1. Keluarga Baru

1.1K 129 17
                                    

Edisi pindah lapak dari susukejuhcoklat

Selamat membaca
.
.
.

Surabaya, 23 Juni 2008.

Anak lelaki berumur 9 tahunan mendengus sebal. Ia bosan. Rumah yang besar dan mewah ini nampak sepi, hanya ada ia dan para pembantu. Ibu dan ayahnya sibuk dengan pekerjaan mereka. Beberapa kali ia menjalankan mobil mobilan berwarna merah itu, lalu kemudian membantingnya.

Ia butuh teman. Andai saja ia bukan anak tunggal, andai saja orang tuanya tidak sibuk dengan pekerjaannya pastinya ia tak akan kesepian seperti ini.

Anak lelaki bernama Iqbaal itu tersenyum di dalam kamarnya saat mendengar suara mobil kedua orang tuanya memasuki perkarangan rumah keluarganya yang mewah.

Tokk...tokk... tokk

"Den Iqbaal. Bapak sama ibu sudah pulang, Den."

Suara pekerja rumah tangganya itu makin membuat Iqbaal tersenyum. Iqbaal beranjak dari kasur berbentuk Mobil-Mobilan berwarna Biru itu. Berlari menuruni tangga, lalu berhambur memeluk bunda nya.

"Bunda..." Rikke tersenyum melihat putra tunggalnya.

"Kenapa sih? Pasti Ale ada maunya nih ya?" Iqbaal mengerucutkan bibirnya, Herry yang sedang membuka Jas kerjanya tertawa melihat kelakuan putra nya.

"Bun, Kalau Ale minta temen bunda bakal turutin nggak?" Tanya Iqbaal, Rikke mengerutkan keningnya.

"Maksud Ale?"

"Ale kan bosan bunda sendirian terus di rumah. Ale mau punya temen, Roni temen Ale baru punya adek bund. Adeknya cwok, dia nyari adik di rumah gitu. Apa ya namanya duh Ale lupa... ehmm, Panti. Panti apasih pokoknya ada panti-Nya giyu deh bund. Nah Ale juga mau bund punya adik biar Ale nggak sendirian dirumah."

Herry menghentikan kegiatannya, Rikke menatap Iqbaal terkejut.

"Boleh ya bund, yah?" Iqbaal menunjukkan puppy eyes nya. Rikke memandang Herry yang di balas anggukan dan senyuman.

Rikke mengangguk dan membuat Iqbaal tersenyum senang, kemudian melompat-lompat kecil. Rikke tau betul, Iqbaal adalah tipe anak yang jika kemauannya tidak di turuti akan marah dan melakukan hal nekad. Karena Rikke pernah tak membelikan Iqbaal PlayStation dan benar, anak itu tidak makan apapun karena marah selama 2 hari.

"Ale mau temen cwok ya yah. Biar nanti Ale ada temen main mobil-mobilan. Nanti biar dia tidur sama Ale. Kasur Ale kan besar nanti kita tidur berdua. Iqbaal nggak mau punya temen cwek, cwek itu cerewet, berisik, iqbaal nggak suka."

Dan berlanjutlah ocehan anak berusia 9 tahun itu.

¤▪¤▪¤

Surabaya, 24 Juni 2008

Sang surya tersenyum hangat, seorang anak perempuan duduk di ayunan yang terbuat dari Ban bekas. Ia tersenyum melihat flower Crown buatannya.

Ia menatap sendu para rekan-rekan sebaya nya yang tengah berlari sana-sini, bercengkrama dan memainkan aneka permainan.

"(NAMAKAMU), SINI!!" Anggi, gadis sebaya dengannya memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Possesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang