Meet

4.7K 252 20
                                    

Pria berparas tampan itu mendudukkan dirinya di kursi kebesaran miliknya.
Di atas meja ada sebuah papan nama yang tertulis 'Direktur Utama Hwang Hyunjin'.

Pria bermarga Hwang itu menghembuskan nafasnya sembari melonggarkan dasinya.
Entah kenapa ia merasa pengap. Lebih tepatnya setelah Sang Ibu memberi kabar bahwa ia akan menikah beberapa bulan lagi dengan anak salah satu rekan kerja Sang Ayah.

"Mereka pikir ini masih jaman kuno? Menjodohkan seseorang seenaknya." gumam Hyunjin.

Sedangkan itu...

Kim Seungmin, pria yang tinggal di komplek sederhana daerah Seoul.
Seungmin memutuskan untuk berhenti kuliah saat Sang Ayah jatuh sakit.
Seungmin memilih tinggal berpisah dari keluarganya dan mulai bekerja. Uang hasilnya bekerja dikirimkan kepada Sang Ibu setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya juga pengobatan Sang Ayah.

Kini, pria bermarga Kim itu tengah mengalami stress ringan. Ia baru saja dipecat dari tempat kerjanya 2 bulan yang lalu. Ia sudah melamar ke berbagai tempat tapi belum juga mendapat panggilan kerja.
Ia masih mempunyai tanggung jawab, ia harus mengirimkan uang kepada Sang Ibu juga membayar uang sewa tempat tinggalnya.

Beruntung ia tinggal bersama temannya, Han Jisung. Selama 2 bulan ini, Jisung lah yang membayar uang sewa tempat tinggal mereka, tapi Seungmin merasa tak enak hati jika Jisung terus-menerus yang membayar uang sewa, bagaimanapun mereka tinggal bersama jadi Seungmin juga harus membayarnya.

Melihat temannya yang tampak frustasi, Jisung jadi tak tega. Dengan terpaksa ia memberikan sebuah kartu nama pada Seungmin.

"Apa ini?" tanya Seungmin.

"Kau membutuhkan uang kan? Datanglah kesana, mereka akan membayarmu tapi dengan syarat kau harus melayani mereka dan jika servicemu bagus, mereka akan memberimu bonus."
Seungmin tentu paham arti dari jawaban Jisung.

Jisung menawarinya untuk bekerja di sebuah club yang sudah tak asing baginya. Seungmin sering kesana untuk melepas penat dan juga, Jisung bekerja disana dan akan datang hanya saat sedang membutuhkan uang.

Seungmin juga sudah paham arti 'Melayani' karna ia juga sudah tak asing dengan hal semacam itu. Ia sering melakukannya dengan Sang Kekasih-maaf lebih tepatnya mantan kekasih, dan para pelayan yang sering disewanya di club tersebut.

"Kapan aku bisa datang?"

"Jika kau tidak sibuk, kau bisa datang kesana malam ini."

Terpaksa Seungmin menerima tawaran kerja dari Jisung.

"Santai lah, anggap saja kau sedang melepas penat seperti biasa." ucap Jisung dengan sedikit candaan.

"Kau benar."

~~~

Hyunjin memasuki club yang cukup terkenal itu dan tentu saja ia langsung menjadi sasaran beberapa wanita disana.
Siapa sih yang tidak tergoda dengan style Hyunjin yang sangat menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang memiliki banyak uang dan tak lupa ketampanannya yang membuat beberapa wanita itu tertarik.

Hyunjin duduk di depan meja bartender lalu meminum wine yang telah dipesannya. Tak dihiraukan beberapa wanita itu yang mencumbunya.

Tak lama ia memanggil Sang Bartender.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

"Berikan aku Ace terbaik kalian."

.
.
.
.
.

Seungmin sudah sampai ke club. Kini ia sedang berdiri dan menatap pria berbadan besar itu dengan tatapan datar.

"Jadi kau ingin bekerja disini?" tanya pria itu.

"Iya." Seungmin menjawab dengan singkat.

"Kau sudah tau aturannya kan?" tanya pria itu lagi.

"Iya." Seungmin menjawab dengan singkat lagi.

"Ingat. Jika kau melakukan kesalahan, kau akan dihukum dan membayar denda." ucap pria itu.

"Jadi kapan aku bisa mulai bekerja?" tanya Seungmin.

"Datanglah kesini, seorang tamu sudah menunggumu." jawab pria itu lalu memberikan sebuah alamat pada Seungmin.

~~~

Seungmin berjalan di lorong hotel bintang 5.
Tak disangka ia akan langsung mendapat tamu kaya. Seungmin dapat menebaknya dari hotel dan kamar suite yang dipesan tamunya tersebut.

Setelah sampai di depan pintu kamar, Seungmin langsung memencet bel.
Hanya beberapa menit, pintu itu langsung dibuka oleh seseorang.

Seorang pria memakai kemeja biru laut langsung tertangkap retina matanya. Seungmin memperhatikan dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Kemeja, jam tangan, celana, sepatu, dasi, hingga ikat pinggang, semua yang dipakainya dari brand terkenal.
Seungmin menebak, celana dalamnyapun pasti dari brand terkenal ㅋㅋㅋ

"Jadi kau adalah Ace terbaik? Seorang pria? Apa mereka pikir aku adalah gay?" tanya pria itu yang lebih tepatnya seperti monolog.
Seungmin hanya diam, ia takut salah ucap dan mengacaukan hari pertamanya bekerja.

"Ah lupakan saja, aku tak perduli. Lagi pula aku hanya ingin melepas penat." kata pria itu lalu menatap Seungmin.

"Baiklah, mari kita lihat sebagus apa permainanmu sweety~" lanjutnya lalu mencium bibir Seungmin dengan rakus.

Seungmin tak mau kalah dan mulai membalas ciuman pria itu membuat pria itu tersenyum lalu menggigit bibir Seungmin dan memasukkan lidahnya dengan paksa ke dalam mulut Seungmin.

Lidah pria itu mulai mengabsen isi mulut Seungmin lalu saling bertukar saliva. Kemudian pria itu kembali melumat bibir Seungmin, menjilat, menghisapnya seperti lolipop.

Hingga beberapa menit, pria itu menghentikan aksinya saat dirasa pasokan udara mulai menipis.

"Bibirmu sangat manis. Apa kau habis makan lolipop?" tanya pria itu lalu mencuri 1 kecupan di bibir Seungmin.

"Tidak Tuan." Seungmin menjawab dengan pipi yang agak memerah.

"Panggil Hyunjin. Hwang Hyunjin." ucap pria bernama Hyunjin itu.

"Jadi siapa namamu sweety? Kau sangat pro, pantas kau menjadi Ace terbaik." lanjut Hyunjin.

"Aku baru bekerja malam ini, namaku Kim Seungmin." jawab Seungmin.

"Aku memesan Ace terbaik tapi bosmu malah memberikanku anak baru. Untung saja kau sangat pro. Apa kau sering melakukannya? Ku pikir anak baru akan kaku." kata Hyunjin.

"Rata-rata pria disini sudah tak asing dengan hal semacam ini. Apa kau baru pertama kali Hyunjin-ssi? Tapi ciumanmu tadi lumayan juga." balas Seungmin.

"Ya aku baru pertama kali melakukannya dengan seorang pria."

"Hahaha kau ternyata pria normal Hyunjin-ssi."

"Tentu saja. Eum, kau gay?"

"Tidak. Aku bisex, karna aku masih menyukai buah dada dan lobang wanita."

"Apa kau sering bermain dengan pria?"

"Hm. Dengan mantan kekasihku dulu, dan dia juga yang membuatku jadi menyukai sesama jenis."

"Dan dia sekarang meninggalkanmu?"

"Ya, bersama pria lain."

"Wow! Menyakitkan sekali~"

Bukannya marah dengan ledekan Hyunjin tadi, Seungmin malah terkekeh.
Ia berpikir bahwa Hyunjin adalah orang yang ramah.

"Jadi kapan kita akan melakukannya?" tanya Seungmin.

"Si manis ini sudah tidak tahan rupanya kkk~"

Perlahan Hyunjin merebahkan tubuh Seungmin. Menindih tubuh yang terlihat mungil di matanya dan kembali mencumbu pria manis itu.









Tbc :v

One Night ; HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang