Sepatu

10.1K 364 11
                                    

Setiap pagi Andre selalu berdiri dan menunggu di sebelah pohon mangga rindang di depan kampusnya. Menunggu sang pujaan hati datang dan berjalan dengan anggunnnya menuju kelasnya dan dengan setia Andre akan mengikuti langkah sang gadis hingga sampai di tempat tujuan.

"Setiap hari lo datang pagi-pagi cuma buat ngeliatin dia dari jauh?" Sindir teman Andre yang memang selalu setia menemani Andre. "Bay, lo tu gak tau gimana senengnya gua bisa dekat sama dia," jawab Andre kepada Bayuda.

"Deket? Jarak lo dengan dia aja gak kurang dari dua meter. Bahkan dia aja mungkin gak tau lo siapa dan gak pernah ngerasa lo ada!" Timpal Bayuda sinis.

Adu argument antara Andre dan Bayuda kerap terjadi jika sudah berhubungan dengan sikap pecundang Andre. "Lo tuh ganteng, tajir terus pinter lagi. Buat apa sih lo nyia-nyiaiin waktu lo cuma buat orang yang gak nyadar kalau lo ada!!" Nasehat Bayuda sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Sedangkan yang dinasehati sibuk menatap ke satu object yang sedang berjalan dengan anggun. Andre benar-benar sudah terhipnotis oleh sosok Syafa yang memang anggun walaupun dengan porsi tubuhnya yang kecil imut-imut.

"Terserah lo deh, dasar batu!" Tanpa menunggu tanggapan Andre, Bayuda langsung meninggalkan teman sekaligus sahabatnya tersebut dengan hati dongkol. Sedangkan Andre sama sekali tak ambil pusing dengan sikap Bayuda yang seperti itu. Baginya hal itu sudah biasa terjadi.

♥♥♥

"Jadi kagak Bro?" Tanya Bayuda sambil membereskan buku kuliahnya. "Jadi jadi. Bawel banget sih lo," jawab Andre yang sudah siap beranjak dari tempat duduknya. "Kali ini gak ada lagi ya kita nongkrong di tempatnya cewek idaman lo itu nongkrong juga!" Peringat Bayuda serius. "Iya Yud, lo udah ingetin gua lebih dari seribu kali."

Andre menghela napas pasrah karena hari ini dia tak bisa menhikuti kegiatan Syafa seperti biasanya. Kali ini dia harus mengalah, benar kata Bayuda. Mungkin sekali-sekali dia harus merubah hobinya tersebut.

"Gua mocca late aja," pesan Andre kepada Bayuda sebelum pergi melenggang menuju toilet.

"Aduh pokoknya nih ya gua udah gak sabar nunggu malam pesta ulang tahun lo!" Seru seorang perempuan di perempatan toilet cewek dan cowok. Andre yang tak sengaja baru keluar dari toilet cowok menguping pembicaraan mereka karena diantara mereka berdiri sang pujaan hati.

"Iya kalian pasti gua undang kok," jawab Syafa dengan senyum manisnya. "Lo bakal ngundang siapa aja Fa?" Tanya teman Syafa yang lainnya.

"Belum tau nih, bingung soalnya gua gak tau orang tua gua nyediain undangan buat berapa orang," ujar Syafa kepada teman-temannya.

"Pokoknya lo harus undang cowok-cowok kece di kampus kita!" Peringat teman-teman Syafa.

Merasa sudah cukup untuk mencuri dengar Andre bergegas pergi dari posisinya bersembunyi dan berjalan menghampiri Bayuda sebelum sahabatnya itu tau apa yang telah dilakukannya.

"Ngerem ya lo di toilet lama banget!" Sindir Bayuda saat Andre baru saja mendudukan pantatnya diatas kursi.

"Apa kata lo dah," balas Andre cuek. Padahal didalam hatinya Andre sedang senang bukan kepalang karena barusan saja dapat melihat Syafa sang pujaan.

♥♥♥

Andre berjalan lesu menuju kelasnya karena hari ini dia bangun kesiangan, dia memang tidak telat masuk kelas. Namun, dia telat untuk memperhatikan Syafa yang kebetulan memiliki kelas lebih awal.

"Ck, cuma sekali ini lo gak ketemu dia dipagi hari dan dampaknya sedasyat ini?" Komentar Bayuda saat Andre baru saja mengambil tempat duduk di sampingnya. Bayuda tau Andre kesiangan karena tadi pagi dia tidak menemukan Andre di posnya.

Andre menatap sinis Bayuda seolah memberi kode untuk sahabatnya itu tutup mulut sebelum bogem kuat miliknya bersarang di pipi mulus Bayuda. Andre memang gampang marah dan uring-uringan jika tidak melihat Syafa.

"Lo tau lo itu konyol banget bro!!"

"Besok Syafa ulang tahun, kira-kira gua kasih dia kado apa ya?" Tanya Andre sambil menerawang ke langit-langit kelas. "Alah, percuma lo kasih dia kado. Dari dulu lo kasih dia kado cuma berani lo kirim ke rumahnya pakai kurir bahkan dia gak ada niat buat cari tau itu kado dari siapa," komentar Bayuda pedas.

"Bukannya gua gak berani ngasih secara langsung, gua gengsi soalnya."

"Alah basi lo!!"

♥♥♥

"Lo dapet undangan ulang tahun Syafa?" Andre menggelengkan kepalanya lesu untuk mewakili mulutnya menjawab pertanyaan Bayuda.

"Udah dari pada lo galau mending sekarang kita nongkrong aja" Bayuda langsung menyeret Andre menuju kafe yang terletak tak jauh dari kampus mereka.

Baru beberapa menit Bayuda dan Andre duduk di dalam kafe di sudut ruangan mata keduanya menangkap sosok Syafa. Bayuda sih santai-santai saja namun berbeda dengan Andre.

Raut wajah Andre mengeras dan tangannya terkepal kuat, menahan cemburu melihat Syafa di gandeng mesra oleh pacarnya. Bayuda yang seolah mengerti menepuk pundak Andre penuh prihatin. "Udah gua bilangkan relain aja. Dan berusahalah membuka diri lo," nasehat Bayuda bijak.

Lagu di kafe tersebut ikut menghina keadaan Andre.

Kita adalah sepasang sepatu

Selalu bersama tak bisa bersatu

Kita mati bagai tak berjiwa

Bergerak karena kaki manusia

Aku sang sepatu kanan

Kamu sang sepatu kiri

Ku senang bila diajak berlari kencang

Tapi aku takut kamu kelelahan

Ku tak masalah bila terkena hujan

Tapi aku takut kamu kedinginan

Kita sadar ingin bersama

Tapi tak bisa apa-apa

Terasa lengkap bila kita berdua

Terasa sedih bila kita di rak berbeda

Di dekatmu kotak bagai nirwana

Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya

Ku senang bila diajak berlari kencang

Tapi aku takut kamu kelelahan

Ku tak masalah bila terkena hujan

Tapi aku takut kamu kedinginan

Kita sadar ingin bersama

Tapi tak bisa apa-apa

Kita sadar ingin bersama

Tapi tak bisa apa-apa

Terasa lengkap bila kita berdua

Terasa sedih bila kita di rak berbeda

Di dekatmu kotak bagai nirwana

Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya

Cinta memang banyak bentuknya

Mungkin tak semua bisa bersatu

Pahit ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang