sky full of stars

20 0 0
                                    

Tal Fishman Pov

            Makan malam sudah selesai, aku hampir kekenyangan menyantap makanan buatan Seiraa. Ia tersenyum, lalu membereskan semua piring kotor di meja makan. Tak kusadari ternyata Shanon sudah tertidur di meja makan dengan mulut masih belepotan makanan. Aku tersenyum lalu menenggak air putih di depan ku hingga habis akupun beranjak Untuk menggendong Sharon.
"Biar aku saja Tal..." hadang Seiraa menatap ku.
"Tidak Seiraa aku saja..." kuangkat tubuh gadis kecil itu perlahan memastikan agar ia tetap tidur terlelap dalam dekapan ku.
"Tunjukan aku jalan ke kamarnya"
Ia tersenyum lalu berjalan di depan ku, menunjukan kamar Shanon.
      Tibalah di kamar berwarna serba pink dan banyak gambar teddy bear disana, Seiraa merapikan sedikit tempat tidur Shanon. Perlahan ku tidurkan Shanon d kasur nya kami berusaha agar tidak membuat duara sekecil apapun agar tak membangunkan gadis kecil ini.
      Hati ku mencelus, aku merasa seperti kami keluarga Kecil yang bahagia, lucu memang hingga aku tersenyum. Aku dan Seiraa keluar dari kamar Shanon. Kami berjalan menuruni tangga.
"Kau mau kemana?" tanya ku Saat melihat Seiraa hendak keluar rumah.
"Mau melihat bintang .. Kau mau ikut Tal?"
Bagaimana ya, mataku mulai mengantuk aku ingin cepat tidur,  namun.. Seperti nya tawaran Seiraa boleh juga.
      Ku ikuti dia keluar rumah, lalu berputar ke halaman belakang dimana ada jalan setapak yang membelah ladang ilalang. Sebelum nya aku menganggap apa bagus nya bintang? Toh setiap hari pun jika cerah akan ada bintang... Namun pemikiran itu lenyap ketika kini ku menengadah ke atas, astaga!!! Betapa indah nya ciptaan mu Tuhan... Bulan terlihat lebih besar dan amat cantik disini!
     Angin menyapa tubuh ku dan Seiraa membuat rambutnya tersibak diterpa angin. Kami berjalan Menyusuri jalan setapak yang membelah ilalang itu.
"Oh iya, baju yang ku pakai ini... Milik siapa? Pacar mu?" tanya ku hati hati.
"Tidak, itu milik kakak ku Samuel Danley, dia sudah meninggal 3 tahun yg lalu" jawab nya pelan.
"Maafkan aku..." Penyesalan sangat jelas pada aksen ku.
"Tidak apa apa.."
      Lalu Seiraa dan aku sampai di sebuah pohon besar, kami bersandar disana menikmati bintang yang sangat indah. Ia terus tersenyum ke arah ku, wajahnya cantik sekali.... Aku akui dia fansku yang menarik hati.
"Sharon bilang, kau sering menonton channel yout...."
"Iya hehe, memang benar aku penggemarmu Tal..." kekeh nya malu malu pipinya bersemu merah kini. Entah mengapa aku bahagia saat dirinya tersenyum. Seiraa sangat baik terhadap ku dia tetap menjaga prilaku nya di dekatku, walaupun ia salah satu penggemarku tapi ia memperlakukan ku layaknya teman dekat.
"Seiraa, Aku ingin bertanya sesuatu tapi mohon maaf bila ini agak sedikit pribadi bagimu... Bolehkah?" tanya ku hati hati.
"Hmm boleh apa itu?"
"Di mana ayah dan ibumu?"
"Emmm ayah dan ibuku sudah meninggal, mereka meninggal didalam mobil yang di kendarai Sam yg sedang mabuk berat.
" yatuhan...." akutak menyangka ternyata kehidupam Seiraa sesedih ini.
"Dan aku hanya tinggal berdua dengan Shanon saja..." lirih Seiraa tetap berusaha tegar, namun mata nya tak bisa berbohong padaku, ia menangis juga. Hatiku mencelus seketika, reflex ku raih pinggang nya dan kudekap Seiraa dalam pelukan ku. Kurasakan tubuh nya menegng seperti kaget akan respon ku namun kubiarkan dia tenang dalam pelukan ku.
"Menangis lah di pelukan ku sesuka mu buat dirimu tenang..." ucap ku seraya mengusap rambut Seiraa pelan.
    Isak pilu nya pecah dalam peluk ku, hingga kurasakan dada ku basah oleh air mata nya. Hatiku seperti tersayat mendengar tangisan nya. Jujur belum pernah aku merasa sesedih ini dengan wanita. Mantan mantan ku yang lain tidak pernah seperti ini, aku bersumpah Adi, Anthony, Michael... dia wanita yang bisa membawa ku kedalam dunia nya!.
      Cukup lama untuk membuat nya tenang, entah mengapa aku ingin terus menemani sedih nya. Oh Tal, mengapa kau ini?!! Aku aneh dengan diri ku sendiri sehari saja belum dengan nya, tapi ia sudah berhasil mempengaruhi perhatian ku.
"Aku akan selalu ada untuk mu dan Shanon aku janji.." ucap ku padanya.
"Janjikan itu pada Sharon Tal..." ujar nya sambil mengurai pelukan dan menatap ku penuh.
"Ya aku akan berjanji padanya..."
Ku tatap ia di bawah cahaya rembulan yang terang nya samar, mata indah nya agak memerah karena tangis juga hidung nya. Bibir nya sedikit terbuka membuatku terfokus kesana.
     Ku dekatkan wajah ku perlahan hingga hembusan nafasnya terasa dekat, kupejamkam mata ku, bibirku mengecup bibir kecilnya di bawah ku, entah dorongan dari mana aku bisa melakukan itu. Kurasakan ia menegang lagi karena terkejut. Tak lama ku peluk lagi dirinya untuk mengusir kecanggungan dan ketegangan diantara kita.
"Kita pulang malam sudah larut..." ujar ku menggandeng pinggang nya berjalan pulang.

******

BERSAMBUNG...

Its (Not) Real!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang