Part 2

89 2 0
                                    

Ciao..
I'm back..
Maaf baru update 😆

Happy Belated New Year and Happy Reading

🐕🐕🐕🐕🐕

Mereka tidak menyadari ada dua orang yang berbeda jenis kelamin sedang memandangi mereka dengan tatapan matanya dipenuhi oleh api kemarahan dan kecemburuan.

"Sial. Rencanaku gagal lagi. Bagaimana mungkin si Etan menikah dengan perempuan itu. Seharusnya aku yang ada disana." kata seorang perempuan yang penuh emosi karena melihat seseorang yang dia cintai menikah dengan orang lain.

"Jangan salahkan aku jika aku akan merebutmu lagi dengan paksa. Kau seharusnya milikku seorang bukan milik pria itu maupun pria lain." kata seorang laki-laki yang sedang berdiri di sebelah perempuan tadi dengan mengepalkan tangannya. Sedangkan perempuan yang disebelahnya tadi melirik pria yang disebelahnya.

Hem bagus. Mungkin aku harus bekerja sama dengan pria ini. Kata perempuan itu dalam hati

"Hi"

"Who are you? I don't know you. Get away from me."

"Wetss selow vrooh. Gue ga butuh identitas lo. Gue ke sini mau menawarkan kerjasama dengan lo." laki-laki itu mengernyitkan dahinya.

"Kerjasama dalam hal apa?"

"Ya buat dapetin pasangan kita masing-masing lah. Gue tau lo marah saat orang yang lo cintai bersanding dengan pria lain dan lo cinta kan sama cewek yang di sana? Lo bakal mau dapetin tuh cewek kan? Kalau gitu, kita harus bekerja sama. Lo bakal dapetin orang yang lo cintai dan gue juga sama. Gimana? Deal?"

"Deal" kedua orang tersebut berjabat tangan yang menandakan bahwa kedua orang tersebut bersepakat ingin memisahkan kedua pasangan yang baru beberapa jam menikah.

"Mulai sekarang kita jadi partner" kata sang perempuan tersebut

"Sekarang apa rencana lo?" kata pria yang akan menjadi partnernya.

"We will see"

🐕🐕🐕🐕🐕

Setelah pemberkatan pernikahan mereka selesai, Etan dan Risa kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak karena beberapa jam lagi mereka akan mengadakan resepsi yang megah dan meriah.

"uhahuhah. Oiii tungguin kek." Teriak Risa yang sedang setengah berlari

"Makanya cepetan. Jadi cewek kok lelet banget." kata sang suami

"Iya ini gue udah cepet. Lo-nya aja yang jalannya kecepetan." jawab sang istri dengan membawa kopernya dan koper sang suami. Ya, mereka sedang berjalan memasuki hotel yang orangtua mereka pesan.

"Jangan banyak cincong deh dan oh iya jangan sampe koper gue lecet. Ingat itu !!!"

Huh. Baru juga beberapa jam jadi istrinya udah jadi seperti ini. Begimana jadi istrinya yang udah beberapa tahun lagi. Duhh gak kebayang gue jadinya. Batinnya

🐕🐕🐕🐕🐕

"Selamat siang dan selamat datang di Hotel ini. Ada yang bisa saya bantu?" kata resepsionis

"Reservasi kamar atas nama Charles Ravid Etan."

"Tunggu sebentar ya Pak."

Etan menganggukkan kepalanya.

"Oh atas nama Pak Etan. Kamar bapak di kamar 306 dan ini kuncinya, Pak" kata Resepsionis itu sambil memberikan kunci kamar kepada si Etan.

"Terimakasih"

"Sama-sama, Pak"

🐕🐕🐕🐕🐕

Finally, I have finish to write this chapter after so long..
Don't forget to vote and comment..
Don't copypaste !!!
Parental guidance is advised

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The End of The AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang