Sang Pangeran Muda melangkah angkuh dengan Dagu yang terangkat menuju singgasananya, jubah berwarna Biru Tua dengan beberapa ukiran berwarna putih ikut bergerak seirama langkah tegasnya, suasana didalam kerajaannya tampak mencekam, ditambah hanya terdengar suara ketukan sepatu kejayaannya yang beradu diatas lantai Murmer kerajaannya dengan nyaring.
Semua Prajurit kerajaannya menunduk hormat kearah sang Pangeran Muda dengan pedang perak mereka yang setia mereka genggam dengan kedua tangan mereka dalam posisi tegak diatas lantai untuk menggambarkan bagaimana tidak berdayanya mereka di hadapan sang Pangeran.
Saat Langkah pangeran muda sudah berada tepat di depan kursi kekuasaanya, ia menyibakkan sedikit jubahnya dan memposisikan dirinya dengan nyaman diatas tahtahnya, sang Pangeran muda terlihat menghela nafas kasar dan kemudian mulai menajamkan tatapannya seraya mengedarkan pandangan kepenjuru sudut kerajaannya dan mulai berucap.
"Jadi dimana makhluk menjijikan itu?!" Suara sang Pangeran terdengar dingin dan arogan, sang pangeran terus melemparkan tatapan mengintimidasinya kearah semua para prajuritnya yang mulai mengangkat kepala mereka dengan takut.
Tidak butuh waktu lama Dua Orang Prajurit memasuki ruangan kerajaan dan menunduk hormat saat mereka sudah berdiri didepan sang Pangeran sambil menyeret paksa satu makhluk besar berkulit tebal berwarna hijau dengan bergol yang mengekang kedua pergelangan tangan dan leher makhluk tersebut..
Makhluk besar itu terlihat sudah kehabisan tenaga karena terlihat jelas dari tubuhnya yang memiliki banyak luka yang masih meneteskan sesuatu berwarna hijau disekitar lukanya, bahkan Sang Pangeran muda dapat melihat dengan jelas luka menganga yang masih baru tercetak di hampir seluruh tubuh hijau makhluk itu.
Iris Hazel Sang Pangeran tampak menggelap saat ia melihat makhluk hijau itu menatapnya dengan tatapan seolah memohon meminta pengampunannya, jemarinya terkepal kuat menyebabkan kuku-kukunya membuat telapak tangannya tampak memutih, memperlihatkan bagaimana Sang Pangeran menahan dirinya untuk tidak berlari dan menghunuskan pedangnya kearah makhluk hijau itu sekarang juga.
Sang Pangeran kembali berdiri dari singgasananya dan menatap tajam kearah Para Prajuritnya,
"Penggal kepalanya sekarang juga di atas Meja Batu, dan aku perintahkan kepada kalian semua, jika kalian melihat makhluk hijau menjijikan sepertinya, maka habisi mereka saat itu juga, jika kalian gagal, aku yang akan memenggal kepala kalian dengan tanganku sendiri!" Ancam Sang Pangeran dengan suara dinginnya dan disambut anggukan patuh semua prajuritnya.Dua Prajurit yang membawa makhluk hijau itu membungkuk hormat kearah Sang Pangeran dan kembali menyeret makhluk hijau itu meninggalkan ruangan kerajaan kearah belakang kerajaan untuk menuju Meja Batu untuk dipenggal dan dihakimi.
Dan Saat kedua Prajuritnya telah berlalu menuju Meja Batu, Sang Pangeran tanpa sepatah katapun langsung melangkahkan kakinya kembali dengan angkuh meninggalkan Ruangan Kerajaannya.
***
Kim Seokjin, Sang Pangeran muda menautkan kedua tangannya sambil menatap kosong kearah langit siang saat ia sudah berada dipinggir balkon kamar megahnya hanya untuk sekedar menghirup udara asri yang sudah alam persembahkan untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSE OF OGRE [ KIM SEOKJIN ]
FantasyKarena Dendam yang besar dan tekatnya yang kuat untuk melenyapkan para Ogre sang Makhluk Buas yang rakus pemakan Manusia, Pangeran Muda Kim SeokJin mendapatkan kan kutukan berupa dirinya yang secara ajaib menjadi makhluk yang paling dibencinya. Dan...