Marah

15 2 0
                                    


Sengaja Nata berjalan dengan cepat menghindari kerumunan dan berbelok di ujung koridor. Tangannya disentak seketika sama si cewek.

"Elo!? Lo bilang apa tadi? Pacar!? Sejak kapan gue jadi pacar lo!?" protes Laras berapi-api.

Nata hanya diam di tempat, melihat percikan api di mata cewek yang ada di hadapannya sekarang. Ini resiko yang harus ia terima.

"Lo siapa sih? Gue aja baru tahu lo hari ini, udah bikin berita nggak bener. Tanpa persetujuan pula. Eh walaupun lo izin, gue juga nggak bakal kasih izin!" Laras menatap lekat-lekat cowok di depannya. Tatapannya marah, mengintimidasi. "Gue juga nggak tahu siapa nama lo."

"Gue Nata."

"Gue nggak tanya!" jawab Laras ketus. "Tunggu dulu, lo yang kemarin ngelempar punggung gue pakai bola basket kan?"

"Gue nggak sengaja."

"Bodo amat. Intinya lo udah bikin gue kesel 2 kali. Duh apes banget sihgue, kenapa harus ada insiden nggak penting kayak gini." Laras masihngomel-ngomel, sementara Nata diam sambil memerhatikan cewek di depannya. "Danlo..." Laras mengacungkan jari telunjuknya. "Cowok paling nyebelin kedua setelah Dimas!"Laras langsung melenggang pergi. Kenapa sih mood-nyaharus berantakan se-pagi ini!?    

Untuk LarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang