🐻Teddy Bear🐻

679 87 5
                                    

.•.•.

Hujan deras membasahi kota Seoul. Walaupun tadi pagi sudah diberitahu di ramalan cuaca bahwa akan turun hujan lebat, tapi tetap saja, Seokjin kebasahan.

Usut punya usut, ternyata pria berbahu lebar ini salah mengambil tas, seharusnya dia mengambil tas yang sudah disediakan payung di dalamnya.

Namun apa daya, nasi sudah jadi bubur.

Yang lalu biarlah berlalu, mari kita mulai yang baru.

Anehnya, jalan sangat sepi hari ini, bahkan bisa dibilang—hanya dia sendiri yang berada di jalan tersebut.

Seokjin sedang berada di halte bus, basah kuyub dan kedinginan. Tapi daritadi dia tidak menemukan adanya bus yang lewat.

Apa jadwal bus sudah selesai? Tapi ini bahkan baru jam 8 malam, jadwal bus selesai jam 10 malam.

Aneh, batin Seokjin.

Awalnya dia hanya menunggu. Menunggu. Menunggu dan menunggu.

Tapi bus yang ditunggu tak juga tiba.

Ada apakah gerangan?

Apa hari ini adalah hari sialnya?

Sudah tugas kuliahnya masih berlimpah. Kehujanan. Bus tidak ada pula. Setelah ini apa? Kunci rumahnya hilang?

Seokjin hanya duduk diam di halte, sesekali menggosokkan kedua tangannya karena kedinginan.

Hingga matanya menangkap sesuatu.

Boneka.

Ada boneka beruang di seberang jalan. Boneka beruang coklat yang kebasahan, tidak jauh berbeda dengannya. Memakai kemeja merah kotak, celana hijau, dan Seokjin bisa melihat kalung kecil bertengger di sekitar area leher boneka tersebut.

Dan anehnya, kenapa boneka itu bisa ada disitu? Bukankah tadi tidak ada apa-apa disitu? Bahkan posisi boneka itu seperti dipilih.

Boneka itu berada di bawah lampu jalan. Kebasahan dan sendirian. Seokjin ingin mengambilnya.

Entah kenapa, naluri penyayangnya muncul.

Seokjin diam sebentar, menimang keputusan antara membawa boneka itu pulang atau meninggalkannya disitu.

Dan akhirnya, Seokjin memutuskan membawa boneka beruang itu pulang.

Entahlah, dia merasa boneka itu punya daya tarik sendiri. Mempesona. Begitulah.

Di tengah derasnya hujan, Seokjin mengambil boneka itu, tersenyum lalu berkata, "Ayo, kita pulang."

Dan kebetulan sebuah taksi melintas di situ.
Dengan segera Seokjin memberi tanda berhenti kepada pengemudi taksi tersebut. Lalu masuk ke dalam taksi dan memberi alamat rumahnya.

.•.•.


"Dimana kunci rumahku?!" Seokjin berteriak kesal di depan pintu rumahnya yang masih terkunci. Apa-apaan, ternyata kata-katanya tadi menjadi kenyataan. Mulut, berhentilah membiarakan hal buruk yang mungkin terjadi.

Rasanya sudah setengah jam dia mencari kunci rumah tersebut namun tidak juga ketemu. Ah... apa tuhan sedang menghukumnya karena sudah lalai akan tugas kuliahnya? sepertinya setelah ini dia harus banyak meminta pengampunan.

"Sebenarnya dima-oh?" kedua netra Seokjin menangkap sesuatu yang mirip dengan kunci. Tunggu, itu kunci rumahnya! Kunci rumahnya sedang diguyur hujan di dekat pagar, pantas saja tidak ketemu, rupanya terjatuh.

Dengan sedikit berlari, Seokjin berjalan menuju kunci rumahnya tersebut. Lalu kembali ke tempat sebelumnya untuk membuka pintu sialan itu dan masuk menghangatkan tubuhnya.

Maka dengan semangat Seokjin hendak masuk ke rumahnya seraya berkata, "Yash, pintunya sudah dibuka sekarang aku tinggal ma-tunggu, sepertinya ada yang ketiggalan." pria itu memutar kepalanya lalu segera mengambil barang yang tadi ketinggalan.


Boneka tadi. Yup, boneka yang tadi baru saja dia temukan.

"Maaf aku meninggalkanmu, sekarang selamat datang di rumahku~"

Sepertinya hari-hari Seokjiin yang memang sudah berwwarna seperti pelangi akan menjadi lebih berwarna lagi.


.

.

.


Ehehehehe

Tolong jangan tagih soal ff yang di akun  @KoyaYoka lagi sibuk di akun yang ini soalnya, ehehe

'alah bacot, alibi doang padahal'-reader

Kok tai, eh, tau.-author


oh iya btw, udah liat new work saya blum? rencananya ff itu yang bakal diseriusin, kenapa? karena itu udah dipikirin lamaaaaa banget. Bahkan sebelum 'Daddy Namjoonie'

Ngomong-ngomong tentang ff 'Daddy Namjoonie'  kalau ff itu di  revisi, dibikin ceritanya ulang, semuanya baru termasuk jalan ceritanya, dan genrenya rencananya bakal ada komedi gitu. Kalau kakak-kakak mau sih, lmao.

Btw, happy birthday my Daddy, my future husband, lol.

ok ok, ampe sini dulu, paiiii



Teddy Bear [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang