2

16 3 0
                                    

Kau sampai dirumah Kevin. Rumahnya tampak sederhana, besar tapi elegan. Sebelum kau dan Kevin ke ruang musik, kau memperkenalkan dirimu kepada ibu Kevin yang ada dirumah.

“Ra Bongna?”ucap ibu Kevin. Ia seperti menyadari sesuatu tentangmu, tampak dari wajah kebaratannya.

“ada yang salah,bu?”tanyamu. ibu Kevin tersenyum dan menggeleng.

“tidak ada, ini kedua kalinya Kevin berteman dengan seorang gadis”kata ibu Kevin. Mendengarnya kau hanya tersenyum sedangkan Kevin malu.

“lebih baik, mom buatkan kami minuman dan cemilan untuk kami dan hantarkan ke ruang musik”suruh kevin berbahasa inggris sambil mendorong ibunya karena malu.

Tentu kau tahu apa yang di ucap Kevin karena kau juga fasih berbahasa inggris.

Ibunya hanya terkekeh kecil dan berjalan ke arah dapur.”kajja”ajak Kevin lalu kalian berdua berjalan menuju ruang musik.

.

.

.

“lagu apa yang kau suka?”tanya Kevin sambil mengecek piano dan kau mengecek gitar.

“lagu IOI-Downpour, itu selalu membuatku merasa kalau seseorang yang aku sayang akan kembali lagi”jawabmu.

Ya jika kalian mencari lirik lagu dan artinya isinya tentang perpisahan dan sebuah permohonan suatu saat akan bertemu lagi. Itu yang dirasakan olehmu kepada seseorang yang 12 tahun pergi.

“siapa itu? Pacarmu?”tanya Kevin.

Tentu kau menggeleng, kau cuman punya 1 pacar yaitu Hyunjoon dan dia sudah putus denganmu 1 tahun lalu.

“dia penyelamat saat aku berumur 6 tahun, tapi dia sudah pergi”jawabmu. Baru Kevin ingin bertanya lagi, tiba-tiba pintu ruang musik terbuka. Muncul wanita paruh baya yang masih sangat cantik membawa nampan berisi 2 minuman dan sepiring biskuit.

“aku mendengar dari luar suara gitar dan gadis bernyanyi, apa itu kau, Bongna?”tanya ibu Kevin kepadamu. Sebelumnya kau dan Kevin berkolaborasi antar gitar dan Piano dengan lagi One Direction- Steal my girl.

“suaranya bagus kan, mom?”kata Kevin.

“suaranya sangat bagus. Kevin, bisa ambil kan cemilan yang lainnya di dapur?”jawab dan suruh ibu Kevin.

Segeralah Kevin menuruti apa yang di suruh ibunya.

Tinggalah di ruang musik hanya kau dan ibu Kevin.”minumlah”suruh ibu Kevin sambil memberikan segelas minuman kepadamu.

“menurutmu Kevin bagaimana?”tanya ibu Kevin. Kau bingung bagaimana menjawabnya, kau baru saja kenal Kevin 1 hari ini.

“aku masih belum terlalu mengenalnya, menurutku dia lelaki yang baik dan ramah”jawabmu. Seketika ekspresi ibu Kevin berubah.

“yakin kau baru mengenalnya? Bukankah kau sudah mengenalnya?”ucap ibu Kevin. Kau tak mengerti dengan apa yang di bicarakan oleh ibu Kevin.

“apa maksud, ibu?”tanyamu tak mengerti. Ibu Kevin tersenyum lalu mengelus surai coklat milikmu.

“kau pasti mengenal Kevin, Bongna. Kau akan tahu dengan sendirinya”ucap ibu Kevin. Kau berfikir, apa sebelumnya kau mengenal Kevin?

*****

Sepulang dari rumah Kevin kau masih memikirkan perkataan ibu Kevin. Apa maksudnya kau sudah mengenal Kevin? Sebelumnya ia tak pernah mempunyai teman bernama Kevin.

Kau berbaring di kasur berukuran sedangmu, lalu menatap jendela rumahmu yang terbuka gordennya.
Tampak langit Seoul yang bertabur bintang.

Kau bangkit dan menatap barisan bintang yang tak bisa di hitung jumlahnya itu. Kau teringat lagi kenangan dulumu, saat itu seseorang selalu mengajakmu ke taman untuk melihat bintang dan bulan.

<<<<<

“Hyungseo-ya, kenapa kau mengajakku kesini?”tanya seorang gadis kecil.

“lihat Bongna”tunjuk lelaki seumuran dengannya sambil menunjuk ke arah langit. Gadis kecil bernama Bongna itu mendongak dan takjub melihat apa yang ia lihat.

Langit indah bertabur bintang dan bulan purnama yang bersinar terang bersamanya. Bongna belum pernah melihat langit malam seindah ini.

Ayah dan ibunya tak pernah membolehkan keluar malam. Tapi kali ini dia di bolehkan karena Hyungseo memaksa mereka.

“neomu yeppo”pujimu. Hyungseo menarik tangan Bongna dan mengajaknya duduk di ayunan.

“kau tahu kan aku di juluki pria bulan karena margaku jika di kanada berarti bulan. Aku suka saat melihat bulan bersinar dengan bintang di langit”jelas Hyungseo.

“arra, langit malam ini sangat indah. Gomawo Hyungseo-ya”ucap Bongna masih melihat langit malam Seoul yang indah.

“Bongna-ya”panggil Hyungseo dan Bongna menoleh ke arah Hyungseo.

“wae?”tanya Bongna.

“jika aku adalah bulan, maka aku harus bersama bintang. Maukah kau jadi bintangnya? Maukah kau bersamaku?”kata Hyungseo. Bongna tersenyum.

“geurrae, kenapa tidak. Kita adalah sahabat, kita akan bersama. Bulan tak akan meninggalkan bintang dan bintang tak akan meninggalkan bulan”balasmu.

Hyungseo tersenyum senang dan menampilkan gigi kecilnya yang manis.

Hyungseo mengangkat jari kelingkingnya.”janji kita akan bersama seperti bulan dan bintang?”
Bongna membalas menautkan jari kelingkingnya.

”janji”jawab Bongna.

>>>>

Sekiranya itu lah salah satu kenangan bersama sahabat kecilmu yang bernama Hyungseo. Sahabat yang dulu membuatmu bisa bergaul dan tak malu jika bertemu seseorang.
Kau teringat lagi sebuah buku.

Kau bergegas mencarinya kedalam laci meja belajarmu dan menemukannya. Sebuah buku cerita yang di berikan oleh sahabat kecilmu sebelum akhirnya dia meninggalkan korea.

“little star and big moon” itu judul buku cerita yang hanya berisi 10 halaman saja. dengan di lengkapi gambar buku ini mengisahkan sebuah bintang kecil yang merasa dirinya kecil dan tak penting di angkasa.

Tapi bulan selalu mendukung Bintang dan membuat bintang merasa percaya diri dan membuat dirinya indah di angkasa.

Memang buku ini bukan untuk usiamu yang sudah 20 tahun. Tapi ini berharga, mengingatkanmu pada sahabat kecilmu yang kau yakini akan datang lagi.

Kau hanya perlu ingat ‘Bulan tak akan meninggalkan bintang dan bintang tak akan meninggalkan bulan’.

Tringg...

Kau menoleh dan mendapati handphonemu menyala. Ada notifikasi pesan disana lalu kau membuka pesan itu yang ternyata dari Kevin.

kau sedang apa?”- Kevin

“sedang di kamar, kau?”- kau

“sama, hehehe. Kau besok sibuk? Aku ingin jalan-jalan tapi aku tak punya teman untuk menemaniku, kau bisa?”- Kevin

“sepertinya tidak, tugas kita tak terlalu banyak dan masih banyak waktu untuk mengerjakannya. Sepertinya bisa, jam berapa?”- kau

“jinjja? Kau bisa? Kalau begitu aku tunggu di taman kota jam 10 pagi, oke”- Kevin

“geurrae, kalau begitu see you tomorrow”- kau

“see you too”- Kevin

Begitulah percakapan pesanmu dengan Kevin. Belum sehari kau berteman, tapi kenapa kau merasa sudah lama kenal dengan Kevin. Apa memang benar kalau kau pernah berteman dengan Kevin sebelumnya?

*****

THIS IS MY LIFE Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang