epilog

997 179 5
                                    

Sooyoung tersenyum cerah setelah menyelesaikan tugas mengeringkan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sooyoung tersenyum cerah setelah menyelesaikan tugas mengeringkan rambutnya. Badannya mendadak ringan dan segar, hal itulah membuatnya ingin bersantai sambil melihat beberapa trend fashion terbaru di majalah Vogue.

“Tiang jelek!”

“Kampret lo, Soo!”

“Gue nggak mau balikan sama mantan!”

“Asli aplikasi itu penghuninya orang mesum semua!”

Sooyoung menatap kesal ke arah empat gadis dengan ukuran tinggi yang berbeda-beda, tentunya ia lebih tinggi daripada mereka. Ah, lupakan soal itu—ia hanya fokus mengamati raut wajah tak bersahabat para teman sekolahnya dulu.

“Apa sih pada ribut? Dasar kebiasaan rakjel!” Ucap Sooyoung sambil menutup majalahnya.

Gadis yang memiliki rambut pendek, maju lebih dulu. Ia mengapit kedua lengannya di atas dadanya lalu mulai mengomel mengeluarkan amarahnya.

“Pokoknya gue mau aplikasi itu di hapus!” Ucap Yoona—si gadis berambut pendek yang begitu menawan.

Sooyoung menyergitkan alisnya, tanpa mengubah posisinya ia mengangkat kedua kakinya naik ke atas meja.

“Masalahnya apa? Perasaan banyak yang ngorder,” Celetuk Sooyoung sesukanya.

Krystal—si gadis bermata laser langsung ikut menepuk bahu Yoona pertanda ia setuju dengan opini saudaranya itu.

“Gue setuju dengan kakak gue. Pikir dong Soo, yakali ada pelanggan mesumnya nauzubillah,” ia kemudian mendengus sebal, “Masa dia mau pesan dada sama paha. Dia pikir ini aplikasi prostitusi apa!”

Yuri yang sedari tadi terdiam mendengarkan argumen Yoona dan adiknya, kini mulai memberanikan diri ikut komplain.

“Sumpah ya! Dunia itu sempit, gara-gara aplikasi sialan yang lo buat—” ia kemudian berdehem sambil mengangkat sedikit kepalanya canggung, “Gu—gue langsung chat lagi sama mantan. Kan aksi moveon gue selama ini hancur tayi!”

Yoona dan Krystal sontak menahan tawanya kala melihat Yuri yang kini dilanda gugup dan emosi di saat yang bersamaan. Berbeda halnya dengan Sooyoung yang masih menampakkan wajah datarnya, ia kemudian melirik Taeyeon yang tak kunjung berusara.

“Terakhir, lo mau komplain apa?” Tanya Sooyoung.

Taeyeon hanya memutar bola matanya malas, “Gue nggak mood komplain. Ternyata yang chat gue itu mantan adek kelas yang dulu nembak gue pas sekolah menengah pertama,”

Yoona menjentikkan jarinya semakin yakin, “Nahkan! Gue bilang juga apa! Aplikasi itu mesti di musnahin karena membawa celaka!”

Sooyoung berdecih, “Seharusnya kalian bersyukur gara-gara aplikasi itu kalian bisa dapat jodoh. Lagipula, gue kasihan liat lo pada jomblo setelah di tinggal pasangan masing-masing,”

ol(shop)xionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang