Setelah kejadian pagi tadi, mood Yuna seharian ini sangat buruk. Bagaimana tidak, baju seragamya kotor karena susu coklat yang tumpah tadi. Dan sialnya, di baju seragam cadangan yang biasanya di loker sedang ada di rumah untuk dicuci.
"Sial banget sih gue hari ini." ucap yuna kesal sambil menghela napas. Ia menenggelamkan wajahnya ke tangan yang ia lipat di kursi.
Setiap pergerakan Yuna daritadi masih menarik atensi seorang laki-laki yang duduk di pojok ruangan, Lee Seokmin. 'Ini salahku' batin seokmin ikut menghela napas. Iya, seokmin sadar. Seokmin adalah tersangka utama perusak mood Yuna hari ini.
Flashback
Ini masih pagi dan seokmin seperti biasa sudah berada di sekolah. Ia berjalan dengan tenang menuju kantin. Walau masih pagi, kantin sekolahnya sudah buka. Ya, walaupun penjualnya pun juga masih belum banyak.
Seokmin tidak sarapan hari ini, oleh karena itu ia ingin membeli roti sekedar untuk mengganjal perut. Setelah membayar roti dan susu, ia keluar kantin sambil bersenandung keci. Sangat lirih, dan mungkin hanya ia yang bisa mendengarnya.
Ia berjalan sambil meminum susu coklat di tangannya.
Brukk
Keduanya mendongakkan wajah untuk melihat satu sama lain. Dan yang terjadi selanjutnya adalah Yuna yang mengomel karena seragamnya basah karena sus coklat seokmin
End of flashback
Sejujurnya seokmin sudah meminta maaf tadi, tapi kalian tau sendiri. Yuna pasti tidak mau menerima permintaan maaf Seokmin. Asal kalian tau, Seokmin itu orang yang paling tidak diinginkan di sekolah ini. Di pandangan siswa lainnya, ia adalah seurang nerd yang menjijikkan. Penampilannya kusam dan terkesan tidak terawat. Ia kutu buku, sering ke perpustakaan. Tapi entah kenapa ia selalu peringkat terakhir. Nilainya tak pernah lebih dari 50. Lalu ada apa dengan diri seorang Seokmin? Apakah dia sebodoh itu sampai buku yang dia baca tidak berefek sama sekali?
"Yun, ayo temenin ngantin"
"Nggak ah, males gue. Baju lagi kotor gini." Yuna sedikit mengeraskan suaranya, menyindir seokmin.
"ihhh, masa gue ngantin sendiri ini?" Eunha, sahabat Yuna sejak SMP merajuk kepada Yuna. Menarik-narik tangan Yuna agar ia bangkit dari singgasananya.
"Manja banget sih lo, mood gue lagi jelek tau."
"Jangan marah juga kali, bodo ah gue ngantin. Lo kalo laper gue nggak tanggung." Eunha yang merasa kesal pergi meninggalakan Yuna yang masih berusaha memperbaiki moddnya hari ini.
Di lain sisi, Seokmin yang mendengar dan melihat langsung percakapan Eunha dan Yuna bangkit dari duduk. Keluar kelas dan berlari pergi entah kemana.
.
.
Hari ini kebetulan kelas Yuna dan Seokmintanpa diduga banyak sekali jamkos. Yuna dengan senang hati bisa memanfaatkan waktunya untk tidur. Dan kini ia telah bangun, dengan keadaan yang lebih segar dan mood yang lebih baik tentunya. Ia berjalan menuju lokernya. Membuka kunci yang setia tak pernah lepas dari lokernya.
"Ini dari siap woyy?!" Yuna bertanya kepada seisi kelas. Namun tak dihiraukan. Seperti biasa, ketika jamkoskeadaan kelas selalu tidak kondusif.
Ia menyerah untuk bertanya lagi. Dan mengambil roti dan susu coklat yang tiba-tiba ada di lokernya. Wowww yuna tak pernah menyangka akan ada rejeki dadakan di saat perutny lapar seperti ini. Di bawah roti ada sticky notes warna hijau.
Dimakan. Gue tau lo laper.
-25
"25?" gumam Yuna.
"Absen 25 kali ya?" Yuna berjalan menghampiri Jehyun, si pemilik absen 25.
"Jae lo yang ngasih ini ya?"
"Lah ngapain gue ngasih elo segala. Lo pacar aja bukan."
"Weh, si mas ngegas sia. Habis ditolak mah jangan sewot atuh" Lee Taeyong, pemuda tampan yang entah tiba-tiba ikut nimbrung dalam obrolan ini.
"Apaan sih!" Yuna memilih pergi dari pada menanggapi Teyong lebih jauh. Yang ada dia akan diledek habis-habisan.
Perlu kalian tau, Jehyun 2 minggu yang lalu menyatakan cintanya kepada Yuna. Dan tanpa diduga ia ditolak padahal waktu pdkt terkesan lancar-lancar saja. Alasan Yuna? Jaehyun pelit. Ini hanya spekulasi sih. Karena memang Jaehyun terkenal pelit di kelas, padahal orang tuanya kaya raya. Dan Yuna baru sadar, Jaehyun pelit, jadi tidak mungkin ia yang memberikan roti dan susu ini untuknya.
"Bomat lah, gue laper." Dan Yuna memakan roti itu tanpa memikirkan lebih jauh siapa yang memberikan itu untuknya.
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku sayang seokmin dan lagi kobam sama dokju. Buat yang udah baca maksih ya. ini story pertama ku. boleh dong minta dukungan vote dan komennya