25

2K 193 15
                                    

Sinar bulan telah berganti dengan sinar matahari yang hangat, membuat seluruh manusia harus bangun dan menjalani aktivitas sehari-hari. Jika orang-orang baru saja bangun dan mandi, berbeda dengan gadis satu ini. Kim So Eun, baru saja melakukan olahraga seperti berlari pagi di sekitar rumahnya. Ia melangkah ke dapur dan mengambil air dari dalam kulkas.

"Pagi chagiya,"sapa wanita paruh baya namun tak kalah cantik dari sang anak, Tae Hee.

"Pagi eomma, apa yang eomma buat hari ini?,"tanya So Eun setelah meminum airnya tadi.

Tae Hee melangkah kearah kulkas dan mengeluarkan bahan-bahannya dan tak lupa bibi Jung yang selalu stan by di dapur untuk menemani sang majikan.

"Hanya nasi goreng kimchi dan telur dadar gulung, apa kau mau chagi?,"tanya Tae Hee.

So Eun mengangguk antusias,"Tentu saja eomma, kalau begitu aku mandi dulu,".

Gadis bertubuh mungil itu langsung berlari ke kamar, Tae Hee menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya seperti anak kecil.

"Pagi eomma, pagi bibi Jung," sapa Soo Hyun tiba-tiba.

"Adeul, aigoo akhirnya kau ingat rumah nak,"ujar Tae Hee.

Soo Hyun mengerucutkan bibirnya dan tak lupa wajah yang menurut adiknya 'sangat menggelikan untuk umurmu yang sudah tua' seperti itulah perkataan So Eun dulu.

"Jangan memasang wajah seperti itu nak, kau sudah dewasa dan sudah memiliki tunangan masih saja menunjukkan wajah seperti itu,"timpal Nam Gil.

Sontak, ucapan Nam Gil mengundang tawa geli dari So Eun. Bibir sang kakak maju beberapa senti, sungguh tingkahnya seperti anak kecil, wajar bukan jika ia tertawa geli melihat sang kakak seperti itu.

"YAKK!! berhentilah tertawa,"kesal Soo Hyun.

So Eub tetap tertawa dan berjalan meninggalkan Soo Hyun yang menatapnya sebal. Sedangkan Nam Gil hanya menggeleng melihat tingkah anak-anaknya.

~~~

Pria yang memiliki tubuh tegap dan atletik yang dibalut dengan kemeja hitam dan jas biru gelap itu tengah fokus dengan apa yang ada dihadapannya. Kim Bum, masih berkutat dengan kekasih keduanya. Entah sudah keberapa kalinya Tae Joon mendapati tubuh tegap adiknya itu di balik meja besar tersebut.

"Istirahatlah Bum-ah, nanti kau akan sakit," ucap Tae Joon.

Kim Bum menoleh sebentar dan kembali dengan kerjaannya,"Kau saja yang istirahat, aku masih ada beberapa kerjaan lagi," balasnya.

Pria itu mendengus keras dan meninggalkan Kim Bum di ruangannya. Hyun Joong dan Min Ho yang baru saja sampai melihat Tae Joon berjalan dengan suasana hati yang kacau.

"Hyung, ada apa dengan wajahmu?,"tanya Min Ho.

Kepala pria tersebut mengadah ke atas melihat siapa yang mengajaknya berbicara.

"Katakan pada sahabatmu itu untuk istirahat, aku sudah beberapa kali kesana tapi tetap saja keras kepala,"dumel Tae Joon.

Hyun Joong terkekeh geli,"Kau seperti kekasihnya saja, yang marah karena tidak mengikuti kemauanmu,".

Kedua bola matanya memutar sebal,"Sudahlah aku kembali keruanganku dulu,".

"Dan Sejeong-ssi jika ada yang ingin bertemu dengan Kim Bum depyonim katakan pada tamunya untuk keruanganku saja, dan katakan jika Kim Depyonim sedang keluar,"lanjut Tae Joon.

Sejeong yang sendari tadi berdiri memperhatikan tiga pria di hadapannya mengangguk mengerti.

Kedua sahabat Kim Bum menggelengkan kepalanya ketika langkah kakaknya Kim Bum sedikit tergesa-gesa dan juga tengah kesal.

You Are ... (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang