Haeri menatap kedepan dengan tawa seperti orang tidak waras. Menatap kekasihnya Taehyung dengan seorang wanita jalang yang berusaha menggoda Taehyung. Awalnya memang biasa dan masih normal. Tapi semua itu berubah ketika Taehyung malah menggiring wanita tadi ke salah satu kamar yang Taehyung sewa. Sungguh Haeri dengan tiga botol bir di meja depannya sedang menertawakan Taehyung. Atau lebih tepat nya menertawakan dirinya sendiri. Betapa bodoh nya Haeri yang masih saja bersama Taehyung walaupun berulang kali Taehyung membuktikan bahwa adanya Haeri bagi Taehyung sama sekali tidak berpengaruh dalam hidupnya walaupun sesekali Taehyung mengucapkan kata-kata manis yang membuat Haeri semakin luluh terhadap Taehyung—miris sekali.
Haeri kali ini benar-benar berbeda. Bangkit dengan langkah gontai menuju kamar yang Taehyung gunakan. Beruntung pintu nya tidak terkunci. Jelas sekali terlihat Taehyung berada di atas wanita jalang yang sedang membuka kancing kemeja yang Taehyung gunakan. Sebelum melangkah Haeri terlebih dahulu memperlihatkan smirk nya. Tentu selanjutnya menghampiri Taehyung yang baru saja mau memulai permainan. Taehyung terkejut bukan main. Buru-buru bangkit dengan kesadaran yang masih tersisa. Taehyung mengusir jalang yang tanpa dosa masih tidur di atas ranjang sambil mengerutkan dahi atas kedatangan Haeri.
Haeri kembali tertawa saat jalang itu keluar dari kamar. Bukan pertama kalinya Haeri melihat Taehyung selingkuh atau lebihnya melakukan one night stand seperti saat ini. Tapi Haeri tidak pernah memergok. Kali ini pertamanya."Aku tidak menyangka bahwa diriku tidak memuaskanmu selama ini." ujar Haeri.
"Sungguh, kau disini untuk mengawasiku?"
Tatapan Haeri beralih ke tempat lain,"Tentu tidak. Jimin menungguku disini." jawab Haeri.
"Apa urusan pekerjaan di selesaikan dalam club seperti ini?"
Haeri menggeleng.
"Aku kesini untuk menggambil berkas dari Jimin. Pria itu mabuk jadi mengharuskan ku untuk datang. Aku kesini bukan untukmu tapi untuk berkas pekerjaanku." jawab Haeri.
Mata Haeri menatap sekeliling kamar. Berakhir menatap Taehyung diam menatap Haeri. "Kau bahkan menyewa kamar vip untuk wanita tadi? Apa kita harus mengakhiri semua ini Tae? Ku pikir itu jalan yang terbaik sekalipun kau akan merengek meminta untuk kembali dan berakhir hati ku luluh seperti yang telah berlalu."
Taehyung menghela nafas panjang. Mendekat ke arah Haeri.
"Kau tahu kenapa aku melakukannya? Karena kau. Sudah beberapa kali aku menghubungi mu sampai aku menyerah dan betakhir seperti ini." jawab Taehyung.
Haeri masih diam. Tersenyum tipis. Masih tenang seolah tidak bersalah karena kenyataannya memang bukan sepenuhnya salah Haeri. "Aku sibuk dan kau tahu itu. Jangan kekanakan. Aku ampuni untuk terakhir kali. Jika terjadi lagi mungkin kau tidak akan bisa melihatku lagi." jelas Haeri sembari meninggalkan Taehyung.
Sungguh hanya karena Taehyung rasanya kesadaran Haeri beralih seperti semula. Langkahnya memang masih gontai namun pikirannya tidak. Taehyung memenuhi kerja otaknya kali ini. Apartement Jimin adalah tempat yang sangat cocok untuk keadaan Haeri saat seperti ini. Pun Haeri berada di bawah selimut menutup mata sembari sesekali mencium bau rambut Jimin di sampingnya. Kulit mereka bersentuhan menciptakan rasa dingin yang semakin menjalar ke seluruh tubuh di tambah angka nominal ac yang kelewat rendah.
"Jim aku ingin tidur dengan tenang malam ini." ujar Haeri.
"Benarkah? Tidak mau menghabiskan beberapa ronde bersama ku dulu babe?
Jawaban Jimin mengundang satu pukulan di dadanya. Meringis seolah kesakitan padahal Haeri memukul dengan energi yang kosong. "Aku lelah. Aku ingin tidur." ucap Haeri.
Jimin mengerti. Pun berakhir dengan satu kecupan di ujung kepala Haeri yang menutup kesadaran mereka hari ini. Bersiap untuk hari yang akan datang dan juga menanti kejutan untuk keesoknya.
———
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
FanfictionBerada di antara Taehyung dan Jimin adalah fetish bagi Haeri. -Trapped- ©lolykook [Agust2018]