♡ SATU

15 1 0
                                    

Maaf kalo banyak typo belum revisi, malessssss.

Brug

Tumpukan buku berjatuhan kelantai akibat si pembawa buku tersebut secara tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Aduh sorry banget yah." Ucap cewek yang bertabrakan dengan si pembawa buku, dia langsung berjongkok memunguti buku-buku yang berhamburan di lantai.

"Makanya kalo jalan tu pakai mata." Ucap cowok yang tadinya membawa tumpukan buku dengan nada jutek.

"Heh dimana-mana itu jalan pakai kaki." Bela cewek tersebut lalu berdiri menyerahkan tumpukan buku kepada cowok di depannya.

Cowok tersebut langsung mengambilnya dengan kasar dengan raut kesal nya pada cewek tersebut, lalu langsung saja dia pergi berlalu.

"Tesa."

Merasa namanya di panggil cewek itu pun berbalik ke arah orang yang memanggilnya.

"Iya, kenapa San?" Cewek yang bernama Tesa tersebut bertanya pada seorang yang ternyata teman sekelasnya.

"Lo di cariin si bendahara tuh, katanya belum bayar duit iuran kelas." Ucap Santi.

Tesa langsung menepuk jidatnya dengan telapak tangannya. Betapa pikunnya dirinya, dia bahkan sudah tidak membayar uang iuran lebih dari seminggu.

"Iya gue lupa. Thanks yah San udah ngasih tau, gue mau ke kelas langsung." Tesa berpamitan pada temannya yang katanya ingin pergi ke perpus.

Dengan langkah lebarnya cewek tersebut berjalan menyusuri lorong kelas. Dalam hati dia mengumpat dirinya sendiri, kenapa dia bisa sampai terlupa untuk membayar uang iuran, sekarang pasti jumlahnya sudah banyak karna menumpuk seminggu lebih.

"Ini dia nih si ratu toa, di cariin juga. Mana duit lo, udah numpuk nih tagihan lo, jumlahnya lima puluh lima ribu." Gery si bendahara menadah tangannya ke arah Tesa meminta cewek tersebut agar segera membayar.

"Lima puluh lima ribu? Banyak banget." Tesa menggeleng tak percaya, ternyata jumlahnya melebihi dari uang jajannya setiap hari.

"Lo kan udah gak bayar lebih dari seminggu, tepatnya sebelas hari. Kalo lo gak mau utang iuran lo sama gue makin numpuk bayar sini."

"Tapi duit gue gak cukup, gue cuman punya duit dua puluh lima ribu." Sambil mengambil uangnya dari saku dengan jumlah yang sesuai dengan yang dia sebut.

"Yaudah sih, gampang besok lo bayar lagi setengahnya."

"Terus gue nanti mau jajan gimana?"

"Mana gue tau. Cepetan nih, mau uang lo makin numpuk di gue apa kagak?" Ucap Gery yang terlihat bodoh amat.

Tesa menimang nimang, apakah dia harus menyerahkan semua uangnya atau tidak sama sekali dan itu artinya hutangnya makin bertambah.

"Yaudah deh nih." Dengan wajah cemberutnya menyerahkan uang jajannya kepada Gery.

"Lagian iuran kelas mahal banget, sehari lima ribu. Emangnya ni kelas masih kekurangan perlengkapan apa." Ucap Tesa yang kesal dengan peraturan iuran kelasnya yang harus membayar terlalu mahal baginya.

"Bacot." Gery menyentil kening Tesa hingga membuat cewek tersebut mengeluarkan suara toa ciri khasnya.

"Ih sakit geblek!" Umpat Tesa sambil mengelus keningnya.

"Dasar ratu toa, sakit nih kuping gue."

"Biarin, biar gendang telinga lo pecah sekalian!"

"Diem gak lo, mulut lo bau kafir tau gak." Ucap Gery yang mulai kesal dengan suara Tesa yang dia sebut seperti toa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang