0 1 - M E L I H A T

8 4 0
                                    

"Sorotan matamu yang terus menarik ku kedalam pusaran cinta yang tulus"

***

Di indonesia tidak luput dengan kemacetan nya yang sangat padat,dipagi haripun yang harusnya ber-udara segar kini tampak polusi menyelimuti kota jakarta.klakson kendaraan yang saling bersahutan,asap debu yang menyesakkan dada dan terik nya sinar matahari yang mulai panas.

Polisi yang mengatur lalu lintas dengan tertib,lampu lalu lintas yang berganti warna setiap menit nya.

Mobil sport keluaran baru itu berhenti tepat saat lampu lalu lintas berganti menjadi warna merah.
Didalam mobil itu terasa sangat dingin seperti sang pengemudi nya Alden aldebara yang biasa dipanggil al.

Mata tajamnya terlihat mengawasi orang-orang yang hilir mudik menyebrang dihadapan nya dan pada akhirnya dia tertarik pada apa yang dilihatnya.seorang wanita,cantik tentu saja dia terlihat sedang membantu menuntun wanita tua menyebrang jalan dengan sabar.

Baru kali ini dia melihat wanita muda seperti tadi membantu seseorang dengan ikhlas.itupun ada jika yang membantu di iming-imingi uang atau apapun.

Lalu tak lama lampu lalu lintas pun berubah warna menjadi hijau dan semua kendaraan pun melajukan nya kembali ke tempat yang ditujunya.

***

Entah kenapa sedari tadi dia selalu membayangkan wanita tadi dan itu sukses membuat jantung nya berdegup tidak normal.

'sial'

Baru kali ini al pusing memikirkan wanita tadi. Kenapa wanita tadi tidak membiarkan nenek tua itu menyebrang seorang diri dan al bisa mencap nya sama dengan wanita yang lainnya.

Berjalan ke kantin dengan wajah datar itu,mencoba melihat keseliling dan saat ada seseorang yang melambaikan tangan nya baru dia menghampiri meja itu.

Terdapat dua sahabatnya yang sedang menunggu dirinya.

"wow.. Raja hutan kita ternyata muncul juga ke permukaan"
Celetuk sean.

Sean,salah satu teman nya yang selalu tebar-tebar pesona kepada wanita,tak jarang dia mendapatkan tamparan pedas dari seorang wanita karena ketauan mendua.dan jangan lupakan bibir nya itu seperti kereta api tidak bisa diam dan selalu ingin tahu.

"jangan ganggu dulu alden sean!,tidak melihat kah kau wajahnya kuyu seperti itu?!"
Balas maxi dengan kalem.

Yah diantara mereka yang paling kalem yaitu maxi.dia paling dewasa diantara mereka.

Alden pun duduk dikursi kafetaria dengan santainya.

"kalian belum memesan sesuatu?"
Tanya alden dengan heran.

"yah kami menunggu mu baby boy sayang"
Balas sean dengan kemayu.

Alden dan maxi yang mendengarnya pun mengernyit jijik mendengar perkataan sean yang seperti itu.

Mereka pun memesan makanan yang ada di kafetaria itu dan memakan nya dengan santai.

Ditengah acara makan itu sean berujar dengan sangat pelan.

"sepertinya dikelas pertemuan bisnis dan ekonomi maxi mendapatkan saingan yang luar biasa menantang"
Dengan pelan sean memberikan info kepada dua sahabatnya itu.

"dari mana kau tahu tentang itu?"
Alden bertanya dengan kerutan didahinya.

Sementara maxi berhenti dari makan nya karena ingin tahu juga siapa yang bisa menyaingi kapasitas otaknya.

"menurut kabar yang beredar dia itu seorang wanita yang mendapatkan beasiswa tahun ini".sean menambahkan sembari meminum jus nya dengan santai.

"yah semua orang pantas mendapatkan kepintaran jika ingin masa depanya cerah".maxi berujar dengan tenang.

"lagi pula aku tidak keberatan mendapatkan rekan saingan yang cantik".
Maxi menambahkan dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

***

Belum muncul ya jesllyne nya dipart ini.

Part 1 pendek ya gak tau kalo part 2 dan 3 nya tunggu aj..

Hope you like it
Jangan lupa beri bintang
Dan
Jangan menjadi silent readers
Makasih.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang