"Bertahanlah Ayah"aku berdiri dihadapan tubuh yg berbaring setengah kaku. Sesekali ia menatap dengan pandangan sayu, tak ada daya. Pembuluh oksigen masih melekat di hidungnya. Empat jam sekali perawat masuk mencatat sesuatu yg tidak kuketahui. Terkadang memberi suntikan.
Ayah mengerakkan bola mata perlahan ke wajah kami satu persatu. Kami berdiri disisi ranjang yg terbuat dari besi itu. Perban yg tebal membalut kepalanya. Sudah tiga pekan dia terbaring di rumah sakit ini, RSU Zaina Abidin. Penyakit yg sama dgn rekanku. Tahun lalu rekanku meninggal. Saya curiga, jangan-jangan penyakit ini ingin membunuh keluarga kami.
Beberapa minggu lalu, aku pernah bicara dgn tetanggku, namanya wak nilam. Awalnya ia bertanya tentang kondisi ayah dan entah mengapa tiba-tiba pembicaraan mengarah kepada soso laki-laki tua di kampung lhok Kupang. Hanya beberapa org saja dikampungku yg tahu. Mereka memanggilnya polem suman.
Sering kudengar ia sakti. Suka memelihara jin kata org kampung rambe, kampungku. "Wak nilam risih, tapi terlihat bersemangat bercerita.
"Dulu aku pernah melihatnya, dia berjalan menunduk sambil menyeret sebatang pohon beringin, (cabang-cabang pohon beringin) .Kata rekanku, itu tandanya org punya ilmu hitam. Tak berani lihat perempuan"kata wak nilam, ia mencoba meyakinkanku.
"Kalau dia meludah, kita harus meludah juga. Kalau tidak, jin-jin tak kasat mata itu bisa mengerayangi kita. Ia akan mencekik, membuat kita tersiksa hari-hari bahkan berbulan-bulan. Wak nilam tampak serius ngomongnya.
Seketika itu pula almarhum rekan saya berkelabat dlm ingatanku. Beberapa hari sebelum meninggal, ia juga sering merintih seperti ada yg mencekik. Pernah suatu ketika aku menjaganya di rumah sakit, ia berkata setengah berteriak.
Allah... Allah... Allah..." Matanya memerah meminta belas kasih. Raut wajahnya berkerut merasa sakit. Setiap kali begitu aku membuka alquran dan mengulang surat yasin beberapa kali. Ia pun tenang dan damai. Perlahan ia terlelap beberapa jenak setelah cukup lama tak memejamkan mata. Empat hari kemudia dia pun 'pergi'.
Bersambung...