Terkadang perasaan tidak selalu sama ada saatnya dia harus berubah, mungkin itu yang dirasakan Pey akhir-akhir ini perasaan yang ada didada nya setiap kali melihat Ais, bukan rasa kesal lagi namun ada benih-benih cinta disana.
Kenapa aku mikirin dia terus sih, kenapa ingin nelponin dia ya. "Pey membatin.
Dan tiba-tiba handphone Ais berbunyi.
Kriiiing
1 pesan baru dari Ka Pey.
Kamu lagi ngapain? Sibuk ga? Aku kepingin ketemu kamu nanti sore.Alangkah bahagia nya seorang Ais,
Akhirnya kamu smsin aku juga. "Gumamnya ditengah senyum yang tak bisa berhenti.Lagi duduk aja, ngga ko ka. Iyaudah nanti aku tunggu didepan. "Begitulah isi balasan sms Ais pada Pey.
Sore itu terlihat wanita dengan rambut sebahu sedang duduk disebuah tempat yang memang itu menjadi langganan orang-orang menunggu jemputan.
Hayu naik. "Ucap pey tulus dengan senyum
Kita mau kemana?. "Ais tidak tahu kemana dia akan pergi bersama Pey.
Kemana saja yang kamu suka, kamu mau kemana?. "Pey berbalik nanya.
Tidak tahu.
Iya sudah berarti ke tempat aku.Pey meyakinkan bahwa yang ada didada nya itu bukanlah benih-benih cinta tetapi hanyalah rasa bersalah karena selama satu semester ini dia terlalu sering memandang Ais sebelah mata. Ternyata kamu tidak menyebalkan yang aku kira yaa. "Batinnya berbicara.
Hari-hari yang dilalui Ais dan Pey kini semakin dekat, tetapi kedekatan mereka tidak nampak disekolah mereka hanya tegur sapa lewat pesan singkat mungkin karena masih ragu, selama ini mereka tidak begitu akrab.
Ais yang tau bahwa kaka kelas nya itu mulai nyaman dengan keberadaan dia semakin membuat perasaannya tak karuan tiap kali mendapat pesan atau balasan pesan dari Pey.