Bagian 1

17 1 0
                                    

Aku mencintaimu bukan karena fisik. Tentu semua mengenal tubuh tambunmu yang kalau hanya serupa siluet maka nampak seperti huruf kedua dalam abjad. Semua juga begitu akrab dengan warna kulit rendang overcooked-mu yang seketika membuat banyak benak teringat sajian sedap andalan di hari idul adha.

Aku mencintaimu bukan karena kecerdasanmu. Bukankah kamu suka bolak-balik ruang guru minta perbaikan nilai? Waktu senja itu juga aku lihat kamu menjadi orang terakhir di kelas yang masih sibuk mengotak-atik rumus persamaan reaksi lalu akhirnya kamu menyerah dan minta bantuanku?

Aku mencintaimu bukan karena nasabmu. Ayahmu milyuner yang bekerja di bidang jual beli properti. Bukan sales, tapi owner dengan puluhan sales yang andal mendagangkan kavling maupun rumah. Ibumu pemilik salah satu brand hijab besar di Buah Batu. Belum ada cabang, tapi reseller onlinenya menggurita bak akar serabut sekekar tunggang yang menghunjam bumi.

Lalu mengapa bisa-bisanya aku mencintaimu?

Katakan. Pelet apa yang kamu pakai untuk menaklukkanku? Jampi apa yang kamu rapalkan hingga aku menampik dancer ala K-pop yang rela berjoget di lapangan hujan-hujan untuk menarik perhatianku?

Ayo, jawab!

***

Ketika Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang