Seorang gadis dengan rambut hitam legamnya tengah berjalan di tengah-tengah gemerlap langit Seoul. Berjalan mengikuti langkah kakinya, hanya berjalan dan terus berjalan, tanpa tujuan yang pasti seperti dedaunan yang senantiasa terbang mengikuti kemana angin membawanya.
Malam ini menjadi malam yang dingin dimana para Bintang dengan bangganya menunjukan ke-elokan mereka saat bersinar di langit seolah-olah mereka berkata bahwa langit malam tak akan Indah tanpa kehadiran mereka.
Yerin gadis dengan rambut hitam legam itu tengah menengadahkan kepalanya menatap para Bintang yang tersebar dengan indah. Tak ada yang tahu apa yang ia pikirkan saat ini. Langkah kaki itu membawanya hingga ke Taman kota, dimana akan ada banyak orang atau mungkin lebih tepatnya pasangan yang tengah memadukan kasih mereka, di bawah indahnya Bintang.
Langkahnya terhenti tepat disamping pohon tua yang berada di pinggiran Taman kota. Mata bulatnya memandangi ramainya Taman kota malam ini. Ada yang tengah menghabiskan malamnya dengan sang keluarga, melihat keluarga kecil itu membuat Yerin tersenyum.
Ia merapikan rambut hitamnya yang baru saja tertiup oleh angin malam yang cukup dingin. Dan entah bagaimana, matanya secara tiba-tiba terpaku pada satu sosok pria yang tengah duduk di bangku Taman seorang diri. Pria itu, mampu menghipnotis seorang Jung Yerin. Membuat pandangan Yerin benar-benar terpaku pada pria yang tengah menikmati kesendiriannya di tengah ramainya orang-orang. Proporsi wajahnya sangat sempurna ia bahkan terlihat seperti tokoh-tokoh kartun yang ada di komik yang dulu selalu ia baca.
Wajahnya yang sempurna semakin terlihat sempurna berkat bantuan sinar dari cahaya malam yang dengan baik hati mau memberikan keindahannya pada ciptaan Tuhan yang sudah sangat sempurna ini.
Apa bahkan Bulan itu tak merasa iri?
Apa Bintang itu tak merasa tersisihkan? Bahkan apakah ada malaikat yang setampan itu?
"Apakah Tuhan sedang dalam mood yang saaaaangat baik saat menciptakannya? Bagaimana mungkin ia bisa terlihat begitu sempurna," Yerin yang masih bersembunyi dibalik pohon tua itu tersenyum geli akan pertanyaannya sendiri. Bagi gadis itu pertanyaannya bahkan terdengar konyol, tapi pertanyaan itu benar-benar terlintas di otaknya setelah melihat pria dengan sweater soft pink tersebut. Oh mereka menggunakan jenis pakaian yang sama sweater dengan warna soft pink.
Pria itu berdiri memperlihatkan proporsi tubuhnya yang sekali lagi mampu membuat Yerin menganga kagum, tubuhnya tinggi tegap semampai, tubuhnya juga tidak terlalu kurus dan gemuk. Bahkan Yerin berpikir apakah didalam balutan sweater itu menyimpan tubuh yang Indah, ugh otak Yerin mulai kehilangan kontrolnya.
Tuhan benar-benar sedang dalam mood yang baik saat menciptakan makhluk-Nya yang satu itu.
......
"Ya!!! Apa yang gadis itu lakukan pada Taehyungku!" Dengan Nada kesal Yerin meneriaki gadis yang tengah seenaknya memegang lengan Taehyung dengan manja.
Taehyung melepaskan kaitan tangan itu dengan perlahan dan pergi meninggalkan gadis itu sendirian tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Rasakan itu gadis penganggu, dia hanya milikku, huh!" Yerin mendengus sekaligus merasakan perasaan puas melihat respon Taehyung terhadap gadis tak tahu malu tersebut. Ia kembali berjalan mengikuti Taehyung tepat di belakang pria berambut hitam dengan damai.
Yerin POV
Sudah hampir satu Bulan ini aku memiliki kegiatan baru yang menurutku sangat menyenangkan.
Stalker.
Aku berubah menjadi stalker pria yang aku temui saat di Taman dan kalian tahu aku bahkan sudah mengetahui segala sesuatu tentangnya. Dari namanya keluarganya dan kehidupannya.
Ia pria yang pintar sangat pintar di Sungkyunkwan university baik dalam bidang akademik maupun non akademik seperti olahraga, namanya Kim Taehyung. Namun aku cukup terkejut mengetahui ia tinggal hanya dengan kakeknya selama ini, itupun kakeknya sangat jarang berada dirumah karena kakeknya yang sibuk bekerja. Ia memang berasal dari keluarga kaya rumahnya bahkan sangat mewah hampir menyerupai istana, tapi aku berani bersumpah ia merupakan pria yang kurang akan Kasih sayang.
Ayahnya yang aku tahu meninggal saat kecelakaan dalam perjalanan bisnisnya keluar kota, sedangkan ibunya yang tak kuasa ditinggal sang suami mengalami gangguan kejiwaan.
Kalau kalian bertanya bagaimana aku tahu, kalian tidak perlu tahu cukup aku dan Tuhan saja yang tahu.
Kemanapun Taehyung pergi aku akan selalu berada bersamanya berjalan di belakangnya tanpa suara, menjaganya secara diam-diam.
Saat pagi aku juga sudah siap berada di depan rumahnya menunggunya keluar untuk berangkat ke kampusnya, bahkan jauh saat pria itu masih terlelap. Dan aku akan pergi saat Taehyung benar-benar sudah sampai dirumahnya pada malam hari. Benar-benar larut malam.
Saat Taehyung kuliah?
Aku akan dengan senang hati menunggunya, berjalan-jalan di sekitar kampusnya atau duduk dengan tenang di Taman yang berada tepat di depan kelasnya.
Ia akan sering mengunjungi ibunya saat hari libur walaupun hanya beberapa jam. Ibunya sangat cantik, tidak heran Taehyung memiliki wajah yang tampan, aku melihat ia seperti fotocopy dari ibunya. Ibunya hanya akan merespon segala ucapan Taehyung dengan sangat singkat bahkan ia lebih sering tidak menjawabnya.
Apa kalian meanggap aku gila? Kurang kerjaan? Maniak yang menyeramkan? Atau terlalu terobsesi? Aku tidak peduli dengan semua itu. Karena aku hanya ingin selalu berada disisinya, hanya itu.
Yang pasti Taehyung benar-benar membuatku jatuh dalam pesonanya.
"Dengan keadaanku yang seperti ini. Aku cukup Sadar kalau aku tidak akan mendapatkannya" Saat ini aku tengah terduduk di sebuah kursi yang tersedia di samping ranjang pesakitan yang dimana tubuhku tengah dirawat di atas ranjang itu.
END
.
.
.
.
.Sejujurnya ide cerita ini udah cukup lama soalnya semenjak lagu Mermaid Gfriend release. Dan baru terealisasikan sekarang dengan version ngebut. Karna niatnya ini mau di buat chapter. Semoga kalian suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid - Oneshoot [ KTHxJYR ]
Short Story"Because I can't go to you, Because I can't say anything" Ini Song fic pertama, dan emang ga bisa bikin oneshoot. jadi kalau absurd harap dimaklumin