Dandelion

1.1K 166 34
                                    


Neverland pulau terindah yang di huni oleh para peri-peri cantik. Bertugas melayani alam. Bekerjasama dengan hewan-hewan kecil yang lucu, sama seperti ukuran mereka yang kecil. Peri memiliki sayap yang indah seperti capung. Terbang ke sana kemari untuk melaksanakan tugasnya. Setiap peri memiliki tugasnya masing-masing.


.
.



"Jungkook.. Jungkook.. Jungkook...!!! " Jimin terbang bersama kupu-kupu kecil, bermain bersama. Jimin membantu kupu-kupu mencari serbuk bunga.
Berada di taman bunga tentu saja Jimin akan bertemu dengan Jungkook. Peri tanaman, Jungkook bertugas untuk melindungi dan menjaga seluruh tumbuhan dan bunga-bunga di Neverland. Jimin terbang dengan sayapnya yang indah, dia berhenti tepat di hadapan Jungkook yang sedang bekerja mengumpulkan bibit-bibit bunga Dandelion.

"Sedang mengumpulkan bibit-bibit Dandelion? " masih mengepakkan sayapnya terbang rendah Jimin menyapa Jungkook. Jungkook masih sibuk bekerja mengumpulkan bibit Dandelion yang bertebaran.

"Hu'um. Sang Ratu bilang padaku bibit-bibit ini harus terkumpul untuk acara pembukaan musim semi. Ratu bilang akan ada pelepasan ribuan bibit Dandelion." jelas Jungkook masih mengutip Bibit Dandelion.

"Uwaahh benarkah? Pasti akan menjadi pemandangan yang indah bisa melihat ribuan Dandelion berterbangan."

"Begitulah, nanti bibit-bibit ini akan di tanam di sekitar taman tempat acara diadakan."
Jimin mengangguk paham.

"Tapi hati-hati, banyak angin menuju awal musim semi. Bibit Dandelion itu bisa terbang lagi."

"Iya aku tau. Kau bisa membantuku? Kau tidak sedang sibuk kan? "

"Tidak, aku hanya sibuk di malam hari, saat semua manusia tertidur."

"Iya iya.. Aku tahu tugas mu."

Jimin pun ikut membantu Jungkook mengumpulkan bibit-bibit Dandelion yang bertebaran di sekitar rumput dan bunga-bunga.

Dua peri cantik itu asik mengepakkan sayap indahnya. Hinggap ke rumput-rumput, bunga-bunga, ranting pohon dan Batang kayu.

Bibit Dandelion sangat ringkih, bulu halus itu akan terbang tertiup angin dan akan hinggap dimana saja. Bibit Dandelion akan tumbuh menjadi bunga Dandelion di mana pun ia hinggap, terbang tinggi tanpa tahu ke mana ia akan pergi. Namun begitu ia hinggap dia akan hidup dan tumbuh subur di tempat manapun.

Arti sebuah kehidupan dari bunga Dandelion adalah, kemana pun kau pergi, kau harus bisa tinggal ditempat dimana kau berada. Terbang sejauh mungkin, seperti kau melangkah sejauh-jauhnya tapi tetap ada harapan dan kehidupan di setiap tempat yang kau singgahi.

Jimin dan Jungkook masih terus mengumpulkan bibit-bibit Dandelion. Sebagian bibit sudah di bawa oleh burung-burung Kenari yang bertugas mengangkat keranjang pengangkut barang.

Tiba-tiba angin dari arah Selatan bertiup dengan kencang. Bibit-bibit bunga Dandelion berterbangan menyapu wajah Jimin dan Jungkook. Angin terlalu kuat hingga Jimin dan Jungkook ikut terhempas bersama bibit-bibit Dandelion.

"Jungkooook...!" Jimin berteriak saat Jungkook terbang menjauh, sayap kecil mereka tidak bisa mengendalikan kekuatan angin. Tubuh mereka kecil dan mereka sedang berada di hamparan luas. Tidak ada pohon rindang yang besar sebagai tempat berlindung.

"Jimin.. Jimin.. Tolong aku.. Jim..!! " Jimin terus terbang, berusaha menyelamatkan Jungkook. Namun ia juga tak sanggup menahan terpaan angin. Tapi Jimin terus berusaha sekuat tenaga, terus terbang, tinggi, lagi dan lagi sampai ia berhasil menangkap kaki Jungkook.

"Berhasil! " pekik Jimin. Namun tiba-tiba angin kembali berhembus kencang. Jungkook dan Jimin kembali terhempas.

"Aaaaaaaaaaakkkkk!!" serentak mereka berteriak hingga Duk! Tubuh mereka berdua di tangkap oleh peri lain.

"Taehyung! " sentak Jimin kala mendapati Jungkook sudah berada dalam dekapan Taehyung. Ia menangkap Jungkook dan berhasil menyelamatkannya. Sedangkan Jimin juga sudah ditangkap oleh peri lain. Ia tidak menyadari telah berada dalam dekapan seseorang.

"Yoongi! " Jimin berucap malu. Pipinya sudah merona. Menyembunyikan wajahnya malu.

"Kau tidak apa-apa! " tanya Yoongi yang sudah memegang Jimin dengan kedua lengannya.

"Aku.. Aku tidak apa-apa kok." ucapnya malu-malu.

Sementara Jungkook masih dalam dekapan Taehyung. Ia menangis karena sayapnya mengalami cidera. Sayap Jungkook robek. Ia tidak bsa menggepakkan sayapnya dengan sempurna. Taehyung memasang raut wajah iba melihat Jungkook.

"Jangan menangis Kook. Sayap mu pasti akan kembali. Akan ku antarkan ke Medisa. Ia ahli mengobati sayap yang rusak! Jangan menangis." Taehyung membujuk Jungkook, Jungkook tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.
"Ku gendong seperti ini tidak apa ya..! Atau kau mau ku berikan bubuk peri, agar bisa terbang. Aku bawa sekantung."

"Tidak.. Tidak usah pakai bubuk peri. Kau boleh menggendong ku." Jungkook berucap malu, wajahnya juga sudah merona. Sambil menggendong Jungkook, Taehyung terbang mendekat ke Yoongi dan Jimin.
"Kalian tidak apa kan? " tanyanya.

"Tidak apa Tae! " Jawab Jimin yang perlahan bisa terbang kembali karena sayapnya baik-baik saja.

"Jungkook, maafkan aku, sayap mu. " Jimin sedih, ia merasa bersalah dan menyesal karena tidak dapat menyelamatkan Jungkook. Jungkook tersenyum kecil.

"Tidak apa Jim, Taehyung akan membantuku."

"Benarkah? "

"Hu'um! Jangan khawatir sayap Jungkook pasti akan kembali seperti semula." sahut Taehyung.

"Terima kasih Tae." Ucap Jimin.

"Kalau begitu aku bawa Jungkook pergi ya. Yoongi, aku titip Jimin padamu." Taehyung berucap masih dengan menggendong Jungkook dengan kedua lengannya. Kemudian ia pergi membawa Jungkook, meninggalkan Jimin dan Yoongi.

"Setelah ini kau akan kemana?" tanya Yoongi.

"Aku.. Aku.. Aku kembali ke rumah ku saja."

"Tidak ingin menemani ku? " Yoongi menawarkan diri.

"Kau mau kemana?" tanya Jimin.

Yoongi membuka tas sandangnya dan mengeluarkan sebuah cincin perak. Berhiaskan batu permata putih. Cincin itu tampak jauh lebih besar karena di pegang oleh mereka yang kecil. Yoongi bahkan tampak kesulitan memegang cincin itu dengan kedua tangannya.

"Indah sekali...! " Mata Jimin berbinar-binar melihat perhiasan itu.

"Ku temukan saat aku sedang berburu di depan pintu menuju bumi." jelas Yoongi.

"Lalu? " Jimin bertanya bingung.

"Sepertinya ini milik salah satu dari mereka. Aku harus mengembalikannya."

"Jadi kau akan ke bumi!" seru Jimin

Yoongi menganggukkan kepala.
"Kau mau menemaniku? tanyanya. "Kau kan sudah pernah bertemu mereka."

"Iya.. Aku sudah pernah bertemu." Jimin tersenyum malu mengingat alasan Jimin pergi ke bumi saat itu. Wajahnya kembali merona.

"Ayo! Kau mau membantu ku kan? " sekali lagi Yoongi memastikan.

"Hum! " Jawab Jimin singkat, menunduk malu menutupi semburat merah di pipinya. Mendapatkan jawaban dari Jimin Yoongi langsung terbang menarik tangan Jimin dan membawanya terbang menuju pintu gerbang menembus bumi.

Mereka terbang, terbang dengan sayap indah mereka. Terus terbang melintasi udara dengan jejak bubuk peri keemasan yang ikut terbang bersama mereka. Cantik, sungguh indah. Saat hari mulai gelap cahaya emas pada bubuk peri akan terlihat seperti cahaya pada kunang-kunang. Peri Jimin dan peri Yoongi mencari manusia yang menjatuhkan cincinnya ke Neverland.
Semoga mereka menemukan manusia lalai yang telah menjatuhkan cincin itu.




Fin

Fairy Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang