Jangan Baper
Jangan baper kalau belum punya pasangan, baper itu kalau kamu masih punya orangtua yang mencintai kamu, tapi malah kamu sia-siakan mereka, dilalaikan begitu saja
Jangan baper cuma karena belum nikah, baper itu kalau kamu sudah baligh tapi belum bisa bangun buat tahajjud, susah bangun subuh, lalu mau bangun rumah tangga
Jangan baper cuma ditanya kapan nikah, baper itu kalau lihat orang yang sudah nikah tapi nggak tahu mau dibawa kemana keluarganya, cuma ganti status semata
Jangan baper liat temen sudah sukses berlimpah dunia, baper itu kalau kamu punya harta, tapi nggak tau jawaban apa yang bakal kamu kasih ke Allah akan semuanya
Jangan baper kalau kamu nggak punya jabatan, baper itu kalau kamu punya jabatan dan kuasa, tapi justru itu membutakan kamu dari jalan Allah, cuma menipu dan dusta
Kalau orang paham bahwa di dunia ini semua amanah, yang pasti akan Allah minta pertanggungannya, maka mereka nggak bakal banyak meminta dunia pada Allah
Karena itu para sahabat, kalau lagi baper, minta sama Allah, mintanya akhirat yang baik, ridha dan surga-Nya. Sebab di dunia ini, tiap pinta kita pada Allah itu amanah
Kita minta jodoh, kita minta harta, kita minta kuasa, semuanya itu amanah, makin banyak makin panjang juga hisabnya nanti. Makanya jangan mudah baperan soal dunia
Pelajari dulu Islam, dari situ kita punya visi akhirat. Kalau sudah gitu enak. Semua yang ada di dunia jadi cara, jadi wasilah, untuk menuju pada akhirat yang indah
Biar Allah saja yang nilai kita sudah siap atau nggaknya. Nanti kalau sudah siap, Allah pasti kirimkan harta, tahta, kata atau cinta manapun yang terbaik bagi kita
Jadi cara terbaik jawab orang-orang yang nanya, termasuk "Kapan nikah?", "Kok belum hamil?", "Usahamu kok gitu-gitu aja?". Jawab aja, "Doain ya", senyumin aja
Jangan baper cuma soalan dunia, dia dan kamu, aku juga calon mayat. Dunia ada akhirnya, akhirat tak ada habisnya. Mulailah baper kalau kita jauh dari Allah dan aturan-Nya.
( Ust. Felixsiauw )
#DearArRahim
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum | Kutipan Islam
Spiritual"Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku." (Umar Bin Khattab)