🔞✔
Ku tatap arloji yang melingkar ditangan kiriku. Lalu menatap lagi kafe yang hampir tutup. Ya, aku memang sudah menunggu hampir satu harian didepan kafe ini. Tujuan tak jelas dan tak penting, tapi bagiku ini misi yang sangat penting dan menyenangkan.
Biasanya, di jam segini dia akan keluar untuk membuang sampah.
Berkali-kali ku alihkan pandangan pada arloji. Jantungku berdebar tak sabaran seperti ingin melarikan diri dari bom yang siap meledak. Lalu kepalaku menoleh dua kali pada pintu belakang kafe yang terbuka.
Oh. Itu dia. Gadis yang ku tunggu-tunggu dan beberapa hari membuatku tidak bisa tidur karena bayangannya memenuhi pikiranku. Aku merunduk ketika dia menatap kemari. Mungkin mengetahui bahwa ada yang memperhatikannya. Lalu kembali masuk ke dalam kafe setelah tak menemukan apa-apa, dan menganggap mungkin ini hanya mobil kosong yang diparkirkan sembarangan.
Tinggal menunggu. Kafe itu akan tutup sebentar lagi, dan semua karyawannya akan pulang. Hampir setengah jam aku menunggu. Ku lihat seorang pria yang sepertinya menempati posisi sebagai manajer kafe berbicara pada para karyawan yang berbaris didepannya.
Tentu saja aku tidak memperhatikan dia. Memang ada dirinya diantara karyawan-karyawan itu. Hanya saja tertutup dengan badan tinggi seorang pria yang berdiri disampingnya. Sungguh menyebalkan.
Seluruh karyawan berjalan ke berbagai arah sekeluarnya dari toko. Karyawan pria yang membawa kendaraan maka pulang dengan mengendarai kendaraannya. Segera ku nyalakam mesin mobil setelah gadis itu berjalan cukup jauh. Lalu mengendarai mobilku dengan pelan.
Tapi rupanya gadis itu sensitif terhadap seseorang disekitarnya. Beberapa kali ia membalikkan badan dan aku terpaksa mempercepat atau membelokkan kemudiku agar dia tidak curiga. Lalu karena terlalu gugup akhirnya aku kehilangan jejaknya. Oh astaga.. sungguh otak tidak berguna.
" Woaa! "Aku terkejut setengah mati karena tiba-tiba saja disamping kaca mobilku sudah ada wajah yang menempel. Gadis itu mencoba menatap ke dalam mobil. Ia mengetuk dan menggerakkan jarinya, mengisyaratkan untuk aku membuka kaca mobilku.
" Mencari seseorang, Tuan? ", tanyanya dari luar.
" A.. tidak. Mak..maksudku iya. Aku sedang mencari seseorang. Yah.. kau tahu orang-orang berkeliaran malam-malam untuk mencari apa,"
" Oh baiklah. Berapa? "
" Apa? ", aku memekik kaget sekaligus tak mengerti.
" Bayarannya,"
" Ohh.. ", sungguh. Aku sama sekali tak menyiapkan jawaban, bahkan tak terpikir sebelumnya olehku. " Berapapun yang kau inginkan,"
" Oke," gadis itu memasukkan tangannya dari jendela untuk membuka pintu mobilku. Lalu dengan seenak jidatnya masuk dan duduk diatasku. " Cari tempat yang aman, tidak perlu hotel, sudut gang juga bisa,"
" Apa? ", aku menoleh. Dia menarik dasiku dan mencium bibirku, lalu berpindah ke jok belakang. Dari atas kaca spion aku melihat dia melepaskan seragam karyawannya. Melepas kuciran rambutnya dan mengurai rambutnya dengan indah. Sungguh pemandangan yang sensual.
" Disitu ada sudut gang! "
Spontan saja aku membelokkan kemudiku karena dia menepuk pundakku tiba-tiba. Gang ini gang buntu, suasananya lembab dan kanan kirinya adalah gedung lusuh yang sudah tak dipakai. Aku melepas seatbelt-ku dan menoleh ke belakang.
Dia kembali pindah ke depan dan duduk diatasku hingga kami sekarang berhadap-hadapan.
" Mau mulai darimana? "Aku terpaku, tidak tahu apa yang mau ku lakukan, dan.. apa yang ku lakukan? Dia membuka bajunya didepanku, menampakkan dua benda yang setengah mengintip dari pakaian dalam atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1SHOOT NC [ALL BIAS]
Short Story🔞➕✔ WARNING! MATURE W/ EXPLICIT WORDS ALL MY BIAS IN YOUR AREA!!!