Baca
Vote
KomenAku doain yang lakuin tiga hal itu semoga mendapat keberkahan.
###
Nama aku Salma. Salma Nur Hadifa. Nama yang cantik dan aku yakin nama itu secantik parasku. Oke lupakan kalimat terakhir itu.
Masalah cinta jangan tanya padaku. Aku sudah lulus Sekolah Menengah Atas tahun lalu tapi aku sama sekali tidak tahu menahu soal cinta. Bisa dibilang pengetahuan cinta aku nol besar.
Pasti banyak dari kalian bertanya tanya mengapa bisa demikian. Jawabanya simpel. Menurutku cinta itu menyakitkan, merepotkan dan hanya berisi hal hal yang tidak terlalu penting untuk dipikirkan.
Itu alasan yang cukup buat ku benar benar berhenti buat memikirkan soal cinta dan buntutnya. Toh agama melarang pacaran kan? Yah aku bukan seorang perumpuan sholehah tapi aku cukup untuk mengerti hal baik buruk di agamaku.
Cuma itu saja alasanya?
Jawabanya tidak.
Aku menghindari cinta dan buntutnya dikarenakan sewaktu masa SMP dahulu, aku pernah jatuh hati dengan seseorang. Tapi semuanya berakhir sangat menyebalkan. Rasaku hanya bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalaskan. Masih aku ingat sakitnya saat orang yang telah membutmu jatuh hati telah memiliki tambatan hatinya sendiri. Sejak saat itu aku sangat mejauhkan cinta dan perasaan lawan jenis di kehidupanku.
Oke cukup perkenalannya.
#
Sore ini akan ada rencana buka bersama untuk para kumpulan pemuda dikawasan perumahan City Garden. Perumahan Salma. Acara buka bersama ini diselenggarakan oleh satu keluarga dikarenakan anak mereka berulang tahun dan ingin merayakannya bersama acara akhir setelah khataman alquran untuk bulan Ramadhan.
Salma berdiri di depan cermin besar. Melihat bayangan dirinya sendiri. Sebuah gamis bewarna maroon hitam dan jilbab instan hitam. Sederhana dan simple. Salma malas sebenarnya untuk ikut acara seperti ini. Dia merasa canggung dengan yang lainnya. Namun mbak Sasa tetangga depan rumah telah siap menyeretnya untuk ikut. Di ikuti ancaman sadis dan penyiksaan lahir batin.
"Salma ayo buruan mobilnya keburu berangkat." suara menggeleggar terdengar dibalik pintu kamar Salma.
"Iya mbak, duh suaranya bikin telinga sakit." Salma menyambar tas tangan mungil dan memasukan beberapa barang disana. Membuka pintu dan langsung dihadiahi tatapan mematikan mbak Sasa.
Salma hanya nyengir dan bergegas sebelum benar benar tertinggal mobil yang akan membawa mereka.
#
Acara buka bersamanya lumayan meriah. Disebuah taman hotel. Salma cukup menyukainya sebenarnya. Walaupun bukan hotel berbintang namun suasana khas anak remaja sangat kental dia rasakan.
Acara dimulai dengan sholawat beberapa anggota pemuda. syukuran ulang tahun Hana. Beberapa petuah dari ketua RT dan RW. Sambutan pemimpin perkumpulan dan diskusi rencana perkupulan remaja ini kedepannya.
Salma benar benar bosan. Ingin rasanya pulang secepatnya. Namun dia tahu keadaan tidak memungkinkan. Dia mulai merasakan menyesal telah menuruti kemauan mbak Sasa. Mbak Sasa sendiri terlihat sangat nyaman dengan anggota lainnya.
"Salma kami mau foto foto di ujung sana kamu ikutan gak."
Mbak Sasa menunjukan tentengan kamera ditangannya. Disana ada banyak orang telah berkumpul perempuan dan laki laki menjadi satu di usia yang berbeda beda. Salma heran mengapa mereka tak merasa canggung sama sekali.
"Gak deh mbak salma mau siapin menu buka puasa aja."
Salma berdiri menuju tempat makanan berada. Membantu para anggota lain menyiapkan takjil, kegiatan yang lebih bermanfaat dari pada berfoto foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPENKU
Short StoryHanya kumpulan ide ide yang dituliskan tanpa sengaja ke dalam sebuah cerita pendek. Karena cinta selalu punya kisahnya sendiri walau hanya sebait kata.