By Jeanly_lawliet• Crossover
• Naruto © Masashi Kishimoto
• Death Note © Takeshi obata & Tsugumi OhbaUntuk hanami_hanami23-san yang request L sama Hinata. Aku harap tidak mengecewakan!
😉😉😉Dan untuk reader-san yang berkenan membaca,
Happy reading and enjoy!
😉😉😉.
..
...
..
.Kling!
Bunyi lonceng pada pintu keluar-masuk cafe bergaya tradisional itu berdenting nyaring. Jika saja suara itu terdengar lima belas menit yang lalu, mungkin dua orang laki-laki di dalam sana akan dengan senang hati menyambut kedatangannya tapi, lain ceritanya jika suara itu terdengar setelah lima belas menit papan bertuliskan 'tutup' terpampang rapi di depan cafe. Bukannya senang, yang ada mereka malah merasa kesal.
"Hinata-chaaan!"
Jelas sekali jika nada panggilan itu terdengar tidak rela. Dari arah belakang counter cafe, gadis yang dipanggil datang. Terlihat lelah dengan titik-titik keringat yang menghiasi wajah ayunya.
"Ada apa, Kiba-kun?"
"Tuh, lihat! Pelanggan setiamu datang lagi."
Kiba, laki-laki bersurai kecoklatan itu menunjuk malas sosok laki-laki bersurai gelap yang kini duduk dengan gaya aneh. Dia mendengus, dalam hatinya membatin. Wajah aneh, tampilan aneh, cara duduk yang aneh. Lengkap sudah ketidak normalan pelanggan yang rajin sekali datang di waktu yang tidak tepat itu.
Semburat merah muda menghiasi wajah Hinata. Gadis mungil yang menjadi pramusaji terfavorit di cafe ini merona dengan perasaan tak enak.
"Eemm, a-aku akan menanyakan pesanannya."
"Hinata."
"Ya, Shino-kun?"
"Ini sudah waktunya cafe tutup. Kami tidak bisa menemanimu melayani pelanggan aneh itu."
"Ti-tidak apa-apa. Pelanggan itu tidak berbahaya kok."
Hinata tersenyum tulus. Beberapa kali Kiba dan Shino telah menyempatkan diri menemaninya melayani pelanggan tersebut, menjadikan waktu istirahat mereka terganggu. Hinata tidak memintanya, mereka berdua merasa khawatir jika pelanggan aneh itu melakukan kejahatan pada diri Hinata.
"Tapi kami khawatir, Hinata-chan."
Kiba meremas pelan kedua bahu Hinata. Laki-laki maniak anjing itu merasa sangat cemas.
"Aku akan baik-baik saja. Kalian lihat sendirikan, tidak terjadi apa-apa padaku meski kalian tidak ada. Aku tidak ingin merepotkan kalian berdua, sungguh."
Menepuk pelan punggung tangan Kiba yang meremas bahunya. Hinata ingin membuat kecemasan Kiba mereda. Menatap dua sahabatnya penuh keyakinan.
"Kalian pulanglah. Istirahat yang cukup dan datang kembali besok. Aku sangat membutuhkan kalian."
Mendesah lelah. Kiba dan Shino tidak mempunyai pilihan selain percaya pada Hinata yang tak lain adalah si pemilik cafe. Mereka berdua memang memiliki kesibukan lain kali ini hingga tidak bisa menemani Hinata.
"Ok. Kami pulang. Ingat, Hinata-chan. Jika pelanggan aneh itu menunjukkan gelagat yang mencurigakan segera ambil jarak!"
"Jika perlu, teriaklah dan semprotkan cairan merica tepat pada wajahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Sweet
FanfictionBukan suatu kebiasaan bagi L jika harus meluangkan waktu berjam-jam hanya untuk duduk diam di dalam cafe bernuansa tradisional tanpa melakukan apa-apa. Terkadang, laki-laki itu bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Saat otaknya terus men...