Perasaan pahit yang dirasakan perempuan berusia 25 tahun itu merubahnya menjadi sosok perempuan yang tangguh. Ia seolah menjadi seekor macan betina yang bangkit dari tidurnya. Saat ini hatinya benar-benar mantab untuk berangkat ke Jepang. Gadis meminta restu kepada ayah dan ibunya untuk belajar memasak di Jepang.
Setelah membaca beberapa buku tentang sebuah usaha untuk pemula, ia memantabkan untuk membuka sebuah cafe yang menunya berbahan dasar coklat. Selama hampir 2 bulan ini cafe yang ia buka kurang begitu banyak peminatnya. Hal itu dikarenakan menu yang kurang banyak dan kurang variatif. Setiap hari Gadis berusaha membuat menu terbaru yang resepnya ia dapat dari internet dan beberapa buku resep. Tetapi hasilnya kurang maksimal.
Pemikiran-pemikiran untuk membuat kafenya punya banyak peminat terus ia lakukan. Mencoba membuat para custumor nyaman, salah satunya dengan menu-menu yang dihidangkan di kafenya itu. Itulah sebabnya Gadis memutuskan untuk belajar ke negeri Sakura. Ia dapat info dari internet tentang kelas baking di Jepang. Kebetulan ada diskon untuk kelasnya.
Dengan sisa uang tabungannya Gadis berangkat ke Jepang pada minggu pagi. Ia diantar ayah dan ibunya juga sahabatnya Amel. Mereka sangat sedih melepas kepergian Gadis. Terutama ayahnya yang merasa sangat bersalah tidak bisa membahagiakan anak semata wayangnya.
"Sayang, di sana hati-hati ya. Jangan sampai telat makan. Berdoa terus." Ibu Gadis menatap dengan penuh kesedihan.
YOU ARE READING
COKLAT VS KOPI
Teen FictionSebuah novel bergenre teenlit. Mengisahkan tentang perjuangan seorang Gadis yang berjuang membuka sebuah kafe karena keluarganya mengalami kebangkrutan. Dia menghadapi banyak kesulitan dan kendala, karena usaha ini baru pertama kalinya dia geluti. A...