Aston POV
Meja makan
Selesai mandi, aku langsung menuju ke meja makan untuk sarapan."Selamat pagi bi sati dan calon istriku" sapaku pada bi Sati dan Rai
"Calon istri? Maksudnya non Rai?" Tanya bi Sati
"Iyalah siapa lagi coba" jawabku yang membuat bi Sati tertawa
"Masak apa hari ini bi?" Tanyaku
"Ini nasi goreng spesial" jawab bi Sati
"Waah enak nih kayaknya" ucapku langsung menyantap nasi goreng tersebut
Hingga aku melihat Rai yang melamun melihat nasi goreng tersebut.
"Hey, kamu kenapa?" Tanyaku pada Rai
"Hah? Gak papa aku cuma inget mama aja. Biasanya mama masak nasi goreng buat aku sarapan. Sama persis kayak nasi goreng ini tampilannya" jawab Rai demgan wajah sedihnya
"Rai udahlah, aku tau kamu sedih tapi jangan berlarut-larut. Kasihan mama kamu di sana pasti sedih" ucapku sambil menatap Rai
"Tapi aku masih belum percaya kalo ini nyata" ucap Rai yang sudah berkaca-kaca
"Hey aku gak mau kamu nangis lagi ya. Udah cukup, gak ada lagi air mata. Sekarang kamu makan dan harus habis" ucapku sambil menatap matanya
Rai pun mengangguk dan mulai menyantap nasi goreng tersebut.
Ruang tengah
Setelah selesai sarapan aku langsung mengajak Rai menonton film."Aku lagi gak mau nonton aku ke kamar aja" tolak Rai hendak beranjak namun, langsung ku cegah
"Ayolah Rai, bosen tau di kamar mulu. Kalo kamu gak mau nonton temenin aku deh" mohonku pada Rai
"Hmm... Yaudah" ucap Rai yang langsung duduk di sofa
Aku pun langsung tersenyum dan memutar filmnya. Aku sedang menonton film action.
Setelah itu aku langsung mengambil posisi di sebelah Rai sambil memangku setoples keripik.
"Ini film apa?" Tanya Rai
"Action" jawabku
Film pun di mulai, selama film di mulai aku dan Rai hanya diam memperhatikan dengan sesekali berteriak. Bukan karena takut tapi menyemangati.
"Ayo, lama banget larinya" ucap Rai
"Awas" timpal Rai
Aku pun melihat Rai yang sangat serius menonton.
"Setidaknya ini cara aku buat ngalihin pikiran kamu dari mama kamu Rai" batinku sambil melihat Rai yang asik menonton
Lalu tanpa kami sadari kami tertidur. Dengan posisi dadaku menjadi bantalan untuk Rai.
Hingga aku terbangun dari tidurku dan mulai membenarkan posisi tidur Rai.
"Jangan pernah nangis lagi ya, air mata kamu terlalu berharga untuk kamu jatuhin" ucapku sambil mengelus rambut Rai
Aku langsung membereskan meja dan mematikan tv yang kami gunakan untuk menonton.
"Heeuuh.." Lenguh Rai yang sudah terbangun
"Kamu udah bangun? Tidur lagi aja tapi di kamar aja ya" ucapku pada Rai
"Gak usah, aku udah puas tidurnya. Oh ya udah siang, Shei belum pulang?" Tanya Rai
"Belum bentar lagi paling" jawab Aston
Tidak beberapa lama, suara Shei mengalihkan perhatian kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA [Ebook]
Teen Fiction❌Raisela Librana Pranandi, seorang gadis yang tidak percaya pria termasuk cinta. Baginya cinta hanya ilusi semata yang menyakitkan, seperti halnya yang papanya lakukan pada mamanya. Satu-satunya kepercayaannya terhadap pria dan cinta telah pergi men...