10

6.9K 599 44
                                    

Changbin dengan ragu melangkahkan kakinya menuju kamar Felix. Changbin membuka pintu kamar itu perlahan. Felix tengah tertidur dan ini kesempatan bagi Changbin untuk mendekati Felix. Changbin mendudukan dirinya disamping Felix dan mulai mengusap perut Felix yang sekarang tengah mengandung anaknya.

"Halo sayang~Apa kau mendengarkan suaraku? Aku adalah appa mu. Baik-baik ya didalam sana, jangan merepotkan eomma mu. Jangan membuat eomma mu merasakan sakit. Maafkan appa karena appa begitu jahat pada eomma mu. Tapi ketahuilah, appa sangat senang karena kehadiranmu."

Changbin terus berbicara pada kandungan Felix sambil mengusap perut itu perlahan. Tapi Changbin terpaksa menghentikan usapannya sejenak saat mendengar suara isakan. Changbin pun mengalihkan pandangannya dan betapa sakit hatinya saat melihat Felix terisak ketakutan karena dirinya. Changbin ingin memeluk Felix, tapi Felix menghindarinya.

"Pergi Changbin. Aku mohon." pinta Felix ketakutan dan terus terisak. Bahkan Felix tidak mau menatapnya.

"Lixeu-ya?" panggil Changbin pelan.

"Aku mohon Changbin, tinggalkan aku." Mohon Felix sangat dengan isakan yang semakin membuat Changbin merasakan sesak di dadanya.

"Jangan seperti ini Lixeu, jangan menghindar dariku lagi." kata Changbin berusaha menggenggam tangan Felix erat.

"Jangan lagi takut padaku. Kau yang seperti ini membuatku tersiksa Felix." sambung Changbin

Felix akhirnya luluh dan membiarkan Changbin memeluknya. Felix masih terus terisak dalam dekapan Changbin dan Changbin yang terus mengucapkan kata maaf padanya. "Aku akan bertanggung jawab. Aku akan mengatakan semuanya, pada orangtuamu dan juga Seungmin." ucap Changbin yakin.

Menurutnya inilah yang terbaik, Changbin tidak ingin bertindak semakin jauh lagi. Changbin tidak ingin menyesal pada akhirnya. Anak itu membutuhkan ayah, dan Changbin lah ayahnya. Felix juga pasti membutuhkannya.

"Jangan Changbin-ah. Itu hanya akan menyakiti adikku, Changbin. Seungmin begitu mencintaimu. Aku bisa membesarkan anak ini sendiri. Kau juga tidak menginginkan anak ini 'kan?" kata Felix dengan suara yang begitu parau. "Aku akan sangat jahat, jika merebut orang yang dicintai adikku." sambung Felix lagi.

"Aku menginginkan anak itu Felix. Itu anakku dan dia membutuhkan ayahnya. Dan keputusanku sudah bulat, aku akan mengakui segalanya dan kita akan segera menikah." ucap Changbin sambil mengangkat wajah Felix agar menatapnya.

"Jangan lakukan ini karena terpaksa Changbin. Aku tidak apa-apa sungguh." balas Felix menatap Changbin sendu. "Aku tidak mau kau menghabiskan hidupmu denganku tapi hatimu untuk orang lain. Itu hanya akan menyakiti kita berdua." kata Felix lagi.

"Aku menyukaimu Felix. Bohong jika aku bilang aku tidak menyukaimu. Nyatanya kau punya tempat tersendiri di hatiku tapi aku berusaha menampik itu semua. Aku menyadari semua itu setelah kau menghindariku, hatiku sakit setiap melihatmu menatap takut padaku. Aku tersiksa dengan sikapmu yang seperti itu." Changbin mengungkap semua yang ada di hati dan pikirannya. Changbin tidak ingin berbohong pada dirinya atau pun pada Felix lagi.

"Tapi bagaimana dengan Seungmin?" tanya Felix sedih.

"Kita akan membicarakan ini baik-baik, pasti mereka semua bisa mengerti." jawab Changbin selembut mungkin.

Felix menganggukan kepalanya, berusaha mempercayai semua ucapan Changbin. Changbin mulai mengeliminasi jarak keduanya dan Felix reflek menutup kedua matanya. Changbin tertawa pelan melihat itu lalu Changbin mengecup kedua mata Felix dan itu membuat Felix seketika berhenti mengeluarkan air matanya. Setelah itu Changbin beralih mencium bibir Felix begitu lembut, mencoba menyalurkan segala apa yang ia rasakan melalui ciuman lembut itu.

KARENA KU SANGGUP!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang