Pada suatu hari, di sebuah negeri yang indah, berdirilah sebuah kerajaan agung yang dinamakan Kerajaan Arcadego. Kerajaan ini sangatlah damai karena dipimpin oleh raja yang sangat bijaksana dan ratu yang baik hati.
Kerajaan-kerajaan lain pun mengakui kekuasaan mereka yang terbentang luas dari Pegunungan Aldema hingga ke Pegunungan Biantara. Di antara pegunungan tersebut, ada beberapa bukit kecil yang begitu indah, tanahnya pun begitu subur sehingga semua rakyat Arcadego dapat hidup sejahtera.
Ada dua keunikan kecil yang terdapat di Kerajaan Arcadego. Yang pertama, tidak hanya anak-anak dari kaum bangsawan saja yang berhak mendapatkan pendidikan. Semua rakyat Arcadego, baik laki-laki maupun perempuan berhak mendapatkan pendidikan. Jadi, tidak heran apabila melihat semua rakyat Arcadego memiliki pengetahuan yang luar biasa.
Keunikan yang kedua, kerajaan ini memiliki sebuah telaga kecil. Di mana airnya mengandung suatu zat yang bahkan setelah diteliti berkali-kali, masih tidak diketahui itu apa dan dari mana asalnya. Yang jelas air yang berada di telaga ini tidak pernah surut meski dalam musim kemarau sekalipun. Dan yang lebih istimewanya lagi, orang yang meminum air ini akan sembuh dari penyakit yang dideritanya. Penyakit apapun itu. Jadi, wajar apabila rakyat Arcadego rata-rata dapat hidup panjang umur dan berbadan sehat.
Telaga itu bernama Acameron. Telaga yang disebut-sebut terbentuk begitu saja, karena salah seorang nenek moyang kerajaan Arcadego pernah membantu memberikan air minum kepada makhluk misterius yang sangat kehausan. Nenek moyang tersebut dengan rela memberikannya kepada makhluk yang tidak diketahuinya, meski air yang ia miliki sangat sedikit dan ia juga membutuhkannya.
Sejak itulah Telaga Acameron menjadi mata air yang tidak pernah surut. Bahkan, telaga tersebut sudah terkenal ke seluruh kerajaan-kerajaan di dunia. Begitu banyak kerajaan lain yang menginginkan telaga tersebut menjadi miliknya. Begitu seringnya kerajaan lain yang mencoba merebut kekuasaan Arcadego. Tapi, kerajaan tersebut terlalu kuat untuk ditandingi. Selama ini, tak ada yang bisa menandingi, Kerajaan Arcadego akan selalu menjadi yang nomor satu.
Tapi apa jadinya kalau pemberontakan dimulai dari dalam istana itu sendiri? Akankah kerajaan ini akan tetap bertahan?
***
Seorang lelaki berbadan tegap, kekar dan memakai baju khas kerajaan berlambang naga berwarna merah terang sedang berpikir keras di meja sebuah restoran yang sudah ia sewa. Sesekali ia menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba memungkiri apa yang baru ia dengar dari orang kepercayaannya.
Berita ini tidak mungkin benar kan? Apa yang Paman katakan padaku itu tidak benar kan? Bagaimana bisa kabar burung itu dengan cepat beredar? Aku adalah anak sah dari Ibunda Ratu, mengapa dalam berita itu dikatakan bahwa Ayahanda akan mengangkat adik tiriku yaitu Regilio Arcala sebagai pengganti diriku? Bagaimana bisa? Ia hanyalah seorang anak dari selir. Bagaimana bisa? batin Recalio.
Ia menggeleng-gelengkan kepala lagi lalu menggebrak meja yang berada di hadapannya tidak peduli meja itu menjadi sangat berantakan. Rambutnya pun sekusut bajunya, wajahnya merah padam melampiaskan amarah kekesalannya.
Selama ini aku adalah pewaris tahta Kerajaan Arcadego dan semua orang tahu akan hal itu! Kenapa? Kenapa!? Pangeran Recalio terus bertanya-tanya dalam hati seraya melemparkan benda-benda yang berada di sekitarnya.
Para abdi setianya tentu tidak tinggal diam begitu saja melihat sang pangeran yang sedang mengamuk. Mereka terdiri dari tiga orang, satu abdi senior dan dua abdi junior langsung menghampirinya.
"Yang Mulia, Yang Mulia Pangeran, ada apa denganmu?" Abdi senior mencoba menenangkan pangeran yang sedang di luar kontrol.
"Jangan sentuh aku! Cepat panggil saja Paman Rakamaru dan suruh ia datang ke hadapanku! Cepat!" Pangeran Recalio mengibaskan tangan para abdi yang mencoba menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcadego
FantasyKeserakahan adalah suatu hal fatal bagi apa pun. Arcadego adalah salah satunya. Kerajaan aman dan tentram ini berubah menjadi kerajaan penuh perebutan kekuasaan di dalam istananya sendiri. Akankah kerajaan ini akan tetap bertahan? ©The Thinker 2018 ...