untuk setiap angan dan harapan yang tak pasti

7 0 0
                                    

◀▶

Aku selalu berharap. Bukan, bukan hanya berharap tetapi aku selalu memohon pada Tuhanku untuk mengijinkanku tetap jatuh cinta padamu yang bukan umat-Nya. Apa sesulit inikah memperjuangkanmu? Apa mencintaimu adalah dosa bagiku? Apa pertemuan kita kalah itu bukan karena Dia di atas segalanya yang mengaturnya? Aku tak pernah berusaha mengambilmu dari Tuhanmu. Aku hanya mencintaimu tanpa merebutnya. Aku juga tak pernah berpikir berpikir untuk menghianati Tuhanku, tapi aku hanya jatuh cinta padamu yang bukan umat-Nya.

Tidak. Aku salah. Tuhan kita hanya satu. Cara kita berdoa kepadaNya yang berbeda. Tempat kita beribadah juga berbeda. Kita berdua sama- sama umat Kristiani. Aku Kristen Katolik dan kamu Kristen Protestan. Bukankah kita selalu berdoa pada Tuhan yang sama? Aku selalu percaya, Dia mendengar doaku. Doa yang sealu aku selipkan namamu, doa ucapan shyukur telah mengijinkanmu hadir dalam hidupku dan membiarkanku mencintaimu hingga tak tahu caranya berhenti.

*******************

Jika ada yang bertanya, apa aku mencintainya ? Jawabanku adalah ia. Aku sangat mencintainya. Dialah jatuh cintaku.
"Kamu adalah jodohku." Kalimat inilah yang aku katakan padanya saat kami bersama.
"Ia. Aku adalah jodohmu. Kita berjodoh. Jangan pernah ragu." Jawaban seperti itu yang aku dengar dari dia, pria hebatku. Bukankah kami berjodoh? Kami berdua telah mengaturnya. Hanya saja Tuhan belum merestui. Aku dan dia selalu berharap Tuhan memberi restu. Kami sedang sangat- sangat berjuang untuk ini.

Jika nanti, saatnya tiba Tuhan menjawab doa kami, aku akan mencintainya di setiap harinya. Seperti hari kemarin, hari ini, hari esok, dan hari esoknya lagi. Tak pernah berkurang sedikit pun. Namun jika Tuhan memberi jalan lain, aku hanya selalu bersyukur pernah mencintainya saat ini, yang nanti kusebut masa mudahku.

Keremangan mengejar sebuah KepastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang