1.

815 290 146
                                    


POV Jungkook

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, setelah kejadian 5 Tahun lalu aku bertekad untuk lebih bekerja keras lagi. Aku ingin menjadi lebih baik dari diriku sebelumnya. Aku dulu adalah seorang player yang memanfaatkan uang dari setiap wanita yang aku kencani.

Semua itu kulakukan bukan tanpa alasan, maklum, aku terlahir dari keluarga yang miskin. Tetapi aku tidak menyalahi takdirku, toh itu semua karena aku adalah anak seorang pria yang suka berfoya foya. Berjudi bahkan berhutang dimana mana, dan semuanya dilimpahkan padaku sebagai anak yang berbakti.

Sebenarnya aku tidak mau seperti ini terus menerus, tapi aku memikirkan keadaan ibuku yang sakit sakitan dan pria bejat itu selalu memukul ibu bila tidak memberinya uang.

Hingga suatu saat aku bertemu dengan seorang Gadis yang memiliki paras yang cantik dan senyum yang indah. Awalnya aku mendekatinya karena dia seorang anak CEO perusahaan yang terkenal dan memiliki cabang dimana-dimana.

Aku berfikir bahwa mengencaninya pasti akan sangat menguntungkan. Akan tetapi ekspetasiku tidak sesuai dengan realita yang kualami. Kupikir gadis itu berbeda, ternyata dia tidak gampang untuk di dekati walaupun melalui perantara teman wanitanya.

Hal itu membuatku semakin gigih untuk mendekatinya, hingga beberapa selang waktu akhirnya semakin dekat dengannya. Jujur saja dia gadis pertama yang membuat hatiku berdebar-debar. Dan ingin segera memilikinya, yang kutahu dia gadis berbeda.

Pada akhirnya kami berkencan dan melalui hari-hari bersama. Berbagi cerita, tak ada satu pun hal yang kusembunyikan darinya kecuali satu hal yang menjadi malapetaka dalam hubungan kami. Ternyata kesalahapaman itu membuat hubungan kami semakin menjauh dan saling melukai.

Walaupun awalnya sangat sulit tanpa seseorang yang telah membuatku sepeti ini. Yeoja itu, aku merindukannya. Dalam hati aku bertanya-tanya bagaimana kabarnya saat ini. Apakah dia telah mencapai impiannya, tetapi yang membuat aku lebih penasaran apakah dia masih memiliki perasaan yang sama sepertiku. Apakah dia yang juga merindukan ku seperti aku merindukannya.

Walaupun Aku benci masalaluku, aku benci berada di sekitar orang yang memiliki segalanya, karena orang-orang seperti itu akan merendahkan orang miskin sepertiku yang tak memiliki apa-apa, tapi tidak dengan gadis itu.

4 tahun yang lalu aku kabur bersama ibuku karena sudah tak tahan dengan sikap Ayah yang selalu memukul ibu padahal ibu sakit sakitan dan butuh perawatan. Yang dimana biayanya begitu mahal dan tidak ada pilihan lain selain aku harus bekerja lebih keras lagi seperti memiliki tiga pekerjaan paruh waktu. Aku tidak mau kembali kemasa laluku yang dulu. Yang mengandalkan ketampanan dan kebohongan untuk mendapatkan uang dari wanita-wanita yang aku kencani. Jika mengingatnya aku sadar betapa bodoh dan tak tahu malunya aku.

Bahkan aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dan fokus pada proses penyembuhan ibu.

Setelah melakukan berbagai macam perawatan di RS keadaan ibu semakin memburuk. 1 tahun yang lalu ibu meninggalkanku untuk selamanya. Rasanya sangat terpukul. Sekarang tak ada lagi kasih sayang yang kurasakan dan aku hidup sebatangkara.

Aku selalu mengingat pesan ibu "Sedikit apa pun yang kita miliki kita harus berbagi kepada orang yang sangat membutuhkan, jadilah anak yang baik dan segeralah menikah, agar ada yang merawatmu, kau tak mungkin hidup sendiri teruskan."

Aku mengenggam tangan ibu yang begitu dingin, "Aku memiliki ibu jadi mana mungkin aku sendiri, ibu hiduplah lebih lama lagi,aku belum sempat membahagiakan ibu. Bukankah ibu ingin mengendong seorang cucu." ucapku sambil tersedu-sedu, dan menatap wajahnya yang sudah pucat, mata nya tertutup untuk selamanya.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang