lagi"

"Ini udah jm 06.45 lo"

"Ihh bun masih jm segitu. Matahari aja belum muncul". Dgn mata yg masih terpejam.

" Ale kmu mau telat ya. Ini udah jm 06.45" Terjadi keheningan sementara.Berusaha mencerna kata² Emaknya

"Ohhh jm 06.45. Huaaaa Bun kok Ale gk dibangunin daritadi sihh". Ucap saar Aleska belum sadar, setelah itu ia langsung ngacir menuju Kamar mandi.

" Ckk, punya anak kok gini banget "

_______________________________________

Haii Autor baru nihh. Maaf yha kalo ceritanya pendek². Semoga suka sama ceritaku.

Jangan lupa vote yha???
Haii

See You Next TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang