Haii! Aku mulai aktif lagi nih di wattpad. Jadi, ceritanya guru bahasa Indonesia ku tuh minta supaya buat cerpen sebagai nilai tugas. Alhasil, jadilah ini cerpen. Cuman mau share aja ke kalian hasil cerpen yang udah aku bikin.
I hope you guys like it! Enjoy reading ❤️
———
Seorang anak perempuan kecil berumur 9 tahun duduk termenung di samping jendela kamarnya. Hanya seorang diri dalam kesunyian dan kegelapan yang menyelimuti rumah tersebut.
Menatap kosong ke arah luar. Menunggu temannya yang tak kunjung datang. Denga sabar, ia menunggu sambil mendengarkan rintik hujan yang berderap tiap kali bersentuhan dengan kaca jendelanya.
Tiba-tiba, ia menoleh ke arah pintu kamar dan beranjak dari tempatnya untuk membukakan pintu tersebut.
"Ah, lama sekali kamu datang! Aku sudah menunggumu sejak lama. Kupikir kamu tidak akan datang lagi hari ini. Kali ini kumaafkan karena kita sudah lama tidak bertemu."
Tidak ada respon balik dari temannya. Hanya angin dingin yang berhembus dari luar pintu kamarnya. Ia berjalan ke kasurnya yg empuk dan duduk di situ. Tangannya menepuk dua kali ke bagian kasur di sebelahnya untuk mengisyaratkan temannya supaya duduk bersama dia.
"Hei, kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu kan sudah kumaafkan. Cepat kemari, duduk di sebelahku. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu."
Anak perempuan berambut panjang yang hitam legam itu pun mulai menceritakan kisahnya. Kata demi kata mengalir dari mulut mungilnya.
"Tahu kah kamu, kalau pada hari ini sudah genap 2 tahun semenjak kematian ibuku? Biarpun begitu, aku masih merasa kesepian. Eh, maaf, bukan maksudku untuk menyinggungmu. Kamu adalah satu-satunya sahabatku yang tidak membuatku menjadi sepenuhnya kesepian ..."
Sambil merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk itu, ia melanjutkan,
"Tapi kenapa ya teman-teman di sekolah tidak menyadari kalau kau itu teman yang baik dan pengertian? Bahkan kita sampai dijauhi oleh mereka. Padahal, sebelumnya aku juga bermain dan berteman baik dengan mereka. Tidak kukira kalau mereka akan berubah. Mungkinkah mereka cemburu akan kedekatan kita?"
Menggaruk kepalanya yang tidak gatal, anak perempuan tersebut menjawab pertanyaannya sendiri dengan yakin.
"Ya, kurasa itu penyebabnya."
Setelah mengatakan itu, anak perempuan yang gembul tersebut kembali menatap kosong ke langit luar dari kamar jendelanya. Temannya yang sedari tadi disitu mendengarkan ceritanya berdiri dan bersiap untuk pergi. Gadis itu tersentak menyadari kalau temannya sudah mau pergi lagi.
"Hei.."
"Hei.."
"HEI!"
"Tunggu! Masa kau sudah mau pergi lagi? Kan kau baru saja datang kemari."Dengan segera, anak perempuan itu menggapainya, tapi ..
—TBC—
Jangan lupa vommentnya ya! Kalau ada kritik dan saran (yang membangun ya pastinya), feel free to write it on the comment.
Thank you! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Short Story
Short StoryUdah baca aja langsung ceritanya. Kan short story ;)