01. Bertemu

6 0 0
                                    

" Dek!!!!! sudah beres belum?" teriak seorang laki-laki. Lengkingan itu mengganggu ketenangan seseorang di kamar mandi.

"Yaelah! Berisik lu. Gue lagi boker" teriak seseorang dari dalam.

Sedetik setelah teriakan tersebut, suara laki-laki diluar menggumamkan umpatan sambil menjauh.

"Ganggu aja si tu alien" gumam yang di dalam .

Pagi yang cerah diawali dengan teriakan Laura.

Ya, teriakan perempuan dari dalam kamar mandi itu teriakan dari Laura Amanda Prasetya.

Siswi yang baru masuk kelas 12. Cuek adalah sifat dasarnya, sangat menyukai kelinci, dan seorang kutu buku.

Kutu buku? Mungkin dalam pikiran kalian Laura anak yang pintar. Nyatanya tidak.

Setiap tahunnya, Laura mendapatkan ranking 3 terakhir, syukur-syukur 5 terakhir. Namun, Laura tidak peduli karena sifatnya cuek.

"Cuy!!!! Lama-lama gue tinggal nih! Biar lu berangkat sendiri" ujar kakak Laura, Dio.

"Eh.... Iya-iya, ngambekan aja lo". Setelah mengatakan itu, dengan secepat kilat Laura mandi dan berdandan sedikit. Dan setelah itu turun.

Dibawah sudah ada Arum, mama Laura dan Dio, kakak Laura. Sedangkan papanya? Sudah bercerai sekitar 5 tahun yang lalu.

"Dek, nanti mama jemput ya sekalian ambil gaun di butik" ujar mama.

"Yaelah, ngambil mah ngambil aja ga usah bawa-bawa aku. Lagian hari ini mau ngedate sama Dirga" ucap Laura sambil mengunyah makanan.

"Nanti kalo kekecilan atau kegedean gimana? Biar ga usah bolak-balik" ucap mama sambil menuangkan susu, "Atau engga Dirga sekalian ikut, jadi abis ambil gaun kamu bisa ngedate. Dasar anak muda, doyannya pacaran mulu" canda mama.

"Gini nih yang kangen mantan suami, jadi sering sensi kan?" ucap Laura sambil tertawa.

"Kurang ajar lo jadi anak, gak gue urus mau lo? Ga usah bawa-bawa masa lalu napa?" ucap mama sambil sedikit marah. Dirinya tahu, mama cuman bercanda karena mamanya sama sepertinya. Cuek dan bodo amat.

"Iye-iye ah, sensian si mama. Bole juga tu saran yang tadi, ya udah nanti aku bilang ke Dirganya aja" ucap Laura setuju.

"Btw dek, nanti ada pertandingan futsal kan di sekolah lo? Gue tanding disana nanti" ucap Dio.

"Wah? Serius? Pasti kalah sih. Tim futsal sekolah gue jagoan semua cuy" balas Laura angkuh.

"Awas aja sampe sekolah gue yang menang" ucap Dio kesal.

"Udah ah, entar telat. Yuk bang! Let's go ae kita" teriak Laura semangat.

"Hmm. Mah, Dio berangkat ya"

"Iya, hati-hati. Jangan lupa janjimu ya Ra" ucap mama sambil melambaikan tangan.

"Iya ma, dadah"

Setelah mengucapkan salam, Dio dan Laura langsung menuju ke sekolah Laura. Dio dan Laura berbeda sekolah, Dio di swasta sedangkan Laura di negeri. Karena Laura 'agak' pintar makanya Laura tidak diterima di swasta yang sama dengan Dio, makanya mamanya menempatkannya di negeri.

Jam masih menunjukan angka 06.23 dan Laura pun sudah sampai. Disambutnya Laura di depan kelas oleh Dirga. Cowok itu sudah menjreng di depan kelas, setia menunggu putrinya datang.

"Eh, sayangku udah dateng" kata Dirga sambil mengedipkan mata.

Teman-teman Dirga dan Laura sontak langsung pura-pura muntah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang