Tok..tok..tok
"Masuk!!." Jawab sang Alpha dengan suara dinginnya.
"Lapor Alpha, Rogues menyerang tiba-tiba perbatasan di wilayah timur, dan 9 Warriors terbunuh." Lapor sang Beta, Jonathan Harris.
"Bunuh para parasit itu, jangan sampai ada yang tersisa! dan siapkan pasukan warrior untuk bersiaga jika ada serangan tak terduga dari para rogue!."
"Siap Alpha."
Dialah Xavier Wilson, Alpha terkuat dan dikenal sebagai Alpha yang tidak segan segan untuk membantai. Yang berasal dari Redmoon pack, seorang yang tidak mempercayai adanya ikatan mate bangsa werewolf, baginya itu hanyalah omong kosong belaka.
Lalu, bagaimana jika dirinya menemukan mate nya sedang terluka di hutan, belum lagi serigala dalam dirinya terus berteriak kata 'Mate' dan terus memaksa Xavier untuk segera melakukan mating.
Banyak perustiwa tak terduga, yang membuat Xavier merasakan perasaan aneh itu, perasaan yang mereka sebut 'Cinta'.
Haruskah Xavier kini mempercayai adanya ikatan mate? Dan haruskah ia percaya adanya cinta? Terlebih, kenyataan tentang kedua orang tua matenya yang membunuh orang tua Xavier.
🐺🐺🐺🐺
"Lilliana, bangun. Bukankah semalam kau bilang, kau harus pergi ke universitas pagi-pagi bukan?." Seru Bibi Kelly, sambil mengguncang badan Lilliana.
"Sebentar lagi Bibi, aku masih mengantuk."
"Terserahmu saja, Bibi tidak bertanggung jawab atas keterlambatanmu dan, Bibi hanya ingin katakan bahwa sekarang telah pukul 7 pagi. Kau tidak mau ter__." Ucapan Bibi Kelly terpotong
Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, Lilliana telah berlari ke arah kamar mandi.Namanya Lilliana. Ya dia Manusia, tapi itu sebelum dirinya mengetahui bahwa dia seorang werewolf sejati. Ana kira makhluk seperti itu hanya dongeng belaka. Tapi, bukan kah seorang werewolf bisa me-mindlink serigala miliknya ?, Tapi mengapa Ana tidak bisa melakukan itu ?.
Dan kenyataan tentang Orang tuanya yang baru ia ketahui, Ayah dan Ibunya seorang werewolf murni. keduanya ditemukan tewas karena diserang oleh sekelompok serigala, ketika mereka sedang mencari dirinya di dalam hutan.
Entah awal dari keberuntungan atau kesialan dirinya bertemu dengan Xavier, yang mengucapkan kata 'mate' disaat dirinya sedang sekarat di hutan karena diserang oleh sekelompok serigala bermata merah.
Belum lagi, kenyataan kenyataan yang harus Lilliana hadapi, yang membuatnya bingung akan keputusannya. Bertahan di sisi Xavier atau pergi meninggalkannya dan membangun kembali hidupnya?.
Disaat sebuah rasa yang tidak terdefinisikan mulai bersemi diantara keduanya, ego menguasai hati dan fikiran keduanya.