♡ Prolog ♡

18 1 1
                                    

"Hei hei tunggu!"

Teriakan seorang dari belakang menghentikan langkahnya yang sedikit lagi sampai di tempat motor kesayangannya terparkir.

"Lo lagi lo lagi." Dia memutar bola matanya malas saat cewek yang barusan meneriakinya itu tiba di hadapannya. Cewek itu nampak masih mengatur nafasnya akibat berlari.

"Apaan?" Nada jutek sangat terdengar jelas dilontarkannya pada cewek itu. Namun cewek tersebut nampak tidak mempedulikan nada bicara cowok tersebut padanya. Wajahnya tetap ceria.

"Lo mau pulang kan?"

"Kalo udah tau ngapain nanya." Jawab cowok itu tanpa minat.

Cewek tersebut langsung tersenyum lebar matanya seperti berbinar. Si cowok berkerut alis bingung dengan makhluk di depannya ini. Kenapa cewek ini tiba-tiba menampakkan wajah seperti itu.

"Sendirian kan?"

"Emang lo ada liat orang lain di samping gue?"

Cewek itu menggeleng. Lalu si cowok pun menaikkan satu alisnya sambil membuang muka.

"Gue nebeng boleh?"

"Kenapa harus sama gue, emangnnya biasanya lo pulang naik apaan?"

Cewek itu memanyunkan bibirnya. "Biasanya gue dijemput sama papa, tapi karna ini pulang lebih cepet jadi gak bisa dijemput sama papa soalnya papa masih kerja, masa gue harus nunggu sampai jam makan siang baru papa gue jemput, kan lama." Cewek itu memasang wajah memelasnya.

"Ya naik angkot kek, kan masih banyak transportasi lain." Cowok itu melangkah menuju dimana motor tercintanya terletak.

Si cewek menyusul dengan langkah cepat karna cowok tersebut terlalu lebar melangkah dengan kakinya yang panjang.

"Lo mau ninggalin gue?"

"Emang lo sapa nya gue?" Lalu cowok itu memasang helm full facenya dan menaiki motornya.

"Ya bukan siapa-siapa." Ucap cewek itu pelan.

"Lo tega banget sih ninggalin cewek sendirian, ntar kalo gue kenapa napa gimana. Gak berperikemanusiaan banget sih lo!" Cewek itu menarik seragam si cowok yang akan menancap gasnya namun terhenti karna ucapannya.

Cowok itu menatapnya sebentar sebelum berkata. "Yaudah buruan naik."

Si cewek langsung sumbringan mendengarnya bergegas dia naik di jok motor besar tersebut.

"Udah, yuk jalan!" Ucap cewek itu bersemangat sambil menepuk pundak cowok itu sekali.

Si cowok pun langsung melajukan motornya meninggalkan perkarangan sekolah.

Dipertengahan jalan terdengar suara gemuruh yang ternyata berasal dari perut salah satu dari mereka.

"Gue laper." Gumam si cewek.

"Woy gue laper!" Cewek itu memukul helm si cowok.

"Terus gue harus ngasih lo makan gitu?" Ujarnya ketus.

"Iyalah! Nanti kalo gue mati kelaperan gimana, ntar lo yang dipenjara karna udah ngebiarin seorang perempuan dalam kondisi kelaparan."

Tak ada suara.

"Gue laper wey.." cewek itu merengek sambil memegangi perutnya.

"Huaaaa mama! Ada cowok jahat yang gak mau ngasih aku makan!" Cewek itu berteriak sambil merengek rengek di atas motor yang masih melaju. Si cowok pun menjadi risih di buatnya, suara cewek itu yang sungguh nyaring sangat-sangat mengganggu pendengarannya. Langsung saja dia menepikan motornya di dekat sebuah kafe.

Si cewek langsung kembali ceria dan bergegas turun dari motor.

"Ayo buruan." Sambil menarik tas si cowok yang masih melepaskan helm di kepalanya.

"Bawel banget sih lo." Lalu mereka berdua sama-sama melangkah masuk kedalam kafe tersebut.

"Duduk." Titahnya dan si cewek pun dengan patuh langsung duduk di salah satu kursi di sisi kafe tersebut.

"Bayarin yah." Dengan senyuman sok imutnya cewek itu menatap si cowok dengan pupy eyes nya.

Si cowok berkerut alis.

"Enak aja, bayar sendiri lah! Lo udah nebeng sama gue masa gue juga yang bayarin makan. Enak di elo ogeb."

Si cewek langsung menggembungkan pipinya setelah mendengar ucapan dari si cowok dengan nada yang terbilang sangat ketus tersebut.

Dia pun memanggil pelayan dan memesan makanannya, sedangkan si cowok hanya menekuk wajahnya sambil membuang muka dari cewek yang sangat super menyebalkan baginya.

"Lo gak mesen?"

"Gak." Lewat tatapan sinisnya tersebut si cewek tau jika cowok tersebut sangat tidak minat di ajak bicara.

♡♡♡

"Aduhh kenyangnya." Cewek tersebut tersenyum bahagia saat seluruh makanan yang dipesannya tadi telah tertumpah habis ke dalam perutnya.

"Yaudah bayar sana, gue tunggu di depan." Cowok itu langsung beranjak dari tempatnya keluar dari kafe.

Setelah selesai membayar si cewek langsung menyusul cowok yang sedari tadi bersikap jutek padanya.

"Yuk pulang." Seru cewek itu.

Si cowok langsung menyalakan motornya di susul oleh si cewek yang naik di belakangnya.

"Lo tau rumah gue dimana?"

Cewek itu berucap sedikit berteriak karna suaranya terbawa angin akibat laju kendaraan.

"Ya gak lah! Lo gak ngasih tau." Sambil fokus ke jalanan di depannya.

"Yaudah kalo gitu lo dengerin gue arahin jalan yak."

Tidak ada jawaban dari si cowok meskipun begitu cewek tersebut tau jika cowok itu mendengarnya.

"Makasih jutek." Ucap cewek tersebut sambil tersenyum manis saat dirinya telah tiba di rumah tercinta.

"Hm."

"Oiya kita belum kenalan yah, padahal belakangan ini sering ketemu." Si cewek tertawa sebentar namun si cowok tetap saja diam.

"Nama lo siapa?"

"Rhon." Jawab si cowok singkat.

Si cewek mengangguk-angguk sambil mulutnya membentuk huruf O.

"Kalo gue Tesa."

"Gak nanya." Cowok itu langsung membuang muka setelahnya.

Si cewek mengerucutkan bibirnya. Huh sabar Tesa, sabar. Orang sabar di sayang tuhan.

"Yaudah sih kalo gitu, sampai ketemu besok. Kalo ketemu sih juga ehehe."

"Hm." Hanya itu yang terdengar dari sang cowok sebelum akhirnya menghilang dari penglihatan.

Cewek tersebut langsung berbalik lari kedalam rumahnya.

"Dasar cowok jutek!"

-Crazy Love-

Sori kalo gaje wkwk
Beri bintang yahhh.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang