Niat awal mau bikin oneshot, tapi ternyata kebablasan jadi panjang banget. Makanya saya bagi jadi 4 chapter supaya pembaca nggak pusing.
Dan sekedear informasi, ini niatnya mau ngikutin prompt yang ada di twitter, tapi ternyata alurnya meleset jauh. Jadi saya cuma bisa bilang kalau ini terinspirasi aja hehe
Okay, Enjoy!
🔫🔫🔫
"CEO HK Company, Kang Heojeong, tewas tertembak di perjalanan menuju kediamannya di Distrik Yeouido. Polisi masih mengusut kasus yang diduga pembunuhan berantai setelah tewasnya Pengacara Im beberapa waktu lalu ini. Diduga kasus ini berhubungan dengan suap-menyuap yang dilakukan oleh CEO Kang kepada Im, selaku pengacara dari CEO YP Company dalam tuduhannya sebagai pelopor tindak korupsi uang perusahaan. Sampai saat ini, polisi belum menemukan jejak mau pun bukti dalam kasus pembunuhan berantai ini.
"Berita selanjutnya datang dari TH University-"
PATS
Layar televisi 32 Inchi itu meredup, seiring dimatikannya oleh sang pemilik dari belakang meja kerjanya. Di samping pria yang duduk di kursinya itu, berdiri seorang pria yang terlihat lebih mudah, namun bertubuh lebih besar dengan mata tajam dan pakaian serba hitam.
Pria di kursi itu akhirnya memutar kursinya hingga menghadap ke arah pria yang berdiri. Pria berpakaian serba hitam itu langsung membungkuk sedikit sebagai rasa hormat.
"Satu lagi kerja bagus, LJ." Lelaki di kursi itu menepuk lengan besar milik lawan bicaranya yang baru saja ia panggil dengan nama LJ itu. Nama samaran dari seorang Lee Juyeon.
Juyeon membungkuk sekali lagi.
"Terima kasih, Bos Lee."
"Sudah kubilang panggil saja aku hyung. Sudah hampir enam tahun kau bekerja denganku, masih saja kaku seperti ini." Ucap pria itu dengan tawa.
"Maafkan saya, Sangyeon hyung." Ucap Juyeon tanpa ikut tertawa.
"Kau ini terlalu serius, LJ. Dulu saat usiamu baru dua puluh tahun kau masih bisa bercanda. Apa pekerjaan ini mulai terasa berat bagimu?"
Kembali tak ada jawaban. Juyeon hanya terus berdiri di hadapan sang bos yang masih menunggu agar pria tinggi itu menjawab. Namun sesuai dugaannya, Juyeon hanya diam. Sangyeon kemudian menghela nafas,
"Ya sudah lah. Toh, sikapmu itu yang memang diperlukan di bidang ini." Ia kemudian melempar fokusnya ke lembaran-lembaran kertas dan map di mejanya. "Sudah dapat tugas lagi dari Bos Yang?"
"Untuk beberapa hari ke depan belum ada, hyungnim." Jawabnya singkat.
Sangyeon mengangguk-angguk, "Lalu kapan kau siap menerima tugas lagi?"
"Mungkin seminggu."
"Ya sudah, kau boleh pergi. Beristirahatlah, akan kuhubungi kalau ada tugas baru dari Bos Yang."
"Baik, hyungnim."
🔫🔫🔫
Juyeon keluar dari rumah besar yang sekaligus menjadi markas dari orang-orang berprofesi sama dengannya. Ia melewati beberapa gang kecil yang kemudian mempertemukannya dengan sebuah pertokoan. Keadaan tentu ramai, sebab sore hari begini memang jadwalnya sebagian penduduk negeri ginseng ini berjalan-jalan.
Juyeon berjalan tanpa melihat kanan dan kiri. Ia sendiri tak tahu ke mana dirinya akan pergi. Suasana hatinya tak mengajaknya untuk menuju ke apartemen kecilnya. Maka ia hanya terus mengikuti kemana langkah kaki membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[JUYEON X ERIC] The Untold
Fanfiction[FIN] Lee Juyeon seorang pembunuh bayaran dan Eric hanya seorang mahasiswa biasa yang tak tahu apa-apa. Apa semuanya akan baik-baik saja? Cast: Lee Juyeon, Son Eric || Cameo: Heo Hyunjoon, Lee Sangyeon || Others might appear or be mentioned Rate: T ...