Misterius

27 6 1
                                    

"Suara ketukan misterius yang tiba-tiba datang di tengah peliknya malam itu.
Mengapa demikian ?
Entah,tapi kuakui itu sedikit horor"

Entah mengapa di malam bulan purnama ini,aku betah menengadah ke langit.Melihat bintang-bintang yang berkelip dengan rembulan yang lambat laun sinarnya semakin terang menerangi malam.Apa ada yang aneh dengan langit malam ini?
Jujur diriku juga masih bertanya-tanya.Namun,entah mengapa hatiku merasa tidak memperdulikan itu.
Semakin kuperhatikan,semakin kuingin lebih tahu.Seperti ada yang ingin memberiku pesan alam yang tersembunyi.Namun pesan apa?Menyadari hal itu,membuatku ragu.Aku mungkin saat ini halu.
Saat hendak beranjak masuk,mendadak kepalaku pusing dan membuatku terjatuh.
Seketika kudengar suara wanita yang familiar di telingaku,ia berusaha membangunkanku saat itu.
Namun,perlahan-lahan, aku sudah tak sadarkan diri.

2 jam kemudian

Perlahan,kubuka mataku yang terasa lelah.Sayup-sayup kudengar suara tangis tapi kali ini suara pria yang kusadari ternyata ayahku.
"Martin,bangun,Nak."
Air matanya tampak mengalir dan jatuh menggenangi wajahnya yang sdah mulai menua.
"Ayah,aku kenapa?"
Suaraku yang terdengar lemas
Membuat ayah yang tadinya sedih seketika bahagia keyika aku siuman lalu ia memelukku.
"Nak,syukurlah kamu udah siuman,"ucapnya dengan nada senang.Sementara aku masih bingung apa yang terjadi dengan diriku.Dia akhirnya melepas pelukannya dan memberitahuku kalau aku ditemukan pingsan oleh Bi Surti di teras rumah.
Aku pun sadar ternyata perempuan yang memanggilku saat aku pingsan itu ternyata Bi Surti,pembantu yang sudah aku dan ayah anggap bagian dari keluarga ini.
Seketika,wanita yang suka berbicara dengan logat jawanya yang khas itu,datang dengan wajah yang tampak terkejut melihatku sambil membawakan teh hangat yang ia pegang.
"Alhamdulillah,Den Martin sudah siuman.Ini bibi udah bawain teh hangat."
"Terimakasih,Bi."
Entah mengapa wajah Bi Surti tiba- tiba muncul kekhawatiran.Kemudian ia tampak membisikkan sesuatu di telinga ayah.Ayah kemudian bangkit dengan memasang wajah cemas.
"Sebentar,ya.Ayah mau bicara dulu sama Bi Surti."
"Kenapa nggak disini aja,Yah?"
"Ayah mau ngobrol empat mata diluar sebentar.Tunggu disini,ya."
Jelas ayah,lalu keluar meninggalkanku sendirian.
"Kenapa tiba-tiba perasaanku jadi nggak enak.Apa sebenarnya yang ingin dibicarakan mereka berdua sampai harus di luar?"
Perasaanku bercampur aduk ketika timbul pertanyaan itu dari benakku.
Aku mencoba untuk bangun namun,
"Ah..kepalaku!"
nihil karena aku masih sedikit pusing.Ku pun mencoba merebahkan diriku kembali.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi.Kenapa hatiku menjadi was-was?"

Akhirnya,kuputuskan saja untuk tidur malam itu,namun anehnya,rasa kantuk yang kuharapkan bisa membuatku tertidur pulas tak kunjung membuat mataku terpejam.
Aku hanya bisa menatap kosong langit-langit kamar.
"Den Martin?"
Suara bibi mengejutkanku.
"Ya,Bi.Udah selesai kah?Ayah mana?"
Tanyaku penasaran.
"Sebelumnya,bibi ingin mengatakan kalau.."
"Tok..tok..tok!!"
Ucapan bibi terpotong oleh suara ketukan pintu yang entah siapa mengetuknya.
Bibi terpaksa harus membuka pintu namun,
"Tidak ada orang."
Samar-samar ucapan bibi terdengar olehku.
"Siapa itu,Bi?"
"Nggak ada,Den."
Aku mengerenyitkan dahi,bingung dengan apa yang bibi ucapakan.
Malam itu,sepertinya memang sedikit horor.Begitupun aku yang merasa janggal dengan apa yang terjadi.

Tenang...relax..santai..kayk d pantai
Awalnya aja kayk gini
Tp ngg nyanka pasti kalian kelanjutanny
Tongkrongin aj y kali ini di channel...(¿¿¿....)
Mksdnya di cerita ini
Kelanjutanny gmana dan bagaimana(sama aj y..?:-X)

Udh ah..
Oh y makasi y buat my friends ku yang udh ngedukung
Love youu all!!!♥♥

My Black EnergyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang