Agatha Pov
Malam ini kami makan di restoran all you can eat. Aku makan sangat banyak pokoknya.
"Masih mau pesen daging lagi? Gilaaa dasar perut karet!" sahut Jennie.
"Biarin. Aku laper tau."
"Sama David nggak makan emang?"
"Makan.. sih."
Flashback...
Setelah Jennie pergi, David memboncengku memakai motornya dan pergi ke Mall. Disana ia memintaku untuk memilih kado yang bagus untuk Mamanya. Setelah itu kami makan di restoran kari Jepang, Coco Ichibanya.
"Kamu mau pesen apa sayang?" tanya dia.
"Umm, samain aja deh kayak kamu." sahutku acuh.
Setelah itu David memesan ke pelayan. Huft, sungguh. Aku ingin pulang bersama Jennie saja. Harusnya tadi kutolak tawaran David.
Ting.
Ponselku berbunyi.
[Jessie: Heh, kamu kemana? Kok nggak ikut sih? Jennifer kesini sama Clau lho.]
Sumpah, seketika aku langsung tambah badmood. Informasi terburuk yang pernah kubaca.
"Kamu kenapa? Kok murung gitu? Ayo dimakan makanannya." kata David, membuyarkan lamunanku.
Aku bahkan tidak tahu kalau makanannya sudah disajikan.
"Oh makanannya udah dateng. Oke selamat makan." jawabku.
"Makan yang lahap dong sayang."
"Ya."
Ting.
Pesan masuk lagi.
[Jessie: For god sake, Jennifer sama Claudia cocok banget! Tadi Jennifer ngajakin doi balikan, eh taunya bercanda. Ya elah.]
Prak!
Aku membanting sendok yang tadi kupegang diatas meja.
"He-hei, kamu kenapa?" tanya David bingung.
"Aku. mau. pulang." kataku menekan setiap kata yang keluar dari mulutku.
"O-oke ayo kita pulang."
Flashback off...
"Kamu makan apa sama David sampe masih laper gini?" tanya Jennie.
"Makan nasi kok. Cuman emang masih laper aja." jawabku, padahal aku tidak makan sesendok pun gara-gara pesan dari Jessica yang menyebalkan tadi.
Kami akhirnya selesai makan. Kali ini Jennifer mentraktirku. Yay!
"Main dulu yuk.." ajakku ke taman dibawah apartemen.
"Yaudah ayo." jawab Jennie, padahal setauku dia besok ada shift pagi sekali.
Aku egois ya? Biarin deh.
Jennie duduk diayunan, ayunannya itu kursinya melebar, aku langsung duduk disebelahnya, kemudian menyandarkan kepalaku dibahunya.
"Gat."
"Hmm?"
"Aku cuman bakalan nanya ini untuk terakhir kalinya ya."
"Kamu mau nanya apa?" tanyaku lalu aku langsung duduk dengan benar menghadap kearahnya.
"Kamu serius nggak ada perasaan sedikit pun sama aku?"
Aku diam..
"Kalo emang nggak ada, aku move on ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor or Girlfriend
RomanceSeorang dokter itu, seharusnya menyembuhkan pasien kan? Namun, apa yang harus dilakukan Jennifer si dokter lesbian jika ia betul-betul jatuh hati dengan Agatha, pasiennya yang ingin straight? Cover photo from: Instagram wow_kimsohyun.