1

67 3 0
                                    

Malam ini adalah pesta pernikahan sehun dan hayoung tak ada raut kebahagia diantara keduanya tak ada senyuman yang tampak dari wajah keduanya meski banyak tamu yang hadir diperninikahan mereka yang mewah karna keduanya dari kerluarga kaya raya. Setelah acara pernikahan selesai mereka langsung pergi ke rumah mewah yang disediakan oleh kedua orang tuanya.

" Yak, jangan harap aku akan memperlakukanmu sebagai istriku! Aku akan membuatmu menyesal! "
Teriak sehun ketika mereka baru saja masuk kedalam rumah mewah itu. Hayoung hanya diam saja dan kini ia berbalik menatap wajah sehun.

" Baiklah. Lakukan apa maumu"
Hayoung pun memilih berjalan ke lantai 2 meninggalkan sehun ketika ia akan masuk ke dalam kamar sehun langsung mendorong hayoung keluar dari kamar tersebut.

" Ini kamarku! Kau cari kamar yang lain"
Tanpa melihat ke arah sehun hayoung langsung masuk kedalam kamar sebelah sehun.

" Dasar wanita jalang"
Sehun terus mengatakan hal-hal kasar pada hayoung namun hayang tak mempedulikannya. Didalam kamar hayoung langsung mengbasahi tubuh nya dengan air shower dengan keras perlahan air matanya jatuh dan ia duduk dilantai.

" Ini menyakitkan".
Hayoung terus memukul dadanya yang terasa sesak dan sakit.

Esok paginya hayoung dengan males turun ke lantai bawah dan duduk dimeja makan untuk memakan sarapan yang sudah tersedia. Tak lama sehun terus bersama dengan seorang wanita dan mereka hanya memakai jubah mandi.

" Duduklah"
Sehun pun menarik kursi untuk wanita itu dengan sangat lembut dan manis.

" Hai,  namaku Joy aku kekasih sehun dan calon istrinya yang gagal karnamu"
Ucap wanita itu dengan sinis dan sehun pun menatap hayoung tak kalah sinis. Hayoung hanya asik memakan roti yang sedang ia makan dan tak peduli dengan dua orang aneh itu.

" Bi terimakasih atas sarapannya. Aku sangat menyukainya".
Hayoung pun tersenyum ramah dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya sambil membawa coffe kemudian tak lama hayoung pun turun dari kamarnya dengan berpakaian santai.

" Nona"Seorang pegawai berusaha menghentikan hayoung ketika ia mengambil helm dan kunci motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Nona"
Seorang pegawai berusaha menghentikan hayoung ketika ia mengambil helm dan kunci motor.

" Aku hanya akan berjalan-jalan saja"
Hayoung pun meyakinkan bibi Lee. Kemudian sehun yang melihat itu hanya menatap hayoung dari ke jauhan.

" Aku harap kau celaka dari motor dan mati biar aku bisa menggantikanmu"
Ucap joy dengan sinis mendengar hal itu sehun tampak kaget. Hayoung langsung berjalan dengan cepat dan menampar Joy dengan sangat keras.  Sehun yang melihat itu bersiap akan menampar balik hayoung namun ia melihat kini wajah hayoung sangat berbeda.

" Sebaiknya kau berhenti bicara sebelum ku buat hidupmu menderita wanita sialan "
Setelah mengatak hal itu hayoung menatap sehun kemudian meleparkan gelas ke meja makan hingga pecah.

" Dan kau laki-laki manja yang hanya bisa merengek urus wanita sialanmu dan ajarkan dia cara berbicara dengan benar jika ingin masuk ke keluargamu. "
Hayoung pun langsung meninggalkan kedua orang itu dengan terburu-buru bahkan ia tak mendengarkan ketika bibi lee memanggilnya.

" Bagaimana ini saya harus menelpon nona eunji dan naeun"
Bibi lee pun bergegeas menelepon 2 orang yang maksud.

" Nona, nona hayoung mengendari motor lagi"
Dengan khawatir bibi lee bebicara pada seseorang diantara kedua wanita itu.  Sehun yang melihat Joy menangis tak bisa menahan amarahnya.

" Aku akan membalasnya"
Sehun pun berusaha menenangkan Joy yang menangis karna tamparan hayoung.

Sedangkan hayoung kini justru tengah membawa motornya jauh dari kota dan pergi ke pedesaan. Setibanya disanah ia melihat naeun dan eunji tengah menunggunya disebuah pohon besar.

" Kalian sangat cepat"
Hayoung pun hanya bisa tersenyum pada kedua sahabatnya.

" Kenapa kau-"
Eunji sudah bersiap ceramah namun hayoung langsung membukam mulut eunji.

" Aku hanya sedang bosan saja. Ah laki-laki sialan itu membawa kekasihnya yang lebih sialan"
Hayoung pun langsung menyenderkan tubuh pada pohon besar itu.

" Kapan kau akan mengakhirnya? "
Tanya naeun namun hayoung justru memilih menutup matanya seakan2 ia tak bisa menjawab nya.

" Sampai semuanya baik-baik saja"
Hayoung pun kini benar-benar menutup matanya untuk tertidur sedangkan kedua sahabatnya menemaninya.

Hingga larut malam ketiganya hanya diam disanah untuk menikmati waktu mereka di rumah pohon.

" Sebaiknya kita kembali ".
Hayoung pun beranjak turun dari rumah pohon itu di ikuti ke dua sahabatnya.

" Malam ini kami akan menginap dirumah"
Mereka pun mengendari motor mereka masing-masing menuju rumah baru hayoung. Setibanya disanah mereka bisa melihat jika seseorang sedang mengadakan festa dirumah itu.

" Laki-laki itu memang sialan".
Hayoung pun tanpa peduli masuk dalam gerbang meski banyak orang disanah tak peduli dengan orang-orang mereka tetap membawa motornya hingga masuk kedalam garasi khusus.

" Yak laki-laki bodoh, ku beri waktu 1 jam usir mereka semua atau kau akan lihat panggilan dari Ayahmu"
Hayoung pun masuk ke dalam rumah dengan santai.

" OH HAYOUNG"
Teriak sehun dengan kesal dan mebanting gelas-gelas membuat semua orang pergi dengan sendirinya.

SehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang