01

14K 1K 47
                                    

Seorang pria berpostur agak sedikit pendek dan rambut nya yang sedikit di kuncir keatas membuatnya terkesan sangat lucu.
Suara imut ketika memanggil pelanggannya membuat siapa saja disana menyunggingkan bibir tak kuat dengan tingkah lucunya.

Bahkan seseorang disampingnya sesekali mengusak rambut kuncirnya itu dengan gemas.

"Minghao, berhenti bertingkah seperti itu astaga!" Perintah pria bertubuh tinggi jauh dengan Minghao yang pendek.

"Aish, kenapa eoh?" Minghao mengerucutkan bibirnya ketika pria itu memerintah, Minghao sebal sekali ketika aegyeo-nya hancur berantakan oleh pria itu.

"Membuat roti saja tidak perlu cari muka ke pelanggan," pria itu mengebrak meja kasir sebal, lalu Minghao terlonjak kaget kenapa temannya itu sekarang sangat menakutkan, pikirnya.

Minghao terlihat berkaca-kaca, setelah pria itu menyadari Minghao yang terdiam dan tak berceloteh lagi membuat pria itu menatap Minghao dan terkejut.

"Oh astaga!" Pria itu menghampiri Minghao lalu mengusap-ngusap pipi pria manis dihadapannya.

"Kenapa kau bocah," Pria itu sempat ingin terkekeh karena Minghao seperti ini mampu membuatnya kembali merasa gemas.

"Hiks.. Mingyu marah?.." Minghao kini tak dapat menahan air mata nya, sambil sesenggukan ia mengerucutkan bibirnya untuk kedua kalinya.

"Pfftt... hahaha astaga haha" Mingyu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya lalu menatap Minghao yang masih mengeluarkan air mata dengan alis terangkat membuatnya kebingungan.

"Kenapa eoh, kau kenapa ketawa tidak ada yang lucu disini, berhenti!!" Minghao menjerit tak kuat, membuat Mingyu kembali tertawa terbahak-bahak. Sumpah perutnya sakit sekarang, mengapa ia harus memiliki teman selucu Minghao.

"Mafia"

Seorang dengan setelan rapih menggunakan tuxedo hitam juga dasi panjang membuatnya tampak begitu sangat gagah.
Sepatu hitam mengkilat cukup membuatnya seperti orang terpandang.

"Rumah di gang terpencil itu milik nenek Kwang ibu dari tuan Xu," tunjuk orang yang ada didepan penumpang itu.

"Apakah tuan Xu sudah memiliki anak?" tanya si pria berjas hitam itu.

"Dalam catatan tuan Xu dan nyonya Xu memiliki 2 anak laki-laki, namun anak pertama mereka tengah mengejar pendidikan di london,"

"Wah hebat sekali mereka, dengan hutang beribu-ribu miliar rupiah mereka masih bisa menyekolahkan anaknya-" ia menghela napas sebelum melanjutkan,

"Aku mau kau bawa anak terakhir mereka kehadapanku,," pria itu melanjutkan dan diangguki oleh supir-nya itu.

"Mafia"

Minghao berjalan dengan riang memasuki gang sempit di kota gangnam itu, sesekali mencekal tasnya.
Mendengarkan musik pada earphone.

"Ah yaampun aku lupa membeli peralatan mandi," ia menepuk dahinya lalu kembali membelok arah untuk pergi ke minimarket.

Namun ia tak sengaja menabrak seseorang sampai-sampai ia hampir terpental.

"Mianhae aku tidak melihat, a-ku tadi sedikit terburu-buru," ia beberapa kali membungkukan badannya mencoba untuk meminta maaf.

Pria mengusap jas hitamnya lalu menatap Minghao dengan wajah hampir tak berekspresi.
Lalu melangkah pergi menjauhi Minghao tanpa berbicara terlebih dahulu sama sekali.

Mafia - Junhao [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang